majalahsora.com, Kota Bandung – SMKN 4 Bandung sukses menggelar lomba internal bertajuk “Top Generation. The Most Gen Z Festival and Competition” pada Senin, 5 Mei 2025. Kegiatan ini berlangsung di Jalan Kliningan No. 6, Turangga, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, dengan melibatkan sekitar 1.000 siswa kelas X dan XI.
Ajang ini terselenggara atas kerja sama dengan Top Coffee. Sedangkan siswa kelas XII tidak ikut serta karena sedang dalam masa tenang menjelang pengumuman kelulusan dan penerimaan ke jenjang pendidikan tinggi maupun dunia kerja.
Kepala SMKN 4 Bandung, Dr. Agus Setiawan, S.Pd., M.Si., menyampaikan bahwa kompetisi ini dirancang untuk menggali potensi siswa di luar bidang akademik.
“Selama ini, sekolah tidak hanya mengasah atau memberikan materi tentang kompetensi keahlian. Karena ada potensi atau bakat lain yang perlu digali. Siswa tidak dibangun hanya melalui otak kiri saja, namun otak kanan juga perlu diasah,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan Kota Bandung, Siti Mulyati, S.Pd
Agus berharap, para siswa dapat mengembangkan potensi secara seimbang antara kompetensi keahlian dan bakat lainnya.
“Manusia Jabar dengan Jawa Barat istimewa itu bisa terwujud. Istimewa itu adalah keseimbangan antara karakter, talenta dan kemampuan kompetensi/skill,” katanya.
Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan Siti Mulyati, S.Pd., menambahkan bahwa lomba yang diadakan bukan untuk mencari pemenang semata, melainkan untuk menumbuhkan semangat siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler (ekskul).
“Di sini berlombanya itu antar ekskul. Bukan dengan tujuan mencari siapa yang terbaik, namun mengajarkan siswa agar senantiasa serius dalam melakukan ekskulnya,” ujarnya.
Suasana kegiatan “Top Generation. The Most Gen Z Festival and Competition” di SMKN 4 Bandung
Kompetisi yang berlangsung mulai pukul 07.00 hingga 10.00 WIB ini melibatkan berbagai jenis ekskul seperti seni tari, seni vokal, dan cerdas cermat.
“Cerdas cermat ini termasuk umum. Karena SMK itu notabene banyak mata pelajaran-mata pelajaran kejuruan. Di sini kita membedah bagaimana pengetahuan umumnya,” tambah Siti.
Dari perlombaan cerdas cermat yang disebut Battle of Mind, delapan regu dengan hasil terbaik berkesempatan melaju ke seleksi tingkat kota.
Salah satu peserta, David Koswendi, siswa kelas XI RPL 2, membagikan pengalamannya saat berlaga dalam lomba cerdas cermat.
Pemenang lomba Cerdas Cermat/ Battle of Mind “Top Generation. The Most Gen Z Festival and Competition” SMKN 4 Kota Bandung
“Pertanyaannya itu tentang pengetahuan umum. Seperti geografi, matematika, dan tentang negara juga,” ucapnya.
Ia dan timnya tersingkir di semifinal karena kesalahan teknis.
“Sebetulnya awalnya tuh seri skornya, pas dikasih satu pertanyaan, kita terlalu cepat memencet tombol bel dan jawabannya salah,” tuturnya.
Meski tidak juara, David merasa puas karena tantangan lomba membuatnya berpikir cepat dan menguji kekompakan tim.
David Koswendi, siswa kelas XI RPL 2 dan Anggi Putri Nabila, siswi kelas XI TKJ 2, SMKN 4 Kota Bandung
Adapun di bidang seni tari, Anggi Putri Nabila, siswi kelas XI TKJ 2, tampil bersama 10 anggota tim lainnya membawakan koreografi perpaduan antara tarian dan silat dari Yogyakarta.
Anggi menyebut penampilannya cukup lancar meski ada sedikit gangguan pada bagian penutup.
Timnya kini menunggu hasil seleksi untuk melaju ke tahap berikutnya di Ciwalk, mewakili Kota Bandung.
Sekedar diketahui penilaian lomba dilakukan secara daring melalui video yang telah diunggah sesuai persyaratan oleh setiap peserta. [SR]***