majalahsora.com, Kota Cimahi – Biasanya acara pelepasan atau perpisahan siswa kelas XII pada tahun-tahun sebelumnya, dilangsungkan di hotel, aula sekolah atau lokasi lainnya, diisi dengan berbagai acara, hiburan, bahkan ada mengundang bintang tamu, serta sajian makanan enak dan banyak lagi.
Acara tersebut pun menjadi momen paling ditunggu-tunggu oleh mereka yang telah dinyatakan lulus dari SMA, SMK, sederajat. Untuk siswi, saat acara, biasanya mengenakan busana terbaik dengan berdandan secantik mungkin, begitu pun dengan siswa, bahkan ada yang mengenakan jas mahal dan berdasi, ditambah asesoris lainnya, tujuannya agar terlihat berbeda pada hari istimewa, sebagai bentuk rasa syukur.
Namun di tengah kebijakan baru dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi, yang mengharuskan acara pelepasan dibuat secara sederhana. Oleh sebab itu pihak sekolah harus menyesuaikan ulang jadwal dan konsep acara pelepasan siswa yang tidak boleh digelar secara berlebihan, termasuk di SMAN 1 Cimahi.
(Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas Bale Bandung, Kampus Berkualitas di Bandung dengan Biaya Pendidikan Terjangkau klik di http://pmb.unibba.ac.id/index.php/pendaftaran_pmb)
Pelepasan dua merpati simbol melepas lulusan SMAN 1 Kota Cimahi tahun 2025, agar terbang tinggi menggapai asa
SMAN 1 Cimahi menyelenggarakan acara pelepasan siswa kelas XII dengan tetap mengacu pada arahan Gubernur Jabar, namun tanpa menghilangkan esensi dan keseruan dari rangkaian kegiatan. Digelar pada hari Selasa (27/5/2025), di halaman sekolah tang berada di Jalan Pacinan No 22 A, Cimahi Tengah, Kota Cimahi. Rangkaian kegiatan berlangsung sejak pukul 08.30 hingga 14.00 WIB.
Sebanyak 391 siswa dari 11 kelas resmi dilepas dalam kegiatan ini. Kelas-kelas tersebut terdiri dari 12 A, B, C, D, E1, E2, F, G1, G2, G3, dan G4, sesuai dengan Kurikulum Merdeka.
Sambutan dan Pesan Kepala Sekolah
Sebelum prosesi pelepasan dimulai, Kepala SMAN 1 Cimahi, H. Wawan Rahwan, S.Pd., M.Pd., menyampaikan rasa terima kasih sekaligus permohonan maaf kepada para lulusan serta para orangtua yang hadir.
Ketua Komite SMAN 1 Kota Cimahi saat mengalungkan medali
“Mohon maaf suasananya seperti ini kepada para orangtua, karena situasi dan kondisi kebijakan dari pemerintah. Para siswa beserta Ibu Bapak Guru dan para orangtua berkumpul di lapangan hingga matahari terasa lumayan panas. Mudah-mudahan dengan kondisi seperti ini, tetap tidak mengurangi makna kegiatan pelepasan SMAN 1 Cimahi,” kata Wawan.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada para siswa atas kebijakan sekolah yang mungkin kurang berkenan selama tiga tahun masa pendidikan, dengan harapan seluruhnya menjadi pengalaman berharga. Tak lupa, Wawan memotivasi para lulusannya untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, naik melalui jalur tes maupun prestasi.
“Pada hari ini secara resmi saya serahkan kembali anak-anakku kepada para orangtuanya melalui perwakilan Kongres Komite, Bapak Edi dan kawan-kawan. Dengan ini kami sudah lepas tanggung jawab selama tiga tahun, mudah-mudahan dengan ilmu yang diperoleh dapat bermanfaat bagi anak tersebut dan keluarganya,” tuturnya.
Lulusan SMAN 1 Kota Cimahi dengan peringkat terbaik
Ia berpesan agar para lulusan terus belajar, tidak cepat puas, dan terus mencari ilmu demi keberhasilan dunia dan akhirat.
Konsep Acara dari OSIS, Sederhana Namun Bermakna
Pada kesempatan yang sama Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Dra. Erwin Kustyawatiningsih, M.Pd., menjelaskan bahwa seluruh acara dikelola oleh OSIS kelas XI, dengan guru dan wakasek sebagai pendamping teknis.
“Jadi ketua pelaksana itu murni dari OSIS yang sekarang masih kelas XI. Saya dan guru lainnya hanya sebagai pendamping. Satu minggu sebelum acara, kami berkoordinasi dengan OSIS, Komite, dan para calon alumni agar acara pelepasan dapat dirangkum di sekolah dengan kegembiraan dan rasa senang,” jelas Erwin.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan Dra. Erwin Kustyawatiningsih, M.Pd
Meskipun awalnya ada kekecewaan dari para calon alumni karena perbedaan dibanding tahun-tahun sebelumnya, panitia OSIS tetap berupaya menjaga nilai dan kekhidmatan acara. Setelah diberi pemahaman, mereka dapat menerima keadaan dan tetap berpartisipasi aktif.
Erwin menegaskan bahwa ini merupakan bentuk ketaatan sekolah terhadap kebijakan Gubernur Jawa Barat yang melarang penyelenggaraan wisuda berlebihan seperti di hotel.
Rangkaian Kegiatan: Tradisi dan Kebersamaan
Acara dimulai dengan penyambutan calon alumni melalui tari Merak, diiringi ‘penganten’ dan barisan dewan guru menuju lapangan sekolah. Setelah itu, upacara dilangsungkan dengan sambutan dari Ketua OSIS 2024/2025, perwakilan siswa kelas XII, Kepala Sekolah, dan Ketua Komite.
Lulusan menyalami para guru yang telah memberikan ilmu dan membimbing selama tiga tahun, hingga mereka berhasil lulus
Simbolisasi pelepasan dilakukan dengan penyerahan topi SMAN 1 Cimahi kepada kepala sekolah dan pelepasan dua ekor burung merpati. Kemudian dilanjutkan dengan pengalungan medali, yang dilakukan secara mandiri oleh masing-masing calon alumni. Medali tersebut merupakan hasil inisiatif dan swadaya siswa melalui uang kas kelas.
Penghargaan pun diberikan kepada para siswa berprestasi, yaitu 10 peringkat terbaik IPA/IPS, 3 peringkat terbaik tiap kelas (A–G4), dan 44 calon alumni yang diterima di perguruan tinggi melalui jalur SNBP atau jalur prestasi raport.
Suasana semakin haru saat guru dan siswa saling bersalaman saling memaafkan, dan ucapan terima kasih para lulusan kepada guru yang sudah mendidik dan memberikan bekal ilmu selama tiga tahun kepada mereka.
Nila Susila, salah satu orangtua siswa, sekaligus perwakilan Komite Sekolah
Sebagai penutup, acara dimeriahkan oleh Paduan Suara SMAN 1 Cimahi, band guru, band siswa, dan penampilan DJ.
“Untuk DJ, itu adalah koneksi dari para calon alumni ke alumninya yang angkatan 2021 dan 2022. Mereka juga memanggil damkar untuk basah-basahan sebagai selebrasi. Tapi karena izin terlalu mepet, akhirnya menggunakan mobil tangki air bersih. Sudah bawa baju ganti. Jadi ini bisa meriah namun khidmatnya juga dapat di awal,” tutur Erwin.
Dukungan Orangtua dan Harapan Masa Depan
Nila Susila, salah satu orangtua siswa yang juga komite sekolah, menyampaikan bahwa tidak ada pungutan biaya kepada orangtua untuk acara pelepasan ini.
Keceriaan tersaji, saat para lulusan melakukan foto bersama mengabadikan momen berharga di SMAN 1 Kota Cimahi
“Walaupun tidak dipungut biaya sepeser pun, Alhamdulillah acaranya berjalan dengan hasil terbaik untuk anak-anak. Untuk damkar, mereka itu iuran 10 ribu rupiah seorang. Saya cukup sedih karena dengan lulus ini, kita para orangtua berpisah. Tapi di SK sebagai Komite saya masih ada sampai Desember 2025,” ucap Nila.
Ia juga mengapresiasi komunikasi yang terjalin baik antara sekolah, guru, dan orangtua selama masa pendidikan anak-anak mereka.
“Saya berterima kasih kepada sekolah karena sudah mendidik, membimbing dan menuntun anak saya hingga bisa dilihat hasilnya sekarang. Tapi itu juga harus seimbang antara peran lingkungan sekolah, guru dan kita. Alhamdulilah komunikasinya bagus dan chemistrynya ketemu. Jadi kalau ada apa-apa itu cepat,” tambahnya.
Irfan Fadhila dan Alyanissa, meskipun acara pelepasan digelar sederhana, namun menyimpan kenangan tersendiri bagi mereka dan lulusan SMAN 1 Kota Cimahi, 2025
Nila berharap SMAN 1 Cimahi semakin maju dan lebih banyak siswanya diterima melalui jalur SNBP.
Suara Para Lulusan
Alyanissa, lulusan kelas XII B yang diterima di Universitas Padjadjaran jurusan Kebidanan, mengungkapkan perasaan campur aduk.
“Awalnya kecewa karena berbeda. Tetapi ternyata dengan pakai seragam dan dilaksanakan di sekolah itu terasa kekeluargaannya. Alhamdulillah senang rasanya lulus tapi takut juga untuk menghadapi kehidupan ke depannya,” ujarnya.
Kemeriahan saat para lulusan disiram air
Ia berencana aktif dalam organisasi kampus dan berharap bisa terus berkembang menjadi pribadi yang bermanfaat.
Sementara itu, Irfan Fadhila, lulusan kelas XII A sekaligus mantan Ketua OSIS 2023/2024, juga merasa puas dengan acara yang digelar.
“Ini perpisahan dan terakhir kita semua kelas XII bisa bertemu sebagai siswa SMA, terasa menyenangkan. Ada rasa haru dan sangat berkesan tentunya. Kalau rasanya lulus itu pasti senang tapi ada tegangnya juga,” ujar Irfan yang berencana mendaftar ke Institut Teknologi Bandung jurusan Teknik Sipil.
Ia berharap dapat memberi dampak positif bagi orang lain dan dirinya sendiri di masa depan. [SR]***