majalahsora.com, Kabupaten Bandung – Universitas Teknologi Digital Bandung atau Digitec University menutup kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Membangun Desa tahun 2025 yang dilaksanakan mahasiswa selama empat bulan, di beberapa wilayah di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Rektor Digitec University Dr Supriyadi, S.E, M.Si memaparkan, sebanyak 210 kelompok mahasiswa Digitec University menyebar ke 200 Desa di wilayah Kabupaten Bandung.
“Agenda utama MBKM kampus kita ada dua, yaitu persoalan stunting dan program atau solusi yang dibutuhkan masyarakat desa,” kata Supriyadi, usai penutupan MBKM Membangun Desa Digitec University di gedung Sabilulungan Pemkab Bandung, Jum’at (21/2/2025).
MBKM Membangun Desa Digitech University didukung pemerintah Kabupaten Bandung
Dia menjelaskan, persoalan stunting menjadi fokus karena angka prevalansi di Kabupaten Bandung masih tinggi. Maka pada MBKM tahun ini, para mahasiswa harus mendata wilayah desa yang masyarakatnya berpotensi stunting dan dibuat laporan yang akurat, untuk disampaikan ke Pemerintah Kabupaten Bandung.
“Sebagaimana kita ketahui Kabupaten Bandung punya data stunting kurang menyenangkan, maka kita ingin data yang sebenarnya seperti apa. Oleh karena itu kita mendata stunting dan alhamdulillah sudah selesaikan, laporannya kita sampaikan kepada pemerintah Kabupaten Bandung. Nanti barangkali untuk menjadi bahan pembuatan kebijakan terkait dengan stunting tersebut,” jelas Rektor.
Supriyadi pun jelaskan agenda kedua MBKM Membangung Desa, yaitu program-program yang sifatnya disesuaikan dengan kebutuhan di titik desa masing-masing.
900 mahasiswa Digitech University turut serta dalam kegiatan MBKM Membangun Desa tahun 2025
“Ada tujuh pilihan, mulai dari entrepreneurship kemudian lingkungan kemudian, energi, pendidikan, kesejahteraan sosial dan beberapa program yang sifatnya dibutuhkan daerahan masing-masing,” ucapnya.
Pemerintah Kabupaten Bandung dikatakan Supriyadi, mendukung penuh MBKM yang dilaksanakan mahasiswa Digitec University. “Harapannya, melalui program MBKM Membangun Desa ini mahasiswa/i bisa memahami dan menggugah minat mereka untuk berkiprah memanfaatkan ilmu pengetahuan yang mereka sudah kuasai di bangku kuliah untuk masyarakat desa,” harapnya.
Peruguruan Tinggi Swasta Memiliki Peran yang Patut Diperhitungkan
Selain itu, Rektor Digitech University memastikan bahwa PTS mempunyai peran yang patut diperhitungkan. Dimana, PTS memberikan kontribusi yang nyata bagi pembangunan di masyarakat.
Peran dosen Digitech University sangat besar dalam kegiatan MBKM Membangun Desa
“Salah satunya dalam program MBKM ini, kami berharap ke depan pemerintah tidak lagi dalam tanda kutip menganak tirikan PTS, namun memberikan perhatian lebih memberi dorongan dorongan sesuai dengan kebutuhan PTS,” ucap Supriyadi.
Pada kemampatan yang sama Ainun Bestari, S.Psi., Analis Ketahanan Keluarga DP2KBP3A Kabupaten Bandung, perwakilan dari Pemerintah daerah, mengapresiasi MBKM yang dilakukan oleh Digitec University. Bahwa mahasiswa dapat memberitahukan perihal isu strategis percepatan penanganan stunting.
“Kami sangat menyambut baik karena perguruan tinggi ikut serta dalam sosialisasi dan edukasi dalam pencegahan stunting di kabupaten Bandung. Seperti yang kita tahu Kabupaten Bandung cukup tinggi dalam prevalensi stunting di Indonesia, dengan adanya para mahasiswa yang turun ke lapangan dan mendata potensi stunting, menjadi masukan bagi Pemerintah Kabupaten Bandung untuk dibuat kebijakan yang menjadi solusi,” pungkas Ainun. [SR]***