majalahsora.com, Kota Bandung – SMKN 1 Kota Bandung menggelar job fair bertajuk “Vocadu: Vocational Career And Education Expo. Catch The Dream, Unlock Your Potential” pada Rabu, 7 Mei 2025. Acara berlangsung di Jalan Wastukencana No 3, Kelurahan Babakan Ciamis, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, dari pukul 08.00 hingga 16.30 WIB.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi (KaDisdik) Jawa Barat (Jabar), Dr. H. Deden Saepul Hidayat, S.Pd., M.Pd., dan Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dr. Drs. Edy Purwanto, M.M.
Dalam sambutannya, Deden mengapresiasi pelaksanaan job fair rutin yang digelar setiap tahun.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi (KaDisdik) Jawa Barat (Jabar), Dr. H. Deden Saepul Hidayat, S.Pd., M.Pd
“Dengan adanya job fair, menggambarkan bahwa sekolah masih berpikir tentang peningkatan mutu. Karena kita ingin melihat anak-anak kita berprestasi dan berkualitas.”
“Kesempatan terbaik inilah untuk anak-anak kita menampilkan kreasinya. Kedua, saya jarang melihat SMK ada expo seperti ini, biasanya SMA. Ini luar biasa. Kita ingin memberikan pemahaman bahwa lulusan SMK tidak hanya bekerja atau berwirausaha. Namun juga bisa bekerja,” ujarnya.
Ia menambahkan, “Melanjutkan dalam hal ini bisa setelah lulus sekolah atau pun bisa juga setelah bekerja. Karena pada prinsipnya, meningkatkan kualitas dan kualifikasi pendidikan adalah sebuah keharusan. Saya berterima kasih kepada pihak sekolah beserta jajarannya atas fasilitas berupa Job Fair yang telah diselenggarakan.”
Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dr. Drs. Edy Purwanto, M.M
Lebih lanjut, Deden menegaskan bahwa sekolah harus mempersiapkan siswa SMK untuk tiga hal: bekerja, melanjutkan pendidikan, dan berwirausaha (BMW). Ia berupaya mengubah paradigma negatif bahwa lulusan SMK adalah penyumbang pengangguran terbesar.
Menurutnya, penyebab utama munculnya persepsi tersebut adalah faktor investasi, SDM, dan teknologi. Ia mencontohkan industri otomotif BYD di Subang yang berdiri tiba-tiba, tanpa koordinasi sebelumnya dengan Disdik Jabar. Hal ini menyulitkan dalam menyiapkan tenaga kerja lulusan SMK secara tepat sasaran.
“Seharusnya, lima tahun lalu sekolah-sekolah SMK diajak berdiskusi agar bisa menyesuaikan jurusan, meningkatkan kompetensi guru dan siswa, serta mempersiapkan tenaga kerja sesuai kebutuhan industri,” jelasnya.
Kepala SMKN 1 Kota Bandung, Yuyun Syarifuddin, S.Pd., M.Pd
Contoh lain adalah perubahan kawasan dari pertanian menjadi kawasan industri, yang menyebabkan lulusan SMK pertanian tak lagi relevan dengan kebutuhan industri lokal.
Ia juga menyoroti ketidaksesuaian kualifikasi guru dengan kompetensi siswa dan perlunya peningkatan kerja sama antara sekolah dengan industri, termasuk pengiriman guru magang atau menghadirkan instruktur industri ke sekolah.
Dalam aspek teknologi, Deden mengkritik masih digunakannya alat berusia 30 tahun di sekolah, serta pembelajaran kendaraan karburator di era kendaraan listrik. Ia mendorong sekolah menyesuaikan kurikulum, misalnya dari pemasaran konvensional menjadi digital marketing.
Ketua Pelaksana Vocadu, sekaligus Kepala BKK SMKN 1 Bandung, Yogi Winarto, S.Pd
Sementara itu, Kabid PSMK, Edy Purwanto, menyampaikan bahwa job fair ditujukan untuk memperkenalkan dunia kerja dan peluang pendidikan tinggi bagi siswa SMK, terutama kelas XII.
