majalahsora.com, Kabupaten Bandung Barat – SMAN 2 Lembang, mengoptimalkan pelayanan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2022/2023 melalui luar jaringan (luring)/offline maupun dalam jaringan (darung)/online, seiring sudah dibukanya pendaftaran PPDB tahun ini secara resmi oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar), mulai Senin 6 Juni 2022.
Kepala SMAN 2 Lembang Lina mengutarakan, pihaknya mempersilahkan warga yang akan mendaftar untuk datang langsung ke SMAN 2 Lembang, dengan membawa kelengkapan persyaratan yang sudah ditentukan.
“Kami optimalkan kepanitiaan PPDB, untuk melayani pendaftar yang datang (luring). Karena di wilayah Lembang, ada beberapa tempat yang masih blankspot tidak bisa daftar melalui online. Kami sampaikan pendaftaran PPDB, gratis,” ungkap Lina, di ruang kerjanya, SMAN 2 Lembang, Jalan Maribaya Lembang KBB, Selasa (7/6/2022).
Lanjutnya, kuota penerimaan siswa baru SMAN 2 Lembang berjumlah 270 orang untuk sembilan rombongan belajar (rombel).
Selain itu, dari semua jalur pendaftaran yang ditetapkan, dari tahun ke tahun hanya jalur Anak Kebutuhan Khusus (ABK) yang jumlah pendaftar sedikit.
“Di tahap 1 untuk Jalur prestasi, perpindahan, KETM, kuotanya selalu terpenuhi, hanya jalur ABK yang tidak. Sehingga nanti pada tahap dua jalur zonasi, akan ada penambahan jumlah, apabila jalur ABK tidak terpenuhi,” katanya.
Di samping itu, kata Lina, untuk menindaklanjuti arahan dari Disdik Jabar, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada SMP Negeri dan swasta, terkait proses pilihan sekolah ke dua dan ke tiga, serta pencantuman pilihan sekolah swasta dalam formulir pendaftaran.
“Kita sudah sosialisasikan ke sekolah SMP dan SMA swasta di wilayah Lembang, terkait alur PPDB 2022, agar dapat dipahami, teknis pelaksanaannya. Karena kuota kami terbatas dalam penerimaan siswa,” ungkap Lina.
Dalam kesempatan itu juga, dirinya juga mengungkapkan, dalam menunjang fasilitas sarana dan prasarana SMAN 2 Lembang, Lina mengharapkan ada bantuan penambahan kelas dari pemerintah, karena, seiring waktu siswa terus bertambah sedangkan kelas tidak bertambah.
“Kami inginkan bantuan pemerintah untuk penambahan kelas. Karena di sini sangat membutuhkannya,” pungkasnya. [SR]***