majalahsora.com, Kabupaten Bandung – Dengan mengusung tema “Melalui SmartTren, Kita Wujudkan Generasi Terdidik dan Terbaik” yang digagas oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar), SMAN 1 Cikancung, Kabupaten Bandung, turut serta dalam upaya membentuk karakter siswa yang lebih baik.
Program ini dilaksanakan sebagai bentuk pemantauan terhadap kegiatan siswa selama bulan Ramadhan, baik di sekolah maupun di rumah, melalui Jurnal Amaliah Ramadhan.
SMAN 1 Cikancung menyelenggarakan smartTren sebagai respons dalam mendukung program Disdik Jabar. Tujuannya adalah memastikan pembentukan karakter siswa tetap terpantau selama bulan Ramadhan.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan sekaligus Ketua Pelaksana SmartTren Epi Hanipah, S.Pd
Mewakili Kepala SMAN 1 Cikancung, Endah Purwanti, S.Pd., M.M.Pd., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan sekaligus Ketua Pelaksana SmartTren Epi Hanipah, S.Pd., menjelaskan bahwa pesertanya terdiri dari 811 siswa beragama Islam dari kelas X dan XI. Sementara itu, siswa non-muslim tidak mengikuti kegiatan ini, tetapi tetap diberi tugas untuk menuliskan kegiatan ibadah mereka selama Ramadhan.
Sedangkan untuk Panitia pelaksana terdiri dari bidang kesiswaan, tim Guru Pendidikan Agama dan Budi Pekerti (PABP) sebanyak sembilan orang, serta perwakilan OSIS.
Masih dari keterangan Epi, kegiatan smartTren ini terbagi menjadi dua sesi, yakni sesi luring (Luar Jaringan), dilaksanakan selama empat hari, yaitu pada tanggal 6, 7, 9, dan 11 Maret 2025. Berikutnya sesi daring (Dalam Jaringan). Berlangsung dari tanggal 13 hingga 20 Maret 2025. Pada sesi ini, siswa diberi tugas mengisi Jurnal Amaliah Ramadhan sebagai bentuk pemantauan kegiatan mereka di rumah.
Ajengan Masuk Sekolah smartTren Ramadhan 1446 Hijriah
“Karena tanggal 12 Maret 2025 siswa kelas XII mulai PSAJ (Pendidikan Sistem Ajaran Jarak Jauh), maka smartTren dilaksanakan secara daring. Siswa tetap harus mengisi jurnal amaliah Ramadhan sebagai bukti partisipasi mereka dalam kegiatan Ramadhan,” kata Epi, kepada majalahsora.com, di Jalan Jayadikarta No. 57, Desa Cihanyir, Kecamatan Cikancung, Kabupaten Bandung.
Untuk memastikan kehadiran siswa dalam sesi daring, kata Epi setiap siswa diwajibkan mengisi link kehadiran yang disediakan panitia. Bagi siswa yang tidak mengikuti smartTren (bahkan jika hanya satu hari), mereka akan menerima tugas pengganti yang harus diselesaikan sebelum kenaikan kelas. Nilai Smart Tren ini sangat berpengaruh pada mata pelajaran PABP.
Sedangkan untuk Jurnal Amaliah Ramadhan digunakan dalam memantau kegiatan siswa selama smartTren daring dan di masjid sekitar rumah mereka. Indikator penilaian meliputi, rangkuman ceramah, kebiasaan shalat munfarid/berjamaah, shalat Tarawih dan Tadarus Al-Quran.
Ade Sudrajat, S.Pd.I., Guru PABP
Epi memberikan keleluasaan kepada siswa dalam mengisi rangkuman ceramah. Siswa dapat mengikuti ceramah melalui YouTube, ceramah tarawih di masjid, atau bahkan radio. Sebagai bentuk fleksibilitas, kolom tanda tangan ustadz penceramah dan stempel masjid dihilangkan, digantikan dengan tanda tangan orangtua sebagai bukti laporan.
