majalahsora.com, Kabupaten Bandung – Universitas Bale Bandung (UNIBBA) pada tanggal 22 Mei 2024 tepat berusia 16 tahun. Untuk memperingatinya Sidang Terbuka Senat UNIBBA mengadakan kegiatan orasi ilmiah dari Prof. Dr. Enok Maryani, M.S., berjudul “Pengembangan Desa Wisata Berbasis Edutourism sebagai Pariwisata Berkelanjutan (Sustainable Tourism)”.
Kepada majalahsora.com, Prof Enok yang merupakan Guru Besar dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), mengatakan bahwa orasi ilmiahnya ingin memperkenalkan edutourism, tema pariwasata yang masih langka digarap oleh orang lain yang sebetulnya memiliki konektivitas dengan perguruan tinggi.
“Dengan adanya kampus merdeka dan berbagai jenis objek wisata, sebetulnya memiliki kontribusi dan peluang yang sangat besar untuk mengembangkan desa melalui program desa wisata,” kata Prof Enok.
Universitas Bale Bandung (UNIBBA) Kampus Berkualitas di Bandung Raya, Lulusannya Mudah Bekerja, dengan Biaya Sangat Terjangkau ini link pendaftaran mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025 pmb.unibba.ac.id
Rektor UNIBBA, Dr. Ir. Ibrahim Danuwikarsa, MS., bersama Warek I UNIBBA bidang Akademik, Sistem Informasi, dan Kerja Sama, Dr. Diana Silaswati, Dra., M.Pd., Wakil Rektor II Bidang Adm. Umum, Keuangan dan Kepegawaian, Muhammad Iqbal, SE., M M., dan Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, Dan Humas, Dra. Rinayanti Laila Nurwulan, M.Pd
Dia pun menjelaskan mengenai potensi desa yang bisa dijadikan peluang bagi masyarakat.
“Kita tahu, banyak desa yang sedang mengalami berbagai masalah. Terutama tekanan penduduk, tingginya tekanan terhadap lahan (alih fungsi), tekanan terhadap urbanisasi, perubahan teknologi yang membuat para petani tergeser dari pertanian pergi ke kota,” dia menjelaskan.
Lanjutnya untuk menahan urbanisasi dari desa ke kota, maka harus dikembangkan diversifikasi pertanian dalam bentuk desa wisata. Pasalnya desa wisata punya potensi untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat desa.
Sidang Terbuka Senat UNIBBA dalam rangka Dies Natalis UNIBBA ke-16
“Jadi yang datang ke sebuah desa, bukan hanya sekedar melihat dan berfoto ria. Tetapi ada nuansa-nuansa pendidikan yang bisa ditransfer ke wisatawan, terutama wisatawan orang kota,” kata Prof Enok.
Hal tersebut berdasarkan orang kota yang memiliki kesibukan, kejenuhan, lalu lintas macet, sehingga kalau datang ke desa bisa kembali fresh, juga belajar bagaimana kehidupan masyarakat desa.
“Mereka juga jadi tahu bagaimana bertani. Jadi tahu cara menanam padi yang prosesnya panjang, tahu kesenian, kebudayaan yang orisinal dikembangkan di desa,” kata Prof Enok.
Rektor Universitas Bale Bandung, Dr. Ir. H. Ibrahim Danuwikarsa, MS
Dia juga mengungkapkan mengenai sustainable tourism, yang kaitannya dengan konservasi, pemberdayaan serta kerja sama dalam bentuk pentahelix ataupun hexahelix.
Berkaitan dengan UNIBBA, kata Prof Enok mahasiswa UNIBBA memiliki peluang besar untuk bekerja di berbagai bidang. Jurusan manapun bisa mengembangkan desa.
“Makanya saya ingin menggugah kreatifitas, inovasi mahasiswa untuk mengembangkan desa dan melakukan konservasi sekaligus.”
