majalahsora.com, Kota Cirebon – SMKN 2 Kota Cirebon, 1,6 tahun terakhir ini dipimpin oleh Yayat Hidayat.
Selama dipimpin Yayat, sekolah vokasi bidang kepariwisataan ini, mengalami berbagai perubahan signifikan ke arah lebih baik, dan terlihat secara nyata.
Di antaranya peningkatan dari sisi sumber daya manusia (SDM), sarana prasarana, keterserapan lulusan, capaian prestasi siswa (dalam bidang Lomba Keterampilan Siswa) dan banyak lagi.
Berkenaan dengan perubahan ini serta pelaksanaan program-program di tahun ajaran baru 2023/2024, SMKN 2 Kota Cirebon selama dipimpin Yayat, Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan Susi Pujiriastanti memberikan pandangannya.
Cafe SMKN 2 Kota Cirebon, bikin betah
Menurut Susi gaya kepemimpinan Yayat yang humanis, membuat banyak perubahan di SMKN 2 Kota Cirebon.
Karena Yayat, kata Susi merupakan pribadi yang memiliki kedekatan dan kehangatan, baik kepada guru maupun siswa.
“Pak Haji Yayat pribadi yang humble. Kami merasa nyaman. Itu sih yang saya rasakan dan perhatikan. Kemudian ketika segala sesuatunya dilaksanakan dengan nyaman segalanya bisa lancar, bisa mudah,” kata Susi di SMKN 2 Kota Cirebon, di Jalan Dr. Cipto Mangunkusumo No.202, Kamis (27/7/2023).
“Contoh kecilnya Pak Haji Yayat tidak segan untuk menyapa anak-anak. Kemudian menanyakan kondisi sekolah tuh seperti apa. Guru-gurunya bagaimana dari segi mengajar, kemudian pada saat memberikan pelajaran seperti apa.”
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Susi Pujiriastanti, S.Pd
“Jadi Bapak suka langsung bertanya ke siswa untuk menanyakan mereka belajar seperti apa,” imbuh Susi.
Susi pun menjelaskan mengenai program bidang Kesiswaan pada tahun ajaran baru 2023/2024.
Kata Susi, SMKN 2 Kota Cirebon menjalankan banyak program, di antaranya Sekolah Jabar Masagi, Tujuh Harkat atau tujuh hari berkarakter dan lainnya.
Kemudian mendorong siswa baru kelas X yang berjumlah 540 orang, untuk aktif mengikuti kegiatan ekstrakurikuler dan OSIS.
Guru yang kompeten salah satu pendukung penting kemajuan siswa di SMKN 2 Kota Cirebon
Termasuk terus menyiapkan siswa untuk bersaing di ajang Lomba Keterampilan Siswa (LKS).
“Kebetulan kita sering juara LKS seperti jurusan busana dan kuliner,” kata Susi.
Di ajang LKS tahun 2022, jurusan busana menjadi juara pertama tingkat provinsi. Lalu mewakili Jabar di LKS tingkat nasional.
“Di tingkat nasional kami keluar sebagai juara kedua,” ia menjelaskan.
Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana Prasarana, Neni Chandrawati, S.Pd
Saat disinggung mengenai lulusan SMKN 2, kata Susi hampir semua lulusan SMKN 2 Kota Cirebon diterima bekerja.
“Insya Allah hampir semua tersaring. Seperti untuk jurusan perhotelan hampir semua hotel yang ada di Kota Cirebon pegawainya merupakan lulusan SMKN 2 Kota Cirebon. Seperti Hotel Aston, Hotel Zamrud, dan banyak lagi. Termasuk restoran hotel dan cafe-cafe yang ada di Cirebon,” kata Susi.
Sedangkan untuk yang melanjutkan ke perguruan tinggi sambung Susi, agak kurang, tapi tidak sedikit yang bekerja sambil kuliah.
Susi pun berharap di tahun ajaran baru ini, SMKN 2 bisa meraih lebih banyak prestasi di setiap kejuaraan, terutama di tingkat nasional bahkan internasional.
Piala juara pertama LKS tingkat Jabar dan juara kedua LKS bidang busana, tingkat Nasional tahun 2023
Dalam kesempatan yang sama Neni Chandrawati Wakasek Sapras, mengungkapkan mengenai perubahan sarana prasarana SMKN 2.
“Dari mulai depan ke belakang sebelumnya tidak seperti ini. Oleh Pak Yayat secara bertahap terus diperbaiki, dan harus secantik penghuninya,” kata Neni, seraya tersenyum.
Perubahannya antara lain, perbaikan gedung kelas dan sarana praktek siswa yang sudah lama tidak tersentuh, pengecetan untuk memperindah ruang kelas, rehab atau renovasi dan lainnya.
“Mudah-mudahan untuk pengecetan untuk memperindah seluruh ruang kelas bisa terealisasi,” kata Neni.
Teaching factory SMKN 2 Kota Cirebon, salah satunya bidang kuliner
Sedangkan untuk peralatan praktek siswa di tiap jurusan sudah sangat representatif.
“Alhamdulillah Pak Yayat mendukung program Sapras,” kata Neni.
Namun begitu kata Neni ada “PR” mengenai jalur listrik. Berharap ke depan jalur listrik di SMKN 2 Kota Cirebon, diperbaharui agar tidak “ngejepret” saat ada kegiatan siswa.
“Intinya Pak Yayat ok banget dalam kepemimpinannya,” kata Neni.
Sementara itu, Yayat Hidayat mengatakan selama 1,6 tahun memimpin, paling prioritas memperbaiki sarana prasarana pendukung layanan pendidikan optimal, terutama di bangunan fisik.
Antusias siswa belajar pada tahun ajaran baru 2023/2024
Melalui berbagai proses dan rencana, kini sudah terlihat nyata, kualitas bangunannya sesuai dengan standar.
Kata Yayat, dalam pembenahan ini lumayan menguras pikiran dan energi, karena SMKN 2 Kota Cirebon merupakan sekolah tua dan banyak bangunan lama yang belum tersentuh rehab.
Ditambah dengan kondisi lingkungan geografis, kalau musim hujan sering banjir, sehingga mempengaruhi kualitas bangunan SMKN 2 Kota Cirebon.
“Target awal saya masuk ke SMKN 2 Kota Cirebon, perbaikannya di sarana prasarana, termasuk lapangan olahraga untuk siswa. Kemudian juga ruang-ruang kelas dan beberapa ruang praktek yang sudah tidak layak. Itu yang menjadi prioritas untuk perbaikan dan alhamdulillah sudah diperbaiki,” Yayat menjelaskan.
Alat praktek siswa jurusan kuliner yang sangat memadai, mendukung program teaching factory dan BLUD
Malah yang sedang berlangsung saat ini rehab besar untuk lima ruang kelas, itu termasuk satu ruang praktek siswa sedang direnovasi.
Sedangkan untuk sarana praktek siswa, kata Yayat, sebelum dirinya memimpin SMKN 2, sudah mumpuni dan kini terus ditingkatkan.
Di samping itu dari segi manajemen mutu, Yayat mengajukan SMKN 2 Kota Cirebon sebagai sekolah BLUD atau Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) di Jabar.
“Alhamdulillah sudah menjadi salah satu calon sekolah BLUD di Jawa Barat dan sudah mengikuti bimtek dengan direktorat, sekitar dua minggu yang lalu,” kata Yayat.
Rehab kelas SMKN 2 Kota Cirebon, upaya memberikan pelayanan prima bagi siswa
“Salah satu syarat dari BLUD, adalah peningkatan dari teaching factory. Makannya target kami membenahi, kemudian mendesain teaching factory agar layak menjadi sekolah BLUD,” imbuhnya.
Lanjutnya harapan itu tentunya harus ditunjang dengan tampilan