majalahsora.com, Kota Bandung – Smart Pesantren Ramadhan, atau yang dikenal sebagai SmartTren, merupakan salah satu program unggulan yang digagas oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, dilaksanakan di SMA, SMK, dan SLB se-Jabar.
Tahun ini resmi diluncurkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Drs. Wahyu Mijaya SH., M.Si., pada tanggal 3 Maret 2025. Tujuannya untuk meningkatkan akhlak dan karakter siswa di bulan suci Ramadhan.
SMAN 12 Bandung turut serta dalam program SmartTren Ramadhan 1446 Hijriah dengan mengusung tema “Menjadi Insan yang Terdidik, Terbaik, dan Teristimewa”. Tema ini dipilih untuk mendorong para siswa memiliki karakter lebih baik, khususnya dalam hal akhlak.
Kepala SMAN 12 Bandung, Hj. Enok Nurjanah, M.Pd.I., saat memberikan sambutan pembukaan Smart Pesantren Ramadhan 1446 Hijriah
Hj. Enok Nurjanah, M.Pd.I., Kepala SMAN 12 Bandung, menjelaskan bahwa pelaksanaan kegiatan utama SmartTren di sekolah yang dipimpinnya berlangsung dari tanggal 17 hingga 20 Maret 2025. Peserta kegiatan ini terdiri dari seluruh siswa kelas X dan XI yang beragama Islam, berjumlah sekitar 720 orang.
Sementara itu, siswa kelas XII tidak mengikuti kegiatan ini karena sedang mempersiapkan diri untuk Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), seleksi masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN).
Dijelaskan Enok pembukaan SmartTren ini dilaksanakan pada hari Senin, 17 Maret 2025 dengan kegiatan ceramah. Berakhir pada hari Kamis, 20 Maret 2025.
SmartTren Ramadhan SMAN 12 Kota Bandung, pembacaan ayat suci Al-Quran
Pematerinya merupakan Guru-guru SMAN 12 yang memiliki kompetensi dalam keilmuan agama Islam. Adapun materi yang diberikan terdiri dari akhlak, khususnya terkait adab menghormati orangtua serta berempati terhadap sesama.
Di samping itu, juga mengundang pemateri dari luar sekolah yakni dosen dari Universitas Islam Bandung (UNISBA) dan dosen dari Universitas Teknologi Bandung (UTB), yang juga seorang ajengan. Materi yang disampaikan meliputi sedekah movement, fiqih kontemporer, Islam rahmatan lil alamin, serta menjadi insan terdidik, terbaik, dan teristimewa sesuai dengan tema utama SmartTren SMAN 12 Kota Bandung.
Masih dijelaskan Enok, pemberian materi kepada siswa dibagi ke dalam dua sesi, dilaksanakan di aula dan ruang kelas. Ketika siswa kelas X menerima materi di aula, siswa kelas XI mengikuti sesi di ruang kelas, begitu pun sebaliknya.
Wakasek bidang Kesiswaan Meta Inmasari Tarigan, S.Pd., Ketua Pelaksana SmartTren Ramadhan 1446 Hijriah
Setiap hari, kata Enok siswa mengisi kegiatan SmartTren dengan pembiasaan positif. Diawali dengan shalat Dhuha bersama, dilanjutkan dengan tadarus Al-Quran di kelas, pemberian materi keagamaan oleh guru maupun pemateri dari luar, serta shalat Dzuhur berjamaah.
Enok menekankan bahwa selama kegiatan pembiasaan berlangsung, siswa tidak diperbolehkan menggunakan handphone. Handphone para siswa dikumpulkan di Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Bidang Kesiswaan dan dapat diambil kembali setelah kegiatan selesai.
“Selain kegiatan pesantren Ramadhan selama empat hari ini, kami juga mengikuti instruksi dari Dinas Pendidikan Jabar untuk melaksanakan kegiatan penguatan karakter. Salah satunya adalah kegiatan berbagi, di mana siswa berbagi kepada orang-orang di sekitarnya, baik berupa uang maupun makanan. Kegiatan ini juga didokumentasikan,” ujar Enok saat diwawancarai majalahsora.com di ruang Kepala Sekolah, Jalan Sekejati IV No. 36, Kecamatan Kiaracondong, Senin (17/3/2025).
Siswa kelas X dan XI yang beragama Islam mengikuti SmartTren meningkatkan keimanan dan ketakwaan
Enok berharap para siswa dapat menjadi pribadi yang bertakwa dan mengalami perubahan positif, minimal sesuai dengan QS Al-Baqarah ayat 183 yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”. Melalui kegiatan Ramadhan ini, ia menargetkan agar siswa dapat berperilaku sebagai insan terdidik serta menjadi siswa yang sholeh dan sholehah.
Pada kesempatan yang sama Wakasek bidang Kesiswaan Meta Inmasari Tarigan, S.Pd., yang menjadi Ketua Panitia SmartTren 1446 Hijiriah menambahkan, bahwa Kegiatan SmartTren ini diawali dengan amaliah Ramadhan, yaitu aktivitas siswa di rumah yang dipantau oleh orangtua (saat libur semester).
Tujuannya untuk membangun kedekatan antara siswa dan orangtua. Amaliah Ramadhan berlangsung dari hari pertama hingga hari ke-30 bulan Ramadhan. “Kami akan melakukan cross check di sekolah pada tanggal 19 Maret sebagai bentuk follow up,” jelas Meta.
Aceng Turmudi, S.Th.I., Guru SMAN 12 Kota Bandung saat memberikan materi SmartTren Ramadhan 1446 Hijriah
“Selain itu pada tanggal 6 dan 7 Maret, siswa kembali masuk untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) biasa. Namun, amaliah Ramadhan sudah dimulai sejak 1 Maret hingga 16 Maret, karena kegiatan ini dilaksanakan di rumah. Sementara itu, siswa kelas XII sedang melaksanakan PSAJ pada tanggal 10 hingga 14 Maret,” tambahnya.
Meta juga memaparkan beberapa agenda besar dalam kegiatan SmartTren. Pertama, penulisan mushaf Al-Quran. Kegiatan ini sebelumnya telah diikuti dalam rekor Muri pada tanggal 6-7 Maret 2025.
Kedua, program IHSAN atau infaq, yang bertujuan menumbuhkan rasa empati siswa terhadap sesama. Siswa menyisihkan uang pribadi dari hasil menabung atau uang jajan mereka, yang nantinya akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan.
SmartTren Ramadhan 1446 Hijriah SMAN 12 Bandung dengan mengusung tema “Menjadi Insan yang Terdidik, Terbaik, dan Teristimewa”
Ketiga, Rantang Kanyaah, di mana siswa menyiapkan makanan untuk dibagikan kepada tetangga atau masyarakat sekitar. Keempat, wakaf Al-Qur’an yang dikelola oleh ekstrakurikuler Kurma dan akan disalurkan ke panti asuhan atau masjid yang membutuhkan.
Meta berharap kegiatan ini dapat menanamkan akhlak mulia dan karakter positif pada siswa. Dengan demikian, saat memasuki pembelajaran biasa, siswa telah menjadi pribadi yang “fresh” kembali, sesuai dengan tema SmartTren.
Sementara itu Muhammad Nadhif Alauddin, Ketua OSIS siswa kelas XI-1, menyampaikan bahwa dirinya cukup sibuk mengisi kegiatan Ramadhan di luar sekolah.
“Saya mengikuti kegiatan seperti membaca Al-Qur’an, remaja masjid, dan program kerja OSIS seperti kajian Ramadhan serta bakti sosial. Untuk OSIS, hanya Seksi Bidang 1, yaitu bidang keagamaan, yang berpartisipasi dalam SmartTren. Kami juga berkolaborasi dengan ekstrakurikuler Kurma dalam mengkoordinasikan acara ini,” ujar Nadhif.
Ketua OSIS SMAN 12, Muhammad Nadhif Alauddin, dan Rayya Rohani
Nadhif menilai perbedaan SmartTren tahun ini dengan tahun sebelumnya adalah adanya lembar amaliah Ramadhan, yang berisi rangkuman ceramah tarawih, laporan shalat lima waktu, dan laporan membaca Al-Qur’an. Ia juga menyoroti materi ceramah tentang iman di bulan Ramadhan, yang diibaratkan sebagai waktu untuk mengisi ulang “baterai” iman.
Rayya Rohani, siswi kelas XI-3, juga membagikan pengalamannya. “Saya mengisi bulan Ramadhan dengan kegiatan keagamaan seperti membaca Al-Qur’an dan belajar. Materi ceramah yang paling saya ingat adalah tentang shalat,” ujarnya.
Rayya menambahkan bahwa perbedaan tahun ini adalah adanya program amaliah Ramadhan, Ihsan, dan Rantang Berbagi. Ia menargetkan untuk khatam Al-Qur’an, memperbaiki shalat, dan memaksimalkan itikaf selama Ramadhan ini.
Dengan berbagai kegiatan yang dirancang, SmartTren SMAN 12 Bandung diharapkan dapat membentuk siswa menjadi insan yang terdidik, terbaik, dan teristimewa, baik secara akhlak maupun karakter. [SR]***