majalahsora.com, Kota Bandung – Menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H, SMKN 8 Kota Bandung menyelenggarakan kegiatan tabligh akbar dengan tema “Ramadhan Glow Up: Bersihkan Hati, Raih Ridha Illahi”. Dilaksanakan di Bikasoga Sport Centre, Jalan Suryalaya No. 1-3, Buahbatu, Kota Bandung, pada hari Rabu (26/2/2025).
Pada acara ini Ustadz Handy Bonny didaulat menjadi penceramahnya, memberikan tausiah sebagai bekal bagi siswa kelas X, XI dan XII dalam menghadapi Ramadhan tahun ini.
Ustadz Handy Bonny menyampaikan tausiah dengan gaya santai namun sarat makna. Mengenakan sweater hitam dan topi, dirinya berinteraksi dengan siswa secara hangat. Tak terasa, lebih dari dua jam para siswa diberikan pemahaman agama yang mendalam.
Kepala SMKN 8 Kota Bandung, H. Agus Nugroho, S.Pd., M.T
Di awal tausiah, Ustadz Handy Bonny memberikan pesan penting bahwa untuk menjadi orang sukses tidak bisa hanya dengan berleha-leha, melainkan harus melalui perjuangan dan proses. Hal ini juga berlaku dalam memilih teman. Menurutnya, penting untuk berteman dengan orang yang satu frekuensi, karena tidak sedikit teman yang justru tidak suka melihat kesuksesan kita dan bahkan bisa menjerumuskan.
Sementara itu, dalam menghadapi bulan suci Ramadhan, Ustadz Handy Bonny menjelaskan bahwa tujuan diciptakannya manusia di muka bumi hanya satu, yakni beribadah kepada Allah SWT.
Sebagaimana firman Allah dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56, wa mâ khalaqtul-jinna wal-insa illâ liya’budûn, yang artinya Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.
Sekitar 1.621 orang siswa mengikuti kegiatan tabligh akbar SMKN 8 Kota Bandung, menyambut Ramadhan 1446 H
“Jadi, manusia diciptakan untuk beribadah, mengerjakan perintah-Nya, dan menjauhi larangan-Nya. Begitu juga dengan Ramadhan, bulan penuh ampunan. Maka, dalam mengawali shaum Ramadhan, kita harus banyak bertobat,” kata Ustadz Handy Bonny.
“Kemudian, mulailah melakukan kebiasaan yang baik. Bulan Ramadhan juga merupakan bulan diturunkannya Al-Qur’an. Interaksi dengan Al-Qur’an harus lebih sering, kalau bisa one day one juz. Bagi yang belum bisa mengaji, harus belajar ngaji. Intinya, Al-Qur’an itu harus dibaca, dihapalkan, dipelajari, dipahami, serta diamalkan,” imbuhnya.
Ustadz Handy Bonny juga mengingatkan agar siswa SMKN 8 Kota Bandung menjaga shaum mereka selama Ramadhan, jangan sampai sengaja membatalkannya. Tidak kalah penting, saat akan shaum harus sahur mendekati waktu imsak, sedangkan saat berbuka sebaiknya lebih awal. “Tapi, ulah buka awal teh, pas azan Zuhur. Nke pas azan Maghrib kakara buka, (Tapi jangan buka awal itu pas azan Zuhur. Nanti pas azan Maghrib bukanya),” ujarnya disambut riuh tawa para siswa.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Abdurahman Hidayat, S.Pd., Ketua Pelaksana, Hendi Senja Gumilar, M.Pd., dan Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana Prasarana, Dedi Zaenal Mutakin, M.Pd
Tidak kalah penting, bulan Ramadhan merupakan bulan untuk membakar dosa dengan memperbanyak amal shaleh. Oleh karena itu, Ustadz Handy Bonny menekankan pentingnya menjaga sholat malam (tarawih) dan ibadah.
