majalahsora.com, Kota Bandung – Plt. Kepala Dinas Pendidikan (KaDisdik) Jawa Barat (Jabar) Deden Saepul Hidayat, menegaskan bahwa pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025 harus memudahkan masyarakat dan memastikan tidak ada anak yang gagal sekolah karena kendala sistem.
Pesan ini kembali ditegaskan oleh Plt. KaDisdik Jabar, Deden Saepul Hidayat, dalam Rapat Uji Publik Persiapan SPMB SMA, SMK, SLB Tahun 2025 di Aula Ki Hajar Dewantara, Kantor Disdik Jabar, Kota Bandung, Senin (14/4/2025).
Pernyataan tersebut selaras dengan amanat Gubernur Jabar Dedi Mulyadi yang menegaskan, tidak boleh ada anak yang terhambat mengenyam pendidikan hanya karena sistem penerimaan murid baru.
Untuk itu, Deden mengajak seluruh pihak terkait untuk menggali berbagai kemudahan yang dapat diterapkan dalam SPMB tahun ini.
“Misalnya perubahan nama dari zonasi menjadi domisili, kita harus pahami secara filosofinya. Didiskusikan, mitigasinya seperti apa,” ujarnya.
Lebih lanjut, Deden menekankan bahwa perubahan istilah kewilayahan menjadi rayonisasi juga harus dikaji secara menyeluruh.
“Cari yang paling mudah. Jangan sampai mempersulit masyarakat. Kita harus berpikir yang terbaik bagi masyarakat. Ini yang paling penting,” imbaunya.
Plt. KaDisdik kembali menegaskan, sesuai arahan Gubernur Jawa Barat, pelaksanaan SPMB 2025 harus berjalan kondusif tanpa kegaduhan, memprioritaskan anak-anak yang tinggal di sekitar sekolah, serta memberikan perhatian khusus bagi anak-anak dari keluarga ekonomi tidak mampu.
“Intinya, pelaksanaan SPMB tahun ini harus lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Mari sama-sama kita berkolaborasi, kompak semuanya. Kita persiapkan sistem yang baik,” pesan Deden kepada seluruh peserta rapat.
Rapat uji publik internal tersebut turut dihadiri oleh Plh. Kepala Bidang (Kabid) PSMA yang juga menjabat Kabid PKLK, Kabid PSMK, Kepala Balai TiKomdik Disdik Jabar, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII dan XI, serta seluruh panitia SPMB 2025.
[SR-Disdik Jabar]***