majalahsora.com, Kota Bandung – Pendidikan karakter menjadi fokus utama dalam pelaksanaan kegiatan Smart Pesantren Ramadhan 1446 Hijiriah atau smartTren jenjang SMK, SMA, dan SLB yang ada di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar).
Apalagi menilik fenomena melemahnya mental siswa SMK sederajat belakangan ini, menimbulkan kekhawatiran masyarakat tentang kesiapan mereka menghadapi dunia kerja di masa depan. Namun, tidak semua siswa mengalami hal tersebut.
Sebagai upaya pencegahan, smartTren tahun 2025 diharapkan menjadi tonggak bagi seluruh sekolah untuk meningkatkan karakter dan akhlak siswa. Meski setiap sekolah memiliki metode pelaksanaannya sendiri, kegiatan ini tetap mengacu pada arahan dari Disdik Jabar.
Di SMK Kimia Permentasi Kota Bandung, kegiatan smartTren selama Ramadhan difokuskan untuk melengkapi aktivitas keagamaan siswa.
Penjelasan SmartTren Ramadhan 1446 Hijiriah oleh Kepala SMK Kimia Permentasi Dra. Cicah
Kepala SMK Kimia Permentasi Dra. Cicah, menjelaskan bahwa kegiatan ini ditujukan untuk mengembangkan keunggulan siswa, termasuk para penghafal Al-Quran (hafidz Qur’an).
“Siswa hafidz Quran akan diberikan penghargaan oleh sekolah berupa piala, piagam, Al-Qur’an, sajadah, baju koko untuk siswa laki-laki, kerudung dan mukena untuk siswi, serta selempang,” ujar Cicah saat diwawancarai oleh perwakilan Forum Wartawan Pendidikan Jabar, di ruang kepala sekolah, Jalan Kopo Belakang No 401, Selasa (18/3/2025).
“Penghargaan ini disesuaikan dengan momen Ramadhan sebagai bentuk motivasi bagi para siswa,” sambungnya.
Cicah menambahkan, prioritas kegiatan ini adalah melengkapi ibadah puasa siswa dan guru. “Di bulan Ramadhan ini, yang diutamakan adalah kejujuran, kedisiplinan, dan empati terhadap sesama,” katanya.
Pelaksanaan SmartTren Ramadhan SMK Kimia Permentasi Kota Bandung, salah satu upaya melahirkan siswa yang bertakwa dan berkarakter
Dalam hal kejujuran, siswa diajarkan untuk selalu jujur, termasuk saat tidak ada yang mengawasi. Misalnya, siswa dilatih untuk tidak makan dan minum saat berpuasa, meskipun tidak ada yang melihat.
Sedangkan dalam hal kedisiplinan, siswa dibiasakan untuk tepat waktu, baik saat sahur maupun berbuka puasa. Ketaatan terhadap waktu ini diharapkan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sementara itu, rasa empati terhadap sesama diwujudkan melalui kegiatan infaq atau kencleng yang akan disalurkan kepada kaum dhuafa, baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat sekitar.
Berkenaan dengan pemateri smartTren di SMK Kimia Permentasi, pada tahun ini masih memanfaatkan sumber daya internal, dengan para Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai pemateri. Cicah pun menyatakan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam pelaksanaan smartTren tahun ini dibandingkan tahun sebelumnya.
Ketua Pelaksana SmartTren Ramadhan 1446 Hijriah, Hilman Akbar, S.S., M.Pd., Guru PAI
“Output yang diharapkan dari smartTren tahun 2025 adalah siswa menjadi pribadi yang lebih berkarakter, menghargai waktu, disiplin, dan memiliki empati yang tinggi,” kata Cicah.
Ketua Pelaksana sekaligus Guru PAI, Hilman Akbar, S.S., M.Pd., menambahkan bahwa tema smartTren tahun ini adalah “Membangun Generasi Tangguh, Menebar Hikmah, dan Berakhlaqul Karimah”. Tema ini sejalan dengan implementasi Projek Penguatan Pelajar Profil Pancasila (P5).
“Karakter siswa saat ini bisa dibilang menurun kualitasnya, terutama karena pengaruh media sosial. Perubahan kepribadian ini mulai terlihat sejak tahun 2020, saat pandemi,” ujar Hilman.
Kegiatan smartTren dilaksanakan selama empat hari, dari 17 hingga 20 Maret 2025, dan diakhiri dengan berbagai lomba. Peserta kegiatan ini berjumlah 200 orang, terdiri dari siswa kelas X hingga XII.
Suasana SmartTren Ramadhan SMK Kimia Permentasi Kota Bandung, siswa sangat antusias mengikuti rangkaian kegiatan
Selama smartTren, siswa dibiasakan dengan kegiatan shalat Dhuha bersama di lapangan sekolah, membaca Al-Qur’an (murojaah), dan pematerian. Hilman juga menargetkan hafalan surat Al-Qur’an untuk siswa, 11 surat untuk kelas X, 8 surat untuk kelas XI, dan 7 surat untuk kelas XII.
“Sebagai Guru PAI, saya memiliki program tahfidz. Alhamdulillah, setiap tahunnya program ini melahirkan alumni hafidz. Tahun ini sudah ada delapan siswa, sementara tahun lalu ada tiga orang,” ungkap Hilman.
Hilman berharap, melalui smartTren, siswa dapat mengalami perubahan sikap dan perilaku yang lebih baik, serta memiliki kepribadian yang tangguh.
Sementara itu Adrian Pramudia Gunawan, siswa kelas XII C, menyampaikan bahwa smartTren merupakan kegiatan yang sangat bermanfaat dari segi keagamaan.
Adrian Pramudia Gunawan bersama Syifa Putri Annissa, dari kelas XII C
“Menurut saya, ini adalah kesan yang sangat bagus. Kegiatan ini bisa menjadi bahan evaluasi diri dan pembelajaran. Materi yang disampaikan banyak memberikan nasihat dari para guru, yang sangat berpengaruh untuk memperbaiki sikap setiap siswa,” ujar Adrian.
Adrian juga menyoroti materi tentang memperbaiki akhlak. “Memperbaiki akhlak dimulai dari lingkungan pertemanan. Jika kita berteman dengan orang baik, kita akan terbawa baik pula,” katanya.
Di rumah, Adrian mengisi bulan Ramadhan dengan tadarus Al-Quran. Ia berharap dapat menjaga diri menjadi pribadi yang lebih baik setelah lulus sekolah.
Syifa Putri Annissa, siswi kelas XII C, menilai smartTren sebagai kegiatan yang produktif.
SMK Kimia Permentasi Kota Bandung di Jalan Kopo Belakang No 401
“Di rumah, siswa cenderung kurang produktif karena bingung mengisi waktu selama bulan puasa. Dengan adanya materi-materi positif di smartTren, siswa bisa menjadi lebih baik, terutama dalam hal percaya diri dan akhlak,” ujar Syifa.
Syifa menyoroti materi tentang percaya diri. “Banyak remaja di SMK yang kurang percaya diri atau insecure. Materi ini membuka pola pikir bahwa kita tidak perlu mengikuti standar orang lain. Kita harus menjadi baik menurut versi diri sendiri,” katanya.
Selama Ramadhan, Syifa mengisi waktunya dengan membantu ibunya mengerjakan pekerjaan rumah dan memasak. Namun, karena sedang sibuk mempersiapkan ujian, ia juga harus membagi waktu untuk belajar.
Syifa pun berharap dapat menjadi pribadi yang lebih baik usai Ramadhan ini. Di samping itu, karena kelas XII sudah mendekati penghujung pembelajaran, setelah lulus dari SMK Kimia Permentasi, ia pun berharap bersama rekan-rekannya dapat lulus dengan menjadi diri sendiri pada versi terbaiknya. [SR]***