majalahsora.com, Kota Bandung – Setiap sekolah memiliki keunggulan tersendiri dalam mengantarkan siswanya menjadi pribadi yang berkarakter serta memiliki kecakapan dan sukses di kemudian hari.
Khususnya untuk jenjang SMK, para siswa disiapkan untuk bekerja setelah lulus sesuai dengan kompetensinya, meskipun ada yang melanjutkan ke pendidikan tinggi ataupun berwirausaha. Seperti di SMK Pasundan 4 Kota Bandung salah satu sekolah vokasi ternama di “Kota Kembang” memiliki beberapa pembiasaan serta program unggulan.
Kepala SMK Pasundan 4 Kota Bandung, Utep Wawan, S.Pd.I., S.ST., M.M.Pd., menjelaskan bahwa keunggulan sekolah yang dipimpinnya disesuaikan dengan visi dan misi sekolah yang selaras dengan motto Paguyuban Pasundan.
“Tentunya yang dikuatkan adalah sesuai dengan motto Paguyuban Pasundan, yaitu Pengkuh Agamana, Luhung Elmuna dan Jembar Budayana,” kata Utep kepada majalahsora.com, di Jalan Cikutra No 201 (GUPUSMU I), Selasa (7/5/2025).
Kepala SMK Pasundan 4 Kota Bandung, Utep Wawan, S.Pd.I., S.ST., M.M.Pd
Berkaitan dengan Pengkuh Agamana, diimplementasikan dengan pembiasaan shalat bersama setiap hari, baik per kelas maupun secara bersama-sama. Pembiasaan tersebut antara lain shalat dhuha bersama, shalat ashar berjamaah, juga ada tadarus Al-Qur’an bersama.
Di samping itu melakukan kegiatan menjaga kebersihan lingkungan sekolah pada hari Jum’at serta setiap harinya membersihkan masing-masing ruang kelas secara bersama-sama.
Kemudian berkaitan dengan Luhung Elmuna, kata Utep hal ini dilakukan dengan penguatan akademik. Para siswa ditinjau secara berkala terkait cara pembelajaran. Selain pembelajaran yang berkualitas juga diberikan penguatan karakter.
Pembelajaran dengan penguatan karakter yang dimaksud, salah satunya adalah pembelajaran yang disentuh dengan penguatan akhlak.
Pihak Jobstreet sedang memberikan pembekalan pra kerja kepada 206 orang lulusan SMK Pasundan 4 Kota Bandung
“Contohnya mengucapkan salam saat memasuki ruang kelas, dilanjut Tadarus Al-Qur’an, mencium tangan bapak/ibu guru, dan beretika tinggi dengan menerapkan perilaku sopan dan santun kepada siapa pun. Ini dilaksanakan setiap hari,” kata Utep.
“Di pagi hari kita ada jam khusus untuk siswa melaksanakan praktik. Lalu di siang hari adalah pembelajaran secara teori,” ia menambahkan.
Kemudian Jembar Budayana, dikuatkan dengan pengembangan budaya-budaya berbau kesundaan. Potensi para siswa terus diasah dan dikembangkan melalui budaya kesundaan.
Walaupun lulusan SMK ditargetkan untuk langsung bekerja, Utep tetap memotivasi siswa SMK Pasundan 4 Kota Bandung dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Oleh sebab itu selain dibekali dengan kompetensi keahlian, juga dikuatkan dengan pendidikan karakter, sehingga mampu bersosialisasi di masyarakat.
Siswa SMK Pasundan 4 Kota Bandung, dibentuk karakternya sesuai visi misi sekolah dan motto Paguyuban Pasundan: Pengkuh Agamana, Luhung Elmuna tur Jembar Budayana
Selain itu, kata Utep, SMK Pasundan 4 Kota Bandung, juga menyeleksi para siswa yang ingin langsung bekerja dengan mendatangkan dunia industri atau perusahaan ke sekolah. Kegiatannya diwadahi dalam bentuk job fair.
