majalahsora.com, Kota Bandung – Menyambut bulan seribu bulan, yakni bulan suci Ramadhan, berbagai kegiatan keagamaan khususnya bagi pelajar SMA, SMK sederajat dan SLB di Jawa Barat (Jabar) yang beragama Islam, mengikuti berbagai kegiatan bernafaskan nilai-nilai Keislaman, untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Di antaranya melalui pelaksanaan Smart Pesantren (SmartTren) Ramadhan 1446 Hijriah/2025 Masehi, program Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar yang dilaunching pada tanggal 3 Maret 2025.
SMKN 2 Kota Bandung pun turut mendukung program tersebut. Agus Wahyu Fauzi, M.Pd., tim MGMP Pendidikan Agama Islam (PAI), menjelaskan mengenai SmartTren Ramadhan tahun ini, di sekolah yang dipimpin oleh Hasan Iskandar, M.Pd.
“Program dari Disdik Jabar ini kami langsung wujudkan kepada siswa. Ada dua pola pembinaan yang kami terapkan, yaitu pola pembinaan di sekolah dan pola pembinaan di rumah. Pesertanya adalah seluruh siswa SMKN 2 Bandung, kecuali yang sedang menjalani PKL (Praktek Kerja Lapangan), dengan total sekitar 1.600 siswa,” ujar Agus saat diwawancarai di SMKN 2 Bandung, Jalan Ciliwung No 4, Kelurahan Cihapit, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Jum’at (7/3/2025).
Agus Wahyu Fauzi, M.Pd., tim MGMP Pendidikan Agama Islam (PAI)
Khusus untuk kegiatan SmartTren di sekolah, kata Agus mulai masuk pukul 06.30, sesuai arahan Gubenur Jabar H. Dedi Mulyadi, S.H., M.M. Diisi dengan kegiatan shalat dhuha, ceramah, tadarus Al-Quran, dan sebagainya. Target tadarus Al-Quran adalah mengkhatamkan Al-Quran. Jika target tersebut tercapai, akan diadakan syukuran sebagai bentuk apresiasi.
Sementara itu, untuk kegiatan SmartTren di rumah, siswa menggunakan aplikasi yang diunduh melalui gadget masing-masing. Aplikasinya berupa jurnal amaliah Ramadhan dengan tema “Membangkitkan Semangat Generasi Muda dalam Meraih Keutamaan Ramadhan”.
Di samping itu, ada program Kurma (Kuliah Ramadhan) yang dilaksanakan dalam jaringan. Siswa juga diwajibkan mengisi jurnal tentang intisari ceramah yang mereka dengarkan di masjid.
Agus menjelaskan bahwa sistem pelaporan sudah otomatis. Untuk kegiatan luring (luar jaringan), siswa mengumpulkan buku jurnal yang berisi ringkasan ceramah kepada Guru PAI. Sedangkan untuk kegiatan Kurma yang dilaksanakan secara daring, pemantauan dilakukan melalui server website milik sekolah.
Sekitar 1.600 siswa SMKN 2 Kota Bandung mengikuti kegiatan SmartTren Ramadhan 1446 H
Agus dan pihak sekolah menargetkan agar program SmartTren Ramadhan ini dapat meningkatkan karakter siswa menjadi lebih baik dari sebelumnya.
“Ramadhan adalah kurikulum luar biasa untuk pendidikan. Output yang diharapkan adalah mewujudkan siswa yang lebih berkarakter dan berakhlakulkarimah untuk menjalani 11 bulan ke depan. Intinya, program ini lebih fokus pada pembinaan sikap siswa,” jelas Agus.
“Ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya. Meskipun begitu, kegiatan belajar mengajar (KBM) tetap berjalan sesuai jadwal. Hanya saja, aktivitas Ramadhan juga harus dilaksanakan,” tambahnya.
Di sisi lain, Sinta Aurel, siswi kelas X DKV 3, mengungkapkan bahwa jam masuk pukul 06.30 WIB terasa cukup menantang.
Rizky Aditya dan Sinta Aurel, ingin meningkatkan nilai kataqwaan di bulan suci Ramadhan
“Masuk sekolah jam segitu bisa dibilang agak sulit. Namun, ini lebih baik daripada tidur lagi. Setelah sahur, langsung bersiap-siap ke sekolah. Hal ini membuat kita lebih disiplin, meskipun masih dalam proses adaptasi,” kata Sinta.
Selama Ramadhan, Sinta mengisi jurnal yang berisi kewajiban-kewajiban seperti puasa, shalat (fardhu dan sunnah), serta tadarus Al-Quran. Selain itu, siswa juga diharuskan mengisi Google Form terkait intisari ceramah yang didengarkan selama kuliah subuh maupun tarawih.
“Saya berharap kegiatan ini bisa membuat saya lebih disiplin, taat beribadah, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT,” harap Sinta.
Dalam kesempatan yang sama, Rizky Aditya, siswa kelas X DKV 3, juga menyampaikan pendapatnya. Menurutnya, jam masuk pukul 06.30 WIB memang terasa sulit di awal.
Diharapkan selama ditempa di bulan suci Ramadhan siswa SMKN 2 Kota Bandung, menjadi pribadi yang berakhlakul karimah
“Masuk jam segitu awalnya agak sulit karena jam enam pagi masih sibuk bersiap-siap. Namun, setelah dicoba, ternyata lebih enak. Setelah Subuh, saya bisa membaca Al-Quran terlebih dahulu. Menurut saya, ini bagus,” ujar Rizky.
Kegiatan Rizky selama Ramadhan kurang lebih sama dengan Sinta. Namun, khusus untuk siswa laki-laki, ada menu tambahan dalam jurnalnya, yaitu shalat Jum’at.
“Target saya tahun ini adalah mengkhatamkan Al-Quran dan melaksanakan shalat Dhuha lebih sering, bahkan untuk shalat sunnah lainnya,” pungkas Rizky.
Dengan program SmartTren Ramadhan ini, SMKN 2 Bandung berharap dapat membentuk siswa yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter dan akhlak yang mulia. [SR]***