majalahsora.com, Kabupaten Bandung Barat – Upaya pemerintah di era Presiden Prabowo Subianto (periode 2024-2029) dalam mengatasi masalah stunting pada pelajar melahirkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan sejak 6 Januari 2025. Program ini dijalankan secara bertahap, mencakup jenjang pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, hingga SMA sederajat di berbagai daerah di Indonesia.
Di Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat, SMAN 2 Lembang menjadi salah satu pionir sekolah penerima manfaat program ini. Kepala SMAN 2 Lembang, Ernawati, M.Pd., menjelaskan bahwa program MBG di sekolahnya telah berjalan sejak 10 Januari 2025.
“Pada Jumat, 10 Januari 2025, kami kedatangan perwakilan dari yayasan yang ditunjuk oleh Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mencari sekolah terdekat yang dapat didistribusikan MBG-nya. Kami juga ditanya mengenai kesiapan sekolah. Kami menjawab siap karena salah satu syaratnya adalah memiliki tempat transit,” kata Erna saat diwawancarai di SMAN 2 Lembang, Desa Langensari, Kecamatan Lembang, Selasa (18/2/2025).
Kepala SMAN 2 Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Ernawati, M.Pd., sangat mendukung program makan bergizi gratis
“Kami menyediakan tempat transit MBG di koridor sekolah. Berdasarkan konfirmasi dari yayasan dan survei SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi), SMAN 2 Lembang dinyatakan siap dan mulai melaksanakan MBG pada Selasa, 14 Januari 2025,” imbuhnya.
Jumlah porsi makanan disesuaikan dengan jumlah siswa kelas X hingga XII, yaitu sebanyak 1.013 porsi. Menurut Erna, pendistribusian dilakukan setiap hari kerja, dari Senin hingga Jumat. “Alhamdulillah, program ini berjalan lancar tanpa kendala berarti,” ujarnya.
Mengenai penyedia MBG yang didistribusikan ke SMAN 2 Lembang, Erna menjelaskan bahwa program ini dikelola oleh yayasan milik Yusuf, yang mempekerjakan 40 orang karyawan. “Kami bekerja sama dengan yayasan yang dimiliki Pak Yusuf. SPPG-nya dikelola oleh Pak Indra Yusup. Ada juga ahli gizi yang rutin mengontrol ke sini,” kata Erna.
Makan bergizi gratis di SMAN 2 Lembang, saat pembagian rantang makanan berjalan dengan tertib
Saat perwakilan awak media majalahsora.com dan rri.co.id yang tergabung dalam Forum Wartawan Pendidikan Jabar meliput program ini pada Selasa, 18 Februari 2025, terlihat antusiasme para siswa. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Erna bahwa siswa SMAN 2 Lembang sangat senang dengan program MBG. Selain itu, mereka juga bisa menghemat uang jajan.
Ketika ditanya apakah program ini berdampak pada penjualan makanan di kantin sekolah, Erna menjawab bahwa dampaknya tidak signifikan. Pasalnya, MBG tidak bertujuan untuk membuat siswa kenyang, melainkan memenuhi kebutuhan gizi harian mereka.
“Sehingga, jika siswa masih merasa lapar setelah mengonsumsi MBG, mereka tetap akan jajan di kantin sekolah. Hanya saja, porsi jajannya pasti berkurang,” ujarnya.
Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana Prasarana, Nano Sutisna, S.Sos., Ketua Koordinator MBG
Erna juga memberikan saran agar menu makanan dalam program MBG ditambah lebih bervariasi. Saat ini, menu terdiri dari tiga varian, dan Erna berharap bisa ditambah menjadi empat varian.
Meski demikian, program ini memberikan energi dan kebahagiaan baru bagi siswa, termasuk bagi pihak yayasan dan SPPG. “Setelah makan, banyak siswa yang menuliskan kata-kata terima kasih di rantang MBG,” kata Erna.
Erna juga menyatakan bahwa program MBG sangat mendukung pemenuhan kebutuhan gizi siswa. Ia berharap program ini dapat terus berlanjut dan berkesinambungan.
Kepala SMAN 2 Lembang, saat meninjau langsung ke dalam kelas, melihat siswa sedang menyantap menu makan bergizi gratis
Penjelasan Ketua Koordinator MBG
Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana Prasarana, Nano Sutisna, S.Sos., yang juga merupakan Ketua Koordinator MBG, menambahkan bahwa program ini dikelola dan diarahkan ke pihak sarana prasarana yang bekerja sama dengan humas.
“Ini adalah kebahagiaan bagi kami. SMAN 2 Lembang ditunjuk sebagai sekolah perintis untuk program MBG. Karena ini program baru, kami harus menyesuaikan dengan kegiatan sekolah. Kami membuat strategi agar semua pihak terlibat dan tidak ada yang dirugikan, khususnya pihak kantin,” kata Nano.
“Kami meminta waktu kepada SPPG untuk membuat jadwal distribusi makanan setelah istirahat pertama, yaitu pukul 12.00 WIB pada istirahat kedua. Ini agar kantin tidak terkena dampak negatif. Alhamdulillah, kebijakan ini diterima dan tidak ada yang dirugikan. Kantin dan bazaar tetap lancar, dan kami bisa melaksanakan program pemerintah,” ujarnya.
Kepala SPPG Kecamatan Lembang, Indra Abdul Yusup, S.T. saat menjelaskan program makan bergizi gratis di wilayah Lembang
Nano juga melibatkan bidang humas dalam program ini. Bidang humas bertugas membuat jadwal distribusi MBG. “Ini adalah strategi agar tidak terjadi antrean saat pendistribusian. Kami menentukan siapa yang membagikan, siapa yang mengecek tempat, dan tanggung jawab lainnya sebagai pihak penerima MBG,” kata Nano.
Nano menilai bahwa program MBG memiliki manfaat yang sangat baik, terutama dalam hal pemenuhan gizi siswa sehingga kesehatan mereka lebih terjaga. Menu makanan yang disediakan terdiri dari nasi, daging ayam, telur, tahu, tempe, buah-buahan, dan susu. Makanan tersebut diolah tanpa garam.
Nano juga menjelaskan bahwa pihak sekolah melakukan pendataan melalui survei Google Form untuk mengantisipasi makanan yang tidak dimakan. Dari 112 pertanyaan survei, salah satu poin penting adalah mengenai alergi makanan.
Makan bergizi gratis, SMAN 2 Lembang salah satu sekolah pionir program MBG di era pemerintah Presiden Prabowo Subianto
“Misalnya, ada siswa yang alergi terhadap udang dan seafood. Ini menjadi pertimbangan dalam menyusun menu. Sejauh ini, tidak ada makanan yang terbuang,” kata Nano.
Penjelasan Kepala SPPG Kecamatan Lembang
Kepala SPPG Kecamatan Lembang, Indra Abdul Yusup, S.T., menjelaskan bahwa ada tujuh sekolah di bawah SPPG yang dipimpinnya, mencakup jenjang TK, SD, SMP, dan SMA.
“Cakupan penerima manfaatnya sebanyak 3.032 orang saat ini. Kami mulai beroperasi pada 14 Januari 2025. Menu yang kami siapkan sederhana namun variatif dan mengandung gizi yang sesuai untuk anak-anak. Contoh menunya terdiri dari telur, tempe, sayuran, dan buah. Satu minggu sekali, kami menambahkan susu sapi,” kata Indra.
Simpati Nazwa Fauziah, siswi kelas XI Fase 4 dan Syarif Fatir Rasyid, siswa kelas XI Fase 4, agar MBG segera berjalan di daerah pelosok
Indra juga menjelaskan bahwa satu dapur idealnya menangani maksimal 3.500 hingga 3.600 porsi.
“Saat ini, kami mempertahankan kondisi ini. Ke depannya, kami menargetkan untuk menjangkau lebih banyak sekolah di desa ini. Dengan batasan 3.600 porsi, kami masih harus bertahap karena jumlah sekolah di Lembang sangat banyak,” ujarnya.
Ketika ditanya tentang kendala, Indra menyatakan bahwa tidak ada kendala berarti. Namun, pendistribusian harus dilakukan dengan hati-hati karena jalan di daerah Lembang berbukit-bukit.
Dulhamin Arif, S.Pd., Staf Humas, saat berinteraksi dengan siswa menanyakan menu MBG
Simpati dan Tanggapan Siswa SMAN 2 Lembang
Nazwa Fauziah, siswi kelas XI Fase 4, mengungkapkan bahwa program MBG sangat menarik dan bermanfaat. “Selain mendapatkan makanan bergizi empat sehat lima sempurna, kami juga bisa menghemat uang jajan. Makanannya higienis dan steril. Rasanya juga enak, dan menunya berganti setiap hari,” kata Nazwa.
Ia berharap program MBG dapat menjangkau seluruh wilayah di Indonesia, terutama daerah-daerah terpencil yang masih kekurangan akses makanan bergizi.
Senada dengan Nazwa, Syarif Fatir Rasyid, siswa kelas XI Fase 4, menyatakan bahwa MBG sangat bermanfaat bagi siswa. “Makanan gratis ini membantu saya menghemat uang jajan. Selain itu, gizinya terjaga karena mengikuti standar Badan Gizi Nasional,” ujar Syarif.
Syarif berharap program ini dapat terus ditingkatkan kualitasnya dan menjangkau lebih banyak sekolah. [SR]***