majalahsora.com, Kota Bandung – Setiap tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka, tahun 2024 ini menginjak usia ke-63.
Pada kesempatan ini majalahsora.com diundang oleh SMK ICB Cinta Niaga salah satu sekolah vokasi swasta berkualitas di “Kota Kembang” meliput kegiatan peringatan Hari Pramuka ke-63.
Kepala SMK ICB Niaga Kota Bandung, Galih Arifandi, S.Pd., mengatakan bahwa sekolah yang dipimpinnya sengaja memperingati Hari Pramuka dengan upacara bendera di lapang sekolah yang berada, di Jalan Pahlawan No 19, Kelurahan Cihaur Geulis, Kecamatan Cibeunying Kaler, Kota Bandung.
Secara prinsip, kata Galih Pramuka sudah ada sejak berdirinya SMK ICB Cinta Niaga. Namun untuk gebyarnya baru di tahun 2023. Dan pada hari ini Rabu (14/8/2024) adalah perayaan untuk tahun kedua. Kegiatannya diikuti oleh para guru, siswa dan pembina ekskul Pramuka.
Kepala SMK ICB Cinta Niaga, Galih Arifandi, S.Pd., saat menjadi inspektur upacara HUT Pramuka ke-63
“Tahun ini adalah satu tahun genap memperingati dan mengupacarakan ulang tahun HUT Pramuka ini. Kulminasinya HUT Pramuka bisa diselenggarakan dengan suskses. Maka saya mewajibkan seluruh siswa dari kelas X hingga XII mengikuti kegiatan Kepramukaan yang diadakan setiap hari Jum’at siang,” kata Galih.
Pramuka di SMK ICB Cinta Niaga menjadi satu-satunya ekskul yang mendapat dukungan lebih di antara ekskul lainnya. Pasalnya kata Galih, kegiatan Pramuka merupakan wadah dalam mendidik siswa dengan menanamkan jiwa atau karakter Pancasila berdasarkan Undang Undang dan kurikulum.
Lalu, untuk memeriahkan Gebyar Pramuka, kegiatannya dipusatkan di lapangan sekolah. Para siswa melaksanakan pembelajaran dalam bentuk permainan atau gim.
Permainannya berpindah dari pos ke pos atau di dalam Pramuka disebut “Wide Game”.
“Wide Game akan dilaksanakan dengan cara mengitari wilayah Cibeunying Kaler bahkan sampai Pusdai Bandung. Rutenya itu dari SMK ICB Cinta Niaga, kemudian ke perempatan Jalan Pahlawan, dilanjutkan sampai PUSDAI, lalu berbelok menuju Jalan Supratman, kemudian di perempatan Katamso masuk Jalan Katamso dan finishnya kembali ke sekolah. Jadi KBM itu tetap berjalan namun berbentuk outdoor dengan metode game,” kata Galih.
SMK ICB Cinta Niaga Kota Bandung: Siswa SMK ICB Cinta Niaga wajib mengikuti kegiatan Pramuka di sekolah
Kegiatan ini juga ditujukan dalam menanamkan kompetensi siswa terkait kecintaan siswa terhadap Gerakan Pramuka.
“Perbedaan dengan tahun sebelumnya, kalau di tahun ini ada pemotongan tumpeng. Sebagai bentuk rasa syukur kita bahwa Pramuka sudah konsisten berjalan selama dua tahun berturut-turut di SMK ICB Cinta Niaga.”
“Satu lagi perbedaannya yaitu bergabungnya SMK ICB Cinta Wisata dalam Gebyar Pramuka ini,” ujar Galih.
Galih juga mengamanatkan agar Pramuka dengan Dasa Dharma Pramuka yang mencerminkan jiwa Pancasila dari setiap insan sebagai Warga Negara Indonesia ditanamkan kepada para siswa.
