majalahsora.com, Kota Bandung – Dies Natalis ke-55 Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, digelar meriah dibalut dengan kreasi seni budaya Jawa Barat.
Tahun ini mengusung tema “Berdaya Dalam Budaya Berjaya dan Mendunia Berdaya Menuju Kemandirian Badan Layanan Umum (BLU) Digjaya Ngajomantara”, mempunyai tujuan di usia ke 55 tahun ISBI Bandung harus mendunia.
Hal itu diterangkan Rektor ISBI Bandung Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum, “Sebetulnya hanya Indonesia yang kaya akan budaya, UNISCO menetapkan bahwa Indonesia adidaya budaya. Ketika kita berdaya dalam budaya, maka membuat kita berjaya dan mendunia,” terang Rektor, di ISBI Bandung, pada gelaran Dies Natalis ke 55, Jum’at (6/10/2023).
Jajaran pimpinan ISBI Bandung di acara Dies Natalis ke-55
Kata Rektor, dengan teagline yang digaungkan pada Dies Natalis ke-55, ISBI Bandung berupaya mendunia melalui website dan pemanfaatan digitalisasi lainnya.
“Menurut saya Ngajomantara itu kan tidak harus ke dunia, tetapi melalui web kita mencoba memanfaatkan semua produk yang kita punya untuk diketahui oleh dunia,” imbuhnya.
Masih dikatakan Retno, baru baru ini ISBI mengajukan proposal agar kampus yang dipimpinnya menjadi Badan Layanan Usaha (BLU). Nantinya BLU itu akan dikorelasikan dengan program “Saampar Jabar”.
Tampilan seni dalam acara Dies Natalis ke-55
“Kita ingin membuat kelas/kuliah satelit, konsepnya nanti di manapun ada kuliah ISBI. Ikatan alumni yang bergerak,” jelas Retno.
Landasan program kuliah satelit, kata Rento, ISBI Bandung tidak mempunyai lahan dan tempat yang luas, dan jika dipaksakan untuk perluasan kampus ISBI akan lama dan sulit. Diharapkan melalui kuliah satelit tersebut akan menghilangkan persoalan lainnya.
“Saya berharap pada Dies Natalis ke-55 ini, ISBI Bandung jauh lebih baik, dan memanfaatkan kekayaan budaya dengan maksimal, apapun sumber daya dan kompetensi yang kita punya harus dimaksimalkan untuk membesarkan ISBI hingga mendunia,” pungkasnya. [SR]***