majalahsora.com, Kota Bandung – SMAN 25 Bandung, tahun 2025 ini kembali menggelar SmartTren atau pesantren kilat Ramadhan 1446 Hijriah, bisa dikatakan memiliki konsep yang berbeda dengan sekolah lain. Dilaksanakan setiap hari tanpa jeda mulai tanggal 3 Maret hingga 20 Maret 2025, sesuai Surat Edaran dari Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar).
Selama periode tersebut, siswa melaksanakan SmartTren Ramadhan baik di sekolah maupun di rumah, yang terintegrasi dengan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Kegiatannya sendiri dipantau melalui agenda Ramadhan, jurnal, atau Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
Kepala SMAN 25 Bandung, Hj. Siti Nurmala, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa SmartTren di sekolah yang dipimpinnya dilaksanakan sesuai arahan Disdik Jabar dan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Kepala SMAN 25 Bandung, Hj. Siti Nurmala, S.Pd., M.Pd
“Kami mengikuti pembukaan pada 3 Maret 2025. Rangkaian kegiatan ini dimulai di awal Ramadhan. SMAN 25 selalu mengadakan tahrib setiap tahun untuk memberikan pemahaman kepada siswa bahwa Ramadhan adalah bulan istimewa, di mana semua kebaikan dilipatgandakan pahalanya,” ujar Mala, akrab disapa, di ruang kerjanya, Jalan Baturaden VIII No 21, Kelurahan Mekarjaya, Kecamatan Rancasari, Bandung, Rabu (12/3/2025).
Dalam tahrib, siswa diberi pembekalan tentang cara menghadapi bulan Ramadhan, termasuk saling bermaaf-maafan dengan guru, teman, dan orangtua. Sebelum libur, seluruh warga SMAN 25 Bandung, termasuk GTK, Tata Usaha, perwakilan orangtua, dan komite sekolah, mengadakan musyafahah (bersalam-salaman) di lapangan sekolah untuk membersihkan hati sebelum memasuki Ramadhan.
Siswa juga diberikan jurnal buku Ramadhan sebagai tugas yang harus diisi selama bulan Ramadhan, dengan tata cara yang dijelaskan oleh guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Jurnal ini mencakup kegiatan dari tanggal 3 hingga 20 Maret 2025.
Kepala SMAN 25 Kota Bandung, bersama Guru PAI, di antaranya Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan H. Iwan Ridwan, S.Ag., S.Pd.I., M.Pd., (kedua dari kiri), Cecep Abdul Rosyid, S.Hum., (kiri), dan Bella Dini Hidayati Farhana, S.Pd., (kedua dari kanan)
“Tahun ini, SmartTren diintegrasikan dengan KBM. Berdasarkan evaluasi tahun lalu, banyak siswa yang absen karena menganggap SmartTren bukan pembelajaran wajib,” kata Mala.
Selain kegiatan keagamaan di sekolah, ada juga kegiatan infaq dan shodaqoh, atau “charity”. Siswa memberikan sembako kepada panti asuhan atau orang yang membutuhkan. Kegiatan lainnya ada penulisan mushaf Al-Quran, hingga penutupan SmartTren Ramadhan dengan buka puasa bersama serta mengundang penceramah.
Dalam kesempatan yang sama Cecep Abdul Rosyid, S.Hum., Guru PAI, menjelaskan bahwa kegiatan SmartTren ini diikuti oleh 806 orang siswa kelas X dan XI yang beragama Islam. Sedangkan siswa kelas XII tidak diikutsertakan karena fokus pada Penilaian Sumatif Akhir Jenjang (PSAJ). “Kami memilih mengadakan kegiatan keagamaan di sekolah. Siswa diharuskan mengisi jurnal atau LKPD selama Ramadhan,” kata Cecep.
Siswa SMAN 25 Kota Bandung sedang melakukan shalat Dhuha
Berkenaan dengan LKPD, para siswa harus membuat rangkuman ceramah yang dicatat, baik saat di sekolah maupun ceramah masjid serta rumah, yang dibubuhi stempel dan tanda tangan dari penceramah.
Kegiatan SmartTren Ramadhan di SMAN 25 sendiri dilaksanakan bergantian antara kelas X dan XI. Misalnya, pada tanggal 6 Maret, kelas XI melaksanakan shalat Dhuha bersama pukul 06.30–07.30 WIB, kemudian tadarus Al-Quran. Setelah itu, siswa melanjutkan KBM hingga pukul 12.00 WIB, lalu shalat Dzuhur berjamaah dan mengikuti kuliah tujuh menit (kultum).
Cecep pun menekankan pentingnya kolaborasi antara Guru PAI dan guru lainnya. “Guru yang mengajar di jam pertama dan kedua harus mendampingi siswa ke masjid, sementara itu guru di jam kesembilan dan sepuluh mendampingi shalat Dzuhur,” jelasnya.
Anggia Pramitha Sari, S.Si., Guru Biologi dan Wali Kelas X
Berbicara terkait materi ceramah di sekolah, kata Cecep isinya mencakup peningkatan ketakwaan, termasuk berpuasa di tengah musibah, seperti banjir yang belum lama ini terjadi di Bandung.
Kegiatan ini juga memicu empati siswa melalui pengumpulan donasi oleh OSIS dan Rohis, atau Rantang Kanyaah, yang diberikan kepada korban banjir di daerah Derwati, Sapan, Griya Bandung Indah, dan Bodogol.
Pematerinya terdiri dari guru PAI SMAN 25 dan narasumber eksternal seperti Dwi Fitria Ambarina, M.Pd., dari LPTQ UIN Sunan Gunung Jati. SmartTren di rumah meliputi tadarus, shalat tarawih, dan tahajud, yang dipantau melalui LKPD oleh orangtua.
SmartTren Ramadhan SMAN 25 Bandung diharapkan dapat mencetak generasi yang lebih takwa dan berkarakter
“Siswa harus mengumpulkan minimal 15 stempel masjid dan tanda tangan penceramah. Ini untuk memastikan siswa tetap aktif meski sedang berhalangan,” katanya.
Sementara itu Anggia Pramitha Sari, S.Si., Guru Biologi dan Wali Kelas X, menyatakan bahwa meski siswa kadang mengantuk di pagi hari, mereka terus dimotivasi. “Saya mendampingi siswa ke masjid untuk shalat Dhuha dan tadarus. Setelah itu, mereka kembali ke kelas untuk KBM,” ujarnya.
Sanada Bella Dini Hidayati Farhana, S.Pd., Guru PAI, memberikan materi khusus bagi siswi yang sedang datang bulan. “Materinya seputar Ramadhan, haid, mandi wajib, dan keutamaan Ramadhan. Kami ingin siswi memiliki semangat lebih dibanding tahun sebelumnya,” kata Bella.
Ketua OSIS, Fadli Nur Saleh, dan Cherie Alisandra Azizah, pengurus OSIS
Kegiatan SmartTren Ramadhan SMAN 25 pun mendapatkan tanggapan positif dari siswa, di antaranya Fadli Nur Saleh, Ketua OSIS, yang merupakan siswa kelas XI, menyebut SmartTren tahun ini menarik. “Kegiatannya diselang-seling antara kelas X dan XI. Kita juga diberikan tugas melalui LKPD, termasuk mencatat ceramah dan mengaji setiap hari,” ujarnya.
Cherie Alisandra Azizah, anggota OSIS kelas XI, menambahkan bahwa SmartTren tahun ini lebih seru. “LKPD tahun ini wajib dikerjakan semua siswa. Untuk siswi berhalangan, ada ceramah khusus di GSG yang membahas haid dan puasa,” kata Cherie.
Dengan rangkaian kegiatan ini, SMAN 25 Bandung berharap dapat mencetak generasi yang lebih takwa, berkarakter, dan siap menghadapi tantangan masa depan. [SR]***