Kepala SMKN 8 Kota Bandung, H. Agus Nugroho, S.Pd., M.T., mengatakan bahwa kegiatan tabligh akbar ini bertujuan sebagai munggahan dalam menyambut bulan Ramadhan 1446 H sekaligus mempererat tali silaturahmi bagi seluruh civitas academica SMKN 8. “Guru, tenaga kependidikan, warga sekolah, dan siswa sejumlah 1.621 orang, plus perwakilan orangtua siswa hadir. Bagi yang tidak hadir di sini karena keterbatasan tempat, kami juga menyiapkan siaran langsung melalui Instagram dan YouTube,” kata Agus.
Lanjutnya sengaja mengundang Ustadz Handy Bonny, karena dirinya memiliki kedekatan dengan para remaja. Menurut Agus, kegiatan ini ingin memberikan nilai tambah bagi siswa dalam menghadapi Ramadhan. “Sehingga para siswa bisa memaknai ceramah yang disampaikan oleh Ustadz Handy Bonny. Tadi bisa disaksikan, terjadi blending yang baik antara siswa dan warga sekolah dalam kegiatan hari ini,” kata Agus.
Salah satu siswa saat memberikan pertanyaan kepada Ustadz Handy Bonny, terkait ikhlas
“Alhamdulillah, GOR Bikasoga Sport Centre ini menjadi pilihan kami karena bisa menampung semua warga sekolah, menutupi kekurangan di sekolah kami yang tidak memiliki hall sebesar ini,” imbuhnya.
Di samping itu, Agus menambahkan bahwa dalam menghadapi Ramadhan ini, seluruh warga sekolah diharapkan dapat menikmati segenap aktivitas peribadatan. Termasuk menjalankan kegiatan Ramadhan di lingkungan sekolah, sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
“Surat edaran sudah ada, kami berpatokan kepada SKB tiga menteri, dan juga surat edaran dari Disdik Jabar. Terhitung mulai besok (27 Februari 2025), siswa sudah melakukan pembelajaran di rumah (sampai tanggal 5 Maret 2025),” kata Agus.
Berjalannya acara tabligh akbar menyambut bulan Ramadhan, tidak terlepas dari dukungan manajemen, guru, tenaga kependidikan, dan orangtua siswa
Pihaknya juga akan melangsungkan kegiatan Smart Pesantren Ramadhan atau biasa disebut SmartTren, sesuai dengan kekhasan sekolah masing-masing.
“Atas nama pimpinan di sini, Kepala SMKN 8 Kota Bandung, saya menyampaikan selamat menunaikan ibadah puasa, mohon maaf lahir dan batin. Mari kita nikmati bersama-sama ibadah Ramadhan dengan penuh kelapangan dan juga bisa memaknai setiap kegiatan Ramadhan, sehingga kita lahir sebagai manusia yang bertaqwa, seperti yang dijelaskan Allah SWT dalam Al-Qur’an,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pelaksana Kegiatan, Hendi Senja Gumilar, M.Pd., menjelaskan bahwa acara ini sudah direncanakan sejak dua bulan ke belakang. Kegiatan ini merupakan program dari DKM Al-Faris SMKN 8 Kota Bandung, yang berkolaborasi dengan ekstrakurikuler Rohani Islam (Rohis) dan pihak sekolah.
Berfoto bersama usai acara “Ramadhan Glow Up: Bersihkan Hati, Raih Ridha Illahi”
“Kami ingin membuat acara tabligh akbar dengan mengundang ustadz yang memang cukup dikenal oleh anak-anak muda di SMKN 8 Kota Bandung, salah satunya Ustadz Handy Bonny,” kata Hendi.
“Ini sebagai salah satu ikhtiar dari DKM dalam membekali anak-anak menyambut bulan Ramadhan 1446 H dan pendidikan karakter. Alasan kami memilih Bikasoga agar siswa nyaman saat menyimak materi. Kalau di sekolah, di lapangan, area panas, apalagi acaranya lebih dari tiga jam. Kalau menyewa tenda dan lainnya, biayanya juga lebih mahal. Di sini lebih efisien,” ia menambahkan.
Hendi juga menyampaikan bahwa terlaksananya kegiatan ini tidak terlepas dari kontribusi banyak pihak, termasuk orangtua siswa yang mendukung kegiatan sekolah. Dalam kegiatan ini, dua perwakilan orangtua siswa dari masing-masing kelas hadir langsung. [SR]***