Pada sesi luring, SMAN 1 Cikancung mengadakan kegiatan Ajengan Masuk Sekolah yang sekaligus menjadi pembukaan acara smartTren. Penceramahnya berasal dari Pesantren Bojong Badak, yang kebetulan merupakan alumni SMAN 1 Cikancung.
Di samping itu, dilaksanakan pula pembiasaan seperti, shalat Dhuha bersama, tadarus bersama serta pematerian oleh guru PABP. Empat orang Guru PABP memberikan materi di dua lokasi berbeda, yakni masjid untuk siswa laki-laki, dan aula serta dua ruang kelas untuk siswa perempuan. Kegiatan pematerian berlangsung hingga pukul 11 siang, setelah itu siswa pulang dan melanjutkan pengisian jurnal amaliah di rumah.
Pemberian materi oleh salah Guru PABP dalam kegiatan smartTren Ramadhan luring
Lanjutnya untuk meningkatkan semangat siswa, panitia menyediakan door prize yang dapat diraih oleh peserta. Hal ini bertujuan agar siswa lebih fokus dan antusias selama mengikuti pematerian.
Dalam kegiatan ini para pengurus OSIS turut membantu dalam kegiatan infak dan rantang kanyaah. Selain itu, ada program wakaf AL-QUR’AN dari warga sekolah sebagai bagian dari kegiatan smartTren.
Lanjutnya untuk pengganti kegiatan penulisan mushaf Al-Quran, mengadakan kegiatan khotmil Qur’an. Siswa membaca Al Qur’an sebanyak 30 juz yang diselesaikan dalam satu hari, bahkan hanya dalam hitungan jam. dengan metode sambung ayat.
OSIS SMAN 1 Cikancung, saat memberikan rantang kanyaah berupa sembako kepada masyarakat sekitar
Program smartTren Ramadhan ini pun ada kolerasinya dengan program Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang digagas oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), meliputi, bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat dan tidur cepat.
Epi berharap, melalui kegiatan ini, keimanan dan ketakwaan siswa SMAN 1 Cikancung dapat meningkat. Ilmu yang diperoleh selama kegiatan ini diharapkan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga smartTren tidak hanya menjadi acara seremonial tahunan.
Dalam kesempatan yang sama Ade Sudrajat, S.Pd.I., Guru PABP, salah satu pemateri smartTren, menjelaskan empat materi utama yang disampaikan kepada siswa. Pertama terkait akidah akhlak untuk memperkuat keyakinan siswa kepada Allah SWT dan membentuk akhlak mulia. Kedua fiqih ibadah, khusus membahas puasa Ramadhan, termasuk syarat dan rukunnya. Ketiga Al-Quran hadits, memahami pentingnya Al-Qur’an sebagai pedoman hidup, terutama di bulan Ramadhan. Keempat Islam rahmatan lil alami, menekankan bahwa Islam adalah rahmat bagi seluruh alam, bukan hanya untuk umat Islam.
Buku amaliah Ramadhan siswa SMAN 1 Cikancung, Kabupaten Bandung
“Semua materi ini penting karena belajar Islam harus menyeluruh. Tidak bisa hanya mempelajari satu aspek saja. Empat materi ini memiliki urgensi yang sama bagi para siswa,” kata Ade.
Ade pun mengapresiasi antusiasme dan semangat siswa dalam mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Smart Tren. Ia berharap, melalui kegiatan ini, siswa SMAN 1 Cikancung dapat tumbuh menjadi generasi yang berilmu, bertakwa, dan berakhlak mulia.
SmartTren SMAN 1 Cikancung tidak hanya sekadar kegiatan seremonial, tetapi juga menjadi wadah pembentukan karakter dan keimanan siswa. Dengan dukungan dari seluruh pihak, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi peserta didik. [SR]***