Prof. Dr. Enok Maryani, MS., Guru Besar UPI
“Jadi peluang-peluang program Kampus Merdeka, KKN Tematik, pengabdian desa, kemudian projek, kewirausahaan, itu bisa dikembangkan di desa. Apalagi saat ini kucuran dana ke desa sangat tinggi,” imbuhnya.
Di samping itu peluang perguruan tinggi dalam mengembangkan desa sangat tinggi, karena ada program atau bantuan pemerintah ke arah sana.
Saat ditanya desa mana saja yang pernah dia kembangkan sebagai seorang akademisi? Kata Prof Enok, Desa Ekowisata Cimenteng Cimahi, lalu Desa Ciburial.
Para dosen dan mahasiswa yang hadir saat kegiatan Dies Natalis UNIBBA ke-16 di Aula RH Lily Sumantri, Jalan RAA Wiranatakusumah, Baleendah, Kabupaten Bandung
“Desa Ciburial itu urbanisasinya sangat tinggi, tetapi satu sisi, penduduk kota banyak yang mendirikan cafe, hotel. Jadi jangan ditangkap oleh orang kota saja peluang itu, tetapi bagaimana orang desa bisa berkontribusi dalam membangun desa,” kata Prof Enok.
“Saya mengembangkan edu, nah di situlah bagaimana melakukan kerja sama quadruple helix.”
Di samping kedua desa tersebut, dari pengakuan Prof Enok, dia juga berperan dalam mengembangkan Desa Wisata Lebakmuncang dan Desa Wisata Alamendah.
Antusias menyimak orasi ilmiah Prof. Dr. Enok Maryani, M.S
“Dari 37 desa yang ada di Kabupaten Bandung, sebetulnya baru dua yang maju tidak ada yang mandiri. Ini menjadi satu peluang kontribusi akademisi untuk terus melakukan sosialisasi, pelatihan, pendampingan kepada masyarakat untuk menstimulus pengembangan desa,” pungkas Prof Enok.
Menanggapi itu Rektor UNIBBA, Dr. Ir. H. Ibrahim Danuwikarsa, MS., berharap civitas academica UNIBBA bisa mewujudkannya, khususnya pada lingkungan sekitar kampus dan Kabupaten
Bandung.
“Semoga keberadaan UNIBBA di Kabupaten Bandung semakin dirasakan manfaatnya bagi masyarakat,” kata Iim sapaan akrab Rektor UNIBBA.
Dosen UNIBBA memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas kampus ranking ke-15 se-Bandung Raya masuk top 25 kampus terbaik versi lembaga pemeringkatan dunia Edurank
Berkenaan dengan pengembangan desa wisata di Kabupaten Bandung, pada bulan Juli sampai Agustus 2023 lalu, sekitar 252 Mahasiswa UNIBBA melakukan KKN Tematik di Desa Panundaan, Kecamatan Ciwidey dan Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali selama satu bulan.
Saat KKN para mahasiswa mengaplikasikan ilmu yang didapat selama kuliah kepada masyarakat desa.
“Itu merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat, sesuai dengan implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi,” kata Iim.
UKM Baleb’Art
Maka dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Prof Enok, pihaknya tergugah untuk mendorong dan mengirimkan mahasiswanya dalam membangun desa.
“Apalagi tadi dikatakan Prof Enok di Kabupaten Bandung ada 37 desa dan baru dua desa yang dikatakan desa maju dan belum ada desa mandiri, ini sangat ada kolerasinya dengan implementasi Kampus Merdeka Merdeka Belajar,” kata Iim.
Apalagi kata rektor, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV, memiliki terobosan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik menjadi Perguruan Tinggi Mandiri Gotong Royong Membangun Desa (PTMGRMD).