“Hari ini kita mendatangkan pihak perusahaan. Dibuat sederhana saja. Tempatnya di aula, para siswa kelas XII yang baru lulus kemarin kami undang. Ada sosialisasi dari pihak perusahaan. Nantinya ada tes rekrutmen yang dilakukan pihak perusahaan kepada anak-anak kami,” kata Utep menjelaskan.
Yang hadir antara lain pihak perusahaan, siswa, dan diakomodir oleh sekolah, khususnya oleh Wakil Kepala Sekolah bidang Humas/Hubin. Job fair ini diperuntukkan bagi alumni yang baru lulus tahun 2025, tidak terbuka untuk umum.
“Kami belum bisa mengadakan job fair dalam skala besar dikarenakan keterbatasan tempat serta kesiapan dari perusahaan. Kami belum bisa menambah dan bisa menghadirkan mereka dalam satu waktu. Mereka bisa hadir sesuai dengan jadwal dari mereka. Jadi ini bertahap saja,” ujar Utep.
Job Fair internal bagi siswa siswi SMK Pasundan 4 Kota Bandung
“Saya selaku Kepala Sekolah berharap dari job fair ini dapat menjembatani anak-anak kami yang mau bekerja. Kehadiran perusahaan itu adalah sebagai latihan. Kalaupun perusahaan hanya merekrut beberapa orang saja, momentum ini bisa dijadikan sarana bagi kami belajar menghadapi masuk ke perusahaan,” imbuhnya.
Sedangkan Rully Setiaji, S.Pd., M.M., Wakasek Hubin, menyampaikan bahwa job fair yang dilaksanakannya berupa sebuah pembekalan kepada 206 alumni lulusan 2025, yang baru lulus pada 5 Mei 2025 kemarin. Kegiatannya diadakan pada hari Rabu, 7 Mei 2025, dari pukul 13.00 hingga pukul 17.00 WIB.
“Ini adalah pembekalan pra kerja. Untuk hari ini itu dengan Yogya Group, tepatnya Griya. Kita kerja sama dengan HRD Griya. Selanjutnya kita juga kerja sama dengan Generasi Cakap atau yang dinaungi oleh platform pencari kerja online yang lebih dikenal Jobstreet. Di mana para alumni mengisi aplikasi untuk penyaluran informasi lowongan kerja,” kata Rully.
Tujuan lainnya, memfasilitasi para alumni, khususnya mengenai informasi lowongan kerja, terutama bagi tenaga kerja dengan kualifikasi lulusan SMK. Ini juga adalah bentuk tanggung jawab SMK Pasundan 4 Bandung kepada masyarakat yang telah menitipkan putera-puterinya kepada sekolah.
“Kalau ada yang mau melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi, kami kerja sama juga dengan universitas yang berada di bawah naungan Paguyuban Pasundan. Kami salurkan yang mau kuliah. Jadi siapa pun yang menyekolahkan anaknya ke sini, output-nya kita salurkan sesuai dengan minat si anak. Apakah kuliah, bekerja, atau berwirausaha. Kewirausahaan mah sudah jelas kami bekali dari awal,” kata Rully.
Tidak ada perbedaan konsep, kata Rully, untuk pelaksanaan kegiatan, masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya.
Rully berharap output dari job fair tersebut dapat mengurangi jumlah pengangguran, khususnya lulusan SMK, serta lebih banyak lagi perusahaan yang akan bekerja sama dengan pihak sekolah.
Ia pun berpesan kepada alumni SMK Pasundan 4, jika ingin bekerja maka bekerjalah dengan baik. Harus diiringi dengan rasa tanggung jawab dan disiplin yang tinggi.
“Karena di masa depan, beban hidup lebih berat daripada di sekolah. Maka apa pun profesinya, lakukanlah dan nikmatilah dengan melakukannya dengan baik,” pungkasnya. [SR]***