SMK ICB Cinta Niaga: Galih saat bersama mantan Kepala SMK ICB Cinta Niaga (kiri) dan Kepala SMK Cinta Teknika Kota Bandung (kanan)
Hal itu dikarenakan kegiatan Pramuka adalah kegiatan yang paling linear dengan Projek Penguatan Pelajar Profil Pancasila (P5). Terlebih P5 merupakan garis besar dari Kurikulum Merdeka.
Dengan demikian kata Galih tujuan pendidikan dan P5 dapat tercapai secara seimbang, untuk melahirkan generasi muda yang beridelologi Pancasila secara ajeg.
Dirinya pun menghimbau kepada siswa SMK ICB Cinta Niaga agar berpegang teguh kepada Tri Satya dan menjalankan Dasa Dharma Pramuka.
Ia juga berharap SMK ICB Cinta Niaga lebih jaya dengan memberi dampak terhadap wilayah sekitar hingga seluruh Kota Bandung sebagai pelopor sekolah yang menggebyarkan Pramuka.
SMK ICB Cinta Niaga Kota Bandung: Gebyar peringatan HUT Pramuka ke-63
Pada kesempatan yang sama Daddy (dibaca Dadi) Gunadi, pelatih dan pembina ekskul Pramuka di SMK ICB Cinta Niaga dan Cinta Wisata, menyampaikan bahwa khususnya di Cinta Niaga, Pramuka sudah di tahap lanjutan bukan perintisan.
“Di era sekarang menurut saya perlu ada peningkatan (Gerakan Pramuka). Karena jika tidak ada peningkatan atau dihilangkan ada kekhawatiran. Misalnya di tingkat pemerintah atau kepemudaannya. Jaman sekarang sudah berbeda, kalau terjerumus malahan nantinya jadi generasi Tiktok,” kata Daddy menjelaskan.
Kemudian Pramuka juga wajib ada di setiap sekolah. Karena mendidik siswa dari segi etika dan adab. Contohnya adalah siswa mempelajari tentang kedisiplinan, hormat kepada guru, banyak silaturahim atau kerja sama antar teman, menjauhi perundungan, menjauhi membeda-bedakan SARA (Suku, Agama dan Ras) dan sebagainya.
Daddy juga menegaskan bahwa dalam Pramuka tidak ada perbedaan. Semua memiliki hak dan dituntut memiliki kepribadian yang sama.
SMK ICB Cinta Niaga Kota Bandung; Daddy (dibaca Dadi) Gunadi, Pembina Pramuka
Sehingga dengan fokus pada etika dan adab, siswa menjadi generasi Pancasila berdisiplin dan taat kepada agama, orangtua, guru dan generasi Kepramukaannya ke depannya.
Kemudian, kegiatan yang dilakukannya (kegiatan harian) antara lain pengetahuan sebagaimana AD-ART Pramuka, berbagi sembako atau berbagi berkah di bulan Ramadhan, bacaan Qur’an, akhlak dan segala kegiatan berkaitan dengan kompetensi masing-masing jurusan.
“Kalau soal peminat, di Cinta Niaga maupun Cinta Wisata sudah bukan peminat lagi. Karena wajib. Kalau dibilang peminat itu mungkin ekskul, tapi karena wajib jadi siswa disini Alhamdulillah bisa diberi pemahaman lebih secara menyeluruh,” ujar Daddy.
“Saya berpesan khususnya pemuda di seluruh Indonesia khususnya Kota Bandung Jawa Barat, jangan sampai kamu mundur di gerakan Pramuka. Karena Pramuka itu happy, bisa mengenali diri lebih dalam dan bisa mendidik masa depan lebih cerah dan bahagia,” kata Daddy berpesan kepada seluruh anggota Pramuka.
Dirinya berharap di sekolah manapun, para pembina Gudep dan ketua Mabigus melahirkan kembali Pramuka, agar tunas-tunas bangsa yang akan memimpin ke depannya lebih maju, jauh dari korupsi dan amanah. “Sekali Pramuka, Tetap Pramuka!,” tandasnya. [SR]***