Rektor UNIBBA dan jajarannya berfoto bersama dengan Pengurus Yayasan Pendidikan Bale Bandung
Berkaitan dengan Dies Natalis UNIBBA ke-16, sebagai pucuk pimpinan, dirinya sangat bangga dengan raihan capaian saat ini, seperti akreditasi Baik Sekali dari BAN-PT, rangking 15 perguruan terbaik di Bandung Raya versi lembaga pemeringkatan terpercaya di dunia yakni Edurank dan banyak lagi.
Menurutnya acara Dies Natalis bagi sebuah perguruan tinggi tentu tidak cukup dengan sekedar adanya
acara peringatan pada hari lahirnya, namun tanggal atau hari lahir ini perlu dijadikan semacam
check point untuk saatnya melakukan evaluasi diri.
“Dengan melihat, memeriksa, menilai apakah
yang sudah direncanakan sebelumnya tercapai sesuai yang ditargetkan? Bila sesuai bagaimana pengembangannya, bila tidak sesuai apa dan bagaimana memperbaikinya,” kata Iim.
Warek I UNIBBA bidang Akademik, Sistem Informasi, dan Kerja Sama, Dr. Diana Silaswati, Dra., M.Pd., (kanan) saat menyerahkan potongan tumpeng kepada narasumber
“Evaluasi Diri perlu dilaksanakan bukan saja di tingkat universitas, fakultas, dan unit kerja lainnya,
bahkan evaluasi diri perlu dilakukan pada pribadi masing-masing, misalnya sebagai dosen,
sebagai tendik, bahkan sebagai mahasiswa.”
“Lebih jauhnya apa sumbangsih diri masing masing untuk pengembangan UNIBBA yang lebih baik,” kata Iim.
Dirinya pun berpesan agar seluruh keluarga besar UNIBBA terus berbuat baik, bekerjasama, berkolaborasi, bersinergi sesuai kapasitas dan potensi masing masing untuk UNIBBA lebih baik.
Tampilan mahasiswa UNIBBA yang tergabung dalam unit kegiatan mahasiswa Baleb’Art
“Saya mengucapkan terimakasih kepada jajaran pengurus Yayasan Pendidikan Bale Bandung, Wakil Rektor, Dekan, Ketua Prodi, Dosen dan tendik yang selama ini bahu membahu. Juga bagi seluruh panitia pelaksana dan seluruh tim yang terlibat, serta UKM Baleb’Art yang mendukung acara ini. Semoga apa yang kita kerjakan dapat menjadikan UNIBBA lebih baik, dan yang lebih penting semoga bernilai ibadah di hadapan Allah SWT,” pungkasnya.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Bale Bandung R.H. Firman B Sumantri, MBA., mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Civitas Academica UNIBBA, yang yang telah menyumbangkan tenaga, finansial, material, maupun pikirannya guna memajukan UNIBBA.
“Saya juga ucapkan terima kasih dan penghargaan secara khusus kepada saudara Rektor dan jajarannya yang terus berinovasi dan bekerja keras, sehingga berhasil memajukan mutu dan kualitas pendidikan di Universitas Bale Bandung,” kata Firman.
Dosen dan mahasiswa UNIBBA berfoto bersama usai kegiatan Dies Natalis UNIBBA ke-16
“Di samping itu saya mengucapkan terima kasih kepada para dosen, karyawan yang tidak kenal lelah bekerja termasuk kepada mahasiswa,” imbuhnya.
Dirinya pun mengajak kepada keluarga besar UNIBBA untuk terus meningkatkan kualitas dengan proses belajar sepanjang hayat, menghadirkan pendidikan lebih inovatif, modern, profesional dan transparan..Didukung dengan dosen sebagai fasilitator, motivator, komunikator, transpormator, bahkan sebagai agen perubahan.
Sebagai rasa syukur pada rangkaian kegiatan Dies Natalis ini, UNIBBA memberikan santunan kepada 60 anak Panti Asuhan Bakti Pertiwi dan Baitul Mall Peduli Umat, Manggahang. [SR]***