“Insya Allah ini adalah bagian dari SMKN 1 Bandung untuk mengenalkan kepada siswa kelas XII yang akan bekerja, melanjutkan dan berwirausaha. Ada beberapa perusahaan dan perguruan tinggi yang hadir termasuk pengenalan bagi mereka anak-anak yang akan melanjutkan bekerja di luar negeri,” ucapnya.
“Juga ada teman-teman dari Dinas Tenaga Kerja Jawa Barat dan Kabupaten Bandung serta Kota Bandung/Cimahi. Silakan hadir di Job Fair SMKN 1 Bandung,” tambah Edy.
Kepala SMKN 1 Kota Bandung, Yuyun Syarifuddin, S.Pd., M.Pd., saat mendampingi Plt. KaDisdik Jabar, dan Kabid PSMK melihat stan pameran yang ada
Kepala SMKN 1 Kota Bandung, Yuyun Syarifuddin, S.Pd., M.Pd., menekankan bahwa job fair menjadi jembatan penting bagi siswa memasuki dunia kerja dan pendidikan tinggi.
“Dalam acara Vocational Career and Education Expo SMKN 1 Bandung ini, para lulusan SMK dapat bertemu langsung dengan berbagai pihak dari instansi Pemerintah, Perguruan Tinggi dan Perusahaan atau DUDIKA. Kami sangat mengapresiasi kehadiran berbagai perusahaan dan Perguruan Tinggi yang telah bersedia berpartisipasi dalam Vocadu ini,” ujarnya.
Dirinya berharap acara ini bermanfaat bagi siswa dan semua pihak yang terlibat. Ia pun berpesan kepada para pencari kerja agar memanfaatkan kesempatan sebaik-baiknya.
Suasana kegiatan Job Vair Vocadu SMKN 1 Kota Bandung
Ketua Pelaksana Vocadu, sekaligus Kepala BKK SMKN 1 Bandung, Yogi Winarto, S.Pd., menjelaskan bahwa job fair ini merupakan pelaksanaan ketiga kalinya.
“Kita menargetkan ada 20 perusahaan dan 20 kampus. Di luar ekspektasi, ternyata tahun ini kita ada peningkatan. Peserta perusahaan yang hadir menjadi 30 perusahaan, dengan 653 lowongan kerja. Lalu Perguruan Tinggi yang hadir ada sebanyak 17 kampus,” tuturnya.
Job fair ini terbuka untuk umum dan disosialisasikan hingga ke tiga Cadisdik, yakni Wilayah VII, VIII, dan VI. Yogi juga menyampaikan terima kasih kepada 17 sponsor, para tamu undangan, stakeholder sekolah, serta alumni SMKN 1 Kota Bandung yang turut hadir.
30 perusahaan hadir di Job Fair Vocadu SMKN 1 Bandung
“Disnaker di sini membuka AK 1. Bagi siswa atau umum bisa membuat AK 1 di booth AK1 secara gratis. Untuk pengetahuannya, kita ada BLK Bandung dan Kabupaten Bandung serta BP3MI. Masing-masing membekali siswa di bawah 17 tahun untuk pelatihan kerja,” jelas Yogi.
Ia juga mengaitkan job fair ini dengan peluang di tengah maraknya hashtag “kabur aja dulu”, akibat PHK pasca-Lebaran 2025.
“Kami prioritaskan alumni dan siswa kelas XII yang belum bekerja agar dapat terserap ke dunia industri,” tegasnya.
Bunga Marsha dan Della Nurhalizah merasa senang dengan Job Fair SMKN 1 Kota Bandung
Job fair ini juga mendapat respons positif dari para pencari kerja. Bunga Marsha, lulusan SMA Angkasa 2025, mengatakan, “Tahu dari teman, bukan sosmed. Inginnya kerja di BCA atau Indomaret, posisi admin. Menurut saya job fair ini memudahkan pencari kerja mendapatkan informasi lowongan.”
Sementara Della Nurhalizah, alumni SMK Kian Santang 2025, juga mencari posisi admin.
“Ada yang merekomendasikan, tapi belum cocok. Jadi masih mencari. Menurut saya job fair ini the best! Memudahkan orang-orang yang belum dapat informasi kerja,” ujarnya penuh harap. [SR]***