majalahsora.com, Kota Bandung – Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi bekerja sama dengan SMKN 1 Cimahi dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Indonesia menyelenggarakan program SEHATI. Program ini bertujuan memberikan pemahaman tentang kesehatan reproduksi dan pencegahan pernikahan dini kepada remaja.
Kegiatannya berupa talkshow edukasi dengan judul “Sehat Reproduksi, Hindari Pernikahan Dini. Remaja Sehat Pilih Masa Depan, Bukan Pernikahan Dini!”.
Diinisiasi oleh istri Pj Walikota Cimahi Drs. Benny Bachtiar M.Si., yakni Dra. Ike Garnika, sebagai Bunda Genre Kota Cimahi. Diselenggarakan di Aula SMKN 1 Kota Cimahi, Jalan Mahar Martanegara No 48, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Rabu tanggal (19/2/2025). Didukung oleh Mustika Ratu dan Yayasan Puteri Indonesia, serta disponsori oleh Bank Bjb.
Pemberian materi dari BKKBN Jabar, Dr. Fitri Wardhani
Menghadirkan narasumber dari BKKBN Provinsi Jawa Barat, Dr. Fitri Wardhani, dan Puteri Indonesia Influencer 2024, Nabilah Putri Bintadytama.
Acaranya diikuti oleh perwakilan dari beberapa sekolah, termasuk SMAN 1 Cimahi, SMAN 5 Cimahi, MAN Kota Cimahi, SMKN 1 Cimahi, IKIP Siliwangi, dan STKIP Pasundan. Terdiri dari 100 remaja putra dan putri, termasuk perwakilan mahasiswa dari perguruan tinggi di Kota Cimahi. Meskipun kegiatan ini lebih fokus pada perempuan, laki-laki juga mendapatkan edukasi dari sudut pandang mereka.
Berkenaan dengan kegiatan ini, Mia Nursanty, S.ST., M.M., Kepala Bidang Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk den Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cimahi, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada remaja.
Kepala Bidang Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk den Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Cimahi, Mia Nursanty, S.ST., M.M
“Isu di masyarakat mengenai pergaulan anak muda saat ini sudah banyak yang melakukan pergaulan bebas, seperti seks bebas, yang berujung pada pernikahan di usia belum matang. Melalui kegiatan ini, kami memberikan pemahaman kepada remaja untuk mencegah hal-hal tersebut,” ujar Mia saat diwawancarai di SMKN 1 Bandung.
Mia menjelaskan bahwa Genre terdiri dari remaja yang masih sekolah, bekerja, atau kuliah. “Agar lebih menarik, kami menghadirkan bintang tamu seperti Puteri Indonesia, Nabilah. Hal ini membuat siswa lebih tertarik daripada hanya mendengarkan materi yang mungkin membosankan,” kata Mia.
Dia berharap, dengan maraknya pergaulan bebas saat ini, remaja dapat lebih memahami pentingnya kesehatan reproduksi. “Diharapkan remaja bisa lebih menjaga diri untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, seperti pernikahan dini dan pergaulan bebas,” tambahnya.
Sekitar 100 peserta hadir dalam kegiatan
BKKBN Indonesia menyalurkan programnya melalui wadah yang disebut Genre (Generasi Berencana). Program ini digelar di setiap provinsi, termasuk Jawa Barat, dan turun hingga tingkat kabupaten/kota dan kecamatan. Genre bertujuan untuk mengedukasi remaja tentang kesehatan reproduksi, perencanaan keluarga, dan pencegahan pernikahan dini.
Duta Genre SMKN 1 Kota Cimahi dan Dukungan Sekolah
Rizkya Kamil Wijaya, yang akrab disapa Kaja, salah satu siswa SMKN 1 Cimahi dan anggota Genre, menjelaskan bahwa Genre mengarahkan remaja untuk mempersiapkan masa depan. “Remaja diarahkan tentang parenting dan kesehatan reproduksi sejak dini. Ada konsep 21-25 Keren, di mana 21 adalah usia ideal perempuan untuk menikah, dan 25 adalah usia ideal laki-laki. Usia tersebut dianggap matang secara reproduksi dan emosional,” ungkap Kaja.
Genre juga memiliki motto “2 Anak Sehat”, yang berfilosofi bahwa dua anak cukup untuk menghindari kemiskinan dan menjaga keseimbangan generasi penerus.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 1 Cimahi, Erwin, M.Pd., Ketua Forum Kesiswaan Cadisdik Wilayah VII, bersama siswi SMKN 1 Kota Cimahi yang menjadi Duta Genre
Genre juga fokus pada masalah stunting, pelecehan seksual, dan perundungan (bullying) di kalangan remaja. “Di Cimahi, stunting masih menjadi isu krusial. Genre mengedukasi remaja tentang pola makan dan kesehatan reproduksi,” kata Kaja.
Lanjutnya, Genre memiliki tiga modul edukasi: Modul Beraksi, Modul Berkolaborasi, dan Modul Berani. Modul ini disesuaikan dengan jenjang pendidikan, mulai dari SMP hingga mahasiswa.
Sementara itu Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 1 Cimahi, Erwin, M.Pd., menyatakan bahwa sekolah mendukung penuh kegiatan ini. “Kegiatan ini sangat bagus untuk memberikan wawasan tentang kesehatan reproduksi. Ini penting mengingat fenomena pernikahan dini yang marak,” ujarnya.
Berfoto bersama usai kegiatan
Tanggapan Peserta
Dimitria Maliqhira, siswi SMKN 1 Cimahi kelas XI-RPL-C, mengapresiasi kegiatan ini. “Saya senang bisa belajar tentang kesehatan reproduksi dan mendapatkan doorprize. Semoga ada lebih banyak acara edukatif seperti ini,” ujarnya.
Rihad Manhan Andira, siswa SMKN 1 Cimahi kelas XI-IOP-A, juga menyatakan bahwa kegiatan ini memberikan banyak ilmu. “Kita jadi tahu dampak negatif pernikahan dini dan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi. Materi dari Puteri Indonesia juga membuka wawasan tentang pentingnya menghargai perempuan,” kata Ihan.
Program SEHATI diharapkan dapat terus dilaksanakan dan disosialisasikan ke seluruh sekolah. Dengan edukasi yang tepat, remaja diharapkan dapat lebih memahami pentingnya kesehatan reproduksi dan menghindari pernikahan dini untuk masa depan yang lebih baik. [SR]***