majalahsora.com, Kota Bandung – Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri dan Swasta yang tergabung dalam Musyawarah Kerja Kepala (MKK) SMK mengikuti kegiatan rapat koordinasi (rakor) di Hotel Festival Citylink, Kota Bandung, pada Senin (10/2/2025).
Acara tersebut dihadiri dan dibuka langsung oleh Kepala Bidang Pembinaan SMK (PSMK) Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dr. Edy Purwanto, M.M. Selain itu, hadir pula Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah VII, Asep Yudi Mulyadi, S.STP., M.A.P., serta Koordinator Pengawas (Korwas) SMK Cadisdik VII, S.Pd., M.Pd.
Ketua MKKS SMK Kota Bandung, Rony Harimurti, S.Pd., M.M., menjelaskan kepada majalahsora.com, perwakilan Forum Wartawan Pendidikan Jabar, bahwa sebelum kegiatan rakor ini digelar, pihaknya telah beberapa kali bertemu dengan Dinas Pendidikan Jawa Barat (Disdik Jabar). Rakor ini diadakan untuk menyamakan persepsi dalam menyikapi berbagai program yang digulirkan oleh Disdik Jabar.
Kepala Bidang Pembinaan SMK (PSMK) Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Dr. Edy Purwanto, M.M
Pertama, Rony menyebutkan pentingnya tracer study atau penelusuran lulusan untuk mengurangi angka pengangguran di Jabar. “Sehebat apa pun sekolah, ketika masih banyak lulusan yang tidak bekerja, hal itu akan menjadi masalah. Tidak hanya menjadi masalah bagi sekolah masing-masing, tetapi juga bagi Dinas Pendidikan Jabar,” ujar Rony.
Kedua, Rony menjelaskan tentang program DiBa PeSMKa, di mana setiap sekolah diharuskan mengunggah aktivitas dan profil sekolah ke dalam aplikasi tersebut. “Dengan begitu, setiap sekolah dapat melihat kemampuan sekolah lain tanpa harus mendatangi langsung. Kepala sekolah beserta timnya akan mengisi data, sehingga informasi tersebut dapat diakses oleh pengawas, KCD, dan Disdik Jabar,” jelas Rony.
Ketiga, kata Rony terkait persiapan menghadapi Uji Kompetensi Keahlian (UKK) dan ujian sekolah. “Diharapkan setiap sekolah telah melaksanakan tiga komponen yang telah disiapkan, yaitu mandiri, menggunakan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), dan bekerja sama dengan industri,” ujarnya.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah VII, Asep Yudi Mulyadi, S.STP., M.A.P
“Dengan demikian, sertifikat yang dimiliki oleh siswa benar-benar kompeten. Minimal, ketika mereka bekerja, mereka bisa bersaing dengan lulusan dari wilayah lain,” tambah Rony.
Sementara itu, terkait ujian sekolah, Rony menjelaskan bahwa nilai rata-rata per siswa akan direkap sebagai patokan ketika mereka melanjutkan pendidikan atau bekerja di perusahaan yang menggunakan nilai sebagai acuan.
Program Percepatan Penyerahan Ijazah
Ketika disinggung mengenai instruksi dari Gubernur Jabar terpilih, Kang Dedi Mulyadi (KDM) melalui surat edaran Disdik Jabar, terkait program percepatan penyerahan ijazah SMA, SMK, dan SLB Negeri/Swasta yang tidak boleh ditahan sekolah, Rony menyatakan bahwa secara prinsip, SMK Swasta mendukung program tersebut.
Ketua MKKS SMK Kota Bandung, Rony Harimurti, S.Pd., M.M., bersama Kepala SMKN 4 Kota Bandung, Dr. Agus Setiawan, S.Pd., M.Si., (kanan)
“Hanya saja, kami membutuhkan komunikasi yang baik dengan semua elemen, khususnya dengan orangtua siswa. Alhamdulillah, MKKS telah menyamakan persepsi kemarin. Kami akan menyerahkan ijazah kepada orangtua siswa atau wali yang tercantum dalam Kartu Keluarga (KK), dengan prioritas kepada keluarga yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau ekonomi tidak mampu, dilanjutkan kepada yang reguler (memiliki komitmen membayar SPP kepada sekolah),” jelas Rony.
“Insya Allah, dengan komunikasi yang baik, pasti akan ada solusi yang baik pula,” pungkasnya.
Arahan Kabid PSMK
Sementara itu, Kepala Bidang PSMK, Edy Purwanto, menyoroti hal urgent dalam menyelesaikan tingkat pengangguran terbuka di Jabar. Apalagi, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, jumlah pengangguran terbanyak masih disandang oleh lulusan SMK, yaitu mencapai angka 12,74 persen (data bulan November 2024). Edy pun ingin agar angka itu bisa menurun secara signifikan.
Kepala SMKN 14 Kota Bandung, R. Dudi Rudiatna, S.Pd., S.ST., M.T., Kepala SMKN 8 Kota Bandung, H. Agus Nugroho, S.Pd., M.T., dan Kepala SMK Kimia Permentasi Kota Bandung, Dra. Cicah (depan kiri ke kanan)
“Jadi hari ini diskusi dan sebagainya, ujungnya bagaimana anak-anak kita yang sekolah di SMK itu lulus, kemudian dengan segera dapat terserap ke dunia kerja,” kata Edy.
Pasalnya, kata Edy sebaik apa pun program kelas industri, teaching factory, atau pendidikan bahasa, ujungnya mereka harus lulus kemudian bekerja, berdaya saing, sehingga menjadi lulusan yang luar biasa.
Sedangkan berkenaan dengan keberadaan SMK di Kota Bandung yang berada di pusat Pemerintahan Provinsi Jabar, kata Edy, harus bisa menjadi contoh bagi kabupaten/kota lainnya. Dan harus siap dalam berbagai hal.
Berfoto bersama, Kabid PSMK Disdik Jabar, Kepala Cadisdik Wilayah VII dengan para Kepala SMK Negeri/Swasta di Kota Bandung (MKKS SMK Kota Bandung)
Bidang PSMK Disdik Jabar pun siap mendukung program gubernur terpilih, terutama dalam memahami gaya kepemimpinan KDM.
“Mau tidak mau, kami harus siap data, berinovasi, berkolaborasi, dan sebagainya. Jangan sampai niatan yang baik ini, kita yang ada di pendidikan justru tergopoh-gopoh.”
“Harusnya lebih cepat memenuhi kebutuhan yang diinginkan oleh pemimpin. Jadi, kita tahu duluan maksud dari pemimpin (gubernur),” pungkasnya. [SR]***