majalahsora.com, Kabupaten Bandung – SMAN 1 Margahayu menggelar kegiatan Smart Pesantren atau smartTren selama bulan Ramadhan 1446 Hijiriah/2025 Masehi dengan tema “Melalui SmartTren Kita Wujudkan Generasi Terdidik Terbaik”.
Kegiatan smartTren Ramadhan, di sekolah yang dipimpin Arif Hardiana, M.Pd., diikuti oleh 864 siswa kelas X dan XI, termasuk siswa non-muslim yang diarahkan untuk mengikuti kegiatan keagamaan sesuai dengan keyakinan masing-masing. Program ini bertujuan untuk menumbuhkan karakter siswa yang tidak hanya baik, tetapi juga mandiri dan kreatif.
Dilaksanakan secara hybrid, yaitu di sekolah dan di rumah. Di sekolah, kegiatan berlangsung pada tanggal 6, 12, 17, 18, dan 19 Maret 2025. Sementara itu, kegiatan di rumah dilaksanakan sepanjang bulan Ramadhan. Menurut Tedi Riswandi, S.Ag., Ketua Pelaksana SmartTren, program ini diselenggarakan sesuai arahan Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar).
Ketua Pelaksana SmartTren Ramadhan SMAN 1 Margahayu, Tedi Riswandi, S.Ag
“Kegiatan dimulai pada 6 Maret dan rencananya akan ditutup pada 20 Maret 2025. Namun, berdasarkan surat edaran terbaru, kegiatan akan berakhir pada 19 Maret. Ada dua jenis kegiatan, yaitu kajian digital atau daring serta luring atau tatap muka,” jelas Tedi kepada majalahsora.com, di SMAN 1 Margahayu Jalan Raya Kopo No 387, Kelurahan Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Rabu (19/3/2025).
“Tahun ini, siswa diberi keleluasaan untuk melaksanakan pesantren mandiri di luar sekolah, asalkan melapor dan mendokumentasikan kegiatan melalui foto. Kami juga melaporkan perkembangan kegiatan secara berkala ke Disdik,” sambungnya.
Tedi menambahkan bahwa keleluasaan ini dinilai efisien karena siswa dituntut untuk mandiri dan kreatif. Kehadiran siswa dipantau melalui kajian online yang diselenggarakan via Zoom Meeting. Sekolah memberikan link Zoom kepada siswa untuk mengikuti ceramah yang kemudian dilaporkan dalam jurnal agenda amaliah Ramadhan. Selain itu, siswa juga mengisi jurnal berdasarkan ceramah yang disaksikan di masjid sekitar rumah mereka. Poin penting dari pengisian jurnal adalah menulis resume makna ceramah dan ayat Alquran yang didengar.
Kegiatan smartTren SMAN 1 Margahayu di Masjid Bahrululum
“Misalnya, ketika sekolah sedang melaksanakan pekan ujian, siswa melaksanakan Smart Tren di rumah secara mandiri. Kami membagikan link Zoom melalui wali kelas, dan siswa mengikutinya. Selain itu, mereka juga mengikuti kajian mandiri di masjid sekitar rumah,” ujar Tedi.
Indikator penilaian kegiatan ini meliputi kesesuaian isi makna kajian dan ayat Al-Qur’an yang ditulis siswa. Pemateri kegiatan terdiri dari guru internal sekolah, seperti Guru Pendidikan Agama Islam, dan pihak luar, yaitu alumni Rimbu (Remaja Islam Masjid Bahrul Ulum) SMAN 1 Margahayu yang tergabung dalam kelompok Qolbu. Materi yang disampaikan mencakup akidah, akhlak, puasa, dan topik lainnya.
Selain kajian, smartTren juga melibatkan pembiasaan positif seperti dzikir pagi bersama, tilawah, berdo’a, dan kajian materi. Tedi berharap kegiatan ini dapat mewujudkan siswa yang terdidik dan berkarakter sesuai arahan Disdik Jabar.
Salah satu pemateri kegiatan, Edi Supriatna, S.Ag., Guru PAI dan Budi Pekerti
Edi Supriatna, S.Ag., salah satu pemateri internal sekaligus guru Pendidikan Agama Islan dan Budi Pekerti, menjelaskan materi yang disampaikannya.
“Saya membahas tentang puasa dan shalat, karena saat ini banyak siswa yang kurang disiplin dalam mengerjakan shalat. Selain itu, saya juga menyampaikan materi tentang shodaqoh dan akhlak,” kata Edi.
Edi menambahkan bahwa program smartTren juga meliputi kegiatan Rantang Santri, Shodaqoh Santri, dan Shodaqoh Rutin Harian yang dilaporkan oleh siswa melalui dokumentasi foto.
SmartTren Ramadhan membentuk kepribadian yang berakhlak
“Dengan smartTren, saya berharap siswa mengalami perubahan akhlak, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam ibadah di bulan Ramadhan,” ujarnya.
Siswa juga memberikan tanggapan positif terhadap kegiatan ini. Putra Aqila Alfarizi, kelas XI MIPA 4, mengungkapkan bahwa smartTren membuat kegiatan sehari-harinya lebih bermakna.
“Dengan adanya jurnal amaliah Ramadhan, kegiatan di rumah terpantau oleh sekolah. Kita jadi memiliki target, seperti membaca 1 juz Alquran setiap hari,” ujar Putra.
Denis Dinita Rachma, kelas XI MIPA 3 dan Putra Aqila Alfarizi, kelas XI MIPA
Sementara itu Denis Dinita Rachma, kelas XI MIPA 3 yang juga anggota kepengurusan Rimbun, menyatakan bahwa smartTren memberikan dampak positif.
“Kegiatan ini membuat kita lebih produktif selama Ramadhan. Selain belajar tentang ibadah, saya juga belajar mengatur kegiatan dan berkomunikasi dalam organisasi,” kata Denis.
Dengan kegiatan smartTren ini, SMAN 1 Margahayu berharap dapat mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki akhlak mulia dan karakter yang kuat. [SR]***