majalahsora.com, Kota Bandung – Memasuki awal tahun baru 2025, Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menggelar kegiatan “Membangun Pendidikan Berintegritas pada Lingkungan Disdik Jabar”.
Diikuti sekitar 5.000 lebih Kepala SMA, SMK, SLB Negeri Swasta, di Youth Sports Center Arcamanik, Kota Bandung, Jum’at (3/1/2025).
Plh. Kepala Dinas Provinsi Jabar, Bambang Tirtoyuliono saat memberikan laporan kegiatan menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan pengarahan langsung dari Sekretaris Daerah (Sekda) dan Inspektorat Jabar, berkenaan dengan pendidikan yang lebih transparan, akuntabel dan berorientasi pada pelayanan masyarakat.
Sekda Jabar, Dr. Drs. Herman Suryatman, M.Si., (kanan) saat berdialog mengenai integritas dengan Kepala SMAN 15 Kota Bandung, Dr. Toto Suharya, S,Pd., M.Pd
Itu semua kata Bambang merupakan salah satu cita-cita Disdik Jabar, agar sistem pendidikan, khususnya jenjang SMA, SMK dan SLB bisa lebih berorientasi kepada pelayanan publik.
Bambang pun melaporkan mengenai pencanangan zona integritas Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di lingkungan Disdik Jabar, dan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I-XIII, yang sudah dilakukan pada tanggal 5 November 2024.
Sedangkan untuk semua satuan pendidikan, dilakukan pada tanggal 9 Desember 2024.
Plh. Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jabar, Ir.Bambang Tirtoyuliono, M.M., saat menyampaikan laporan kegiatan
“Kami berkeinginan memberikan sebuah pelayanan terbaik pada sektor pendidikan yang lebih terbuka dan akuntabel, lebih beritegritas,” kata Bambang.
Sedangkan Sekda Jabar Herman Suryatman, kepada awak media Forum Wartawan Pendidikan Jabar memberikan apresiasi kepada komitmen Disdik Jabar dan SMA, SMK dan SLB yang telah mencanangkan zona integritas.
“Melalui pertemuan ini kami meminta kepada semua satuan pendidikan, para Kepala Sekolah untuk mendorong mengawal pelakasanaan pembangunan zona integritasnya, menuju wilayah bebas dari korupsi, menuju wilayah birokrasi bersih melayani atau WBK WBBM,” kata Herman usai kegiatan.
Inspektur Daerah Jabar, Dr. Eni Rohyani, saat memberikan arahan dihadapan 2.000 Kepala SMA, SMK dan SLB Negeri Swasta yang hadir langsung di kegiatan, 3.000 Kepsek lainnya mengikuti dalam jaringan
“Mungkin satu-satunya di semua provinsi, di mana semua sekolah melaksanakan pencanangan zona integritas. Ini dilakukan karena kebutuhan,” imbuhnya.
Masih dijelaskan Herman, ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan Indonesia emas 2045, yang dimukainya dari Jabar dan dunia pendidikan.
Pasalnya kata Herman, dunia pendidikan merupakan menjadi pondasi dalam pembangunan.
Pejabat teras Disdik Jabar dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I-XIII, garda terdepan dalam mewujudkan zona integritas
“Kalau pendidikan kita baik, ditopang dengan integritas yang baik insya Allah akan menghasilkan SDM yang baik dan beritegritas. Merekalah (siswa yang dididik saat ini) yang akan menjadi pemimpin di republik ini,” kata Herman.
Dia pun menyakini agar bangsa Indonesia bebas dari korupsi maka yang paling efektif yakni penguatan pada sektor pendidikan bagi generasi penerus yang akan datang dan disiapkan dari sekarang.
“Kalau generasi penerusnya cerdas, terampil dan berintegritas insya Allah ke depan akan mendapatkan pemimpin-pemimpin yang amanah di semua lini. Mewujudkan Indonesia Emas 2024, menjadi negara maju. Ini harapan Bapak Presiden (Pak Prabowo), harapan Bapak Gubernur, kita semua, tentu kami dijajaran birokrasi Pemerintahan Provinsi Jawa Barat,” kata Herman.
Plh. Kepala SMA Taruna Nusantara Terintegrasi Kampus Cimahi, Dr. Asep Sukendar, M.Pd., (kanan) bersama Ketua MKK SMA Kota Cimahi, Kepala SMAN 4 Kota Cimahi Drs. Jajang Koswara, M.Si., (tengah)
Paling penting kata Herman juga paska kegiatan ini, akan mengawal zona integritas di semua satuan pendidikan. “Nanti akan kita evaluasi, kalau baik akan kita tingkatkan, kalau ada yang kurang tepat, nanti akan kami perbaiki,” pungkasnya.
Sementara itu, Asep Sukendar, Plh. Kepala SMA Taruna Nusantara Terintegrasi kampus Cimahi, memberikan tanggapan kegiatan ini, menjelaskan bahwa pendidikan berintegritas merupakan program yang harus diaktualisasikan.
“Integritas sendiri akan terkait dengan kondisi, sifat yang utuh, ucapan dan prilaku, dari seseorang terkait dengan apa yang menjadi tanggung jawab sehari-hari,” kata Asep.
Para Kepala SMA, SMK, dan SLB Negeri Swasta, dari 27 kabupaten/kota datang langsung ke Bandung
Lanjutnya apabila integritas dikaitkan dengan masalah pendidikan, maka semua sumber daya manusia di pendidikan harus memiliki tanggung jawab yang sama. Dari kepala sekolah, guru, staf dan seluruh siswa.
“Saya yakin dasar integritas itu adalah kejujuran dan kewibawaan, akan menjadi sebuah sekolah yang sangat menarik, menjunjung nilai-nilai kemanusiaan apabila SDM nya jujur dan memiliki kewibawaan.”
“Kepala sekolahnya jujur, dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsinya. Gurunya melaksanakan tugas sehari-harinya.”
“Siswa juga harus jujur selama proses pembelajaran. Tidak ada yang mencontek, membully. Tidak ada siswa yang melakukan ketentuan di luar sekolah. Itulah makna integritas,” ungkap Asep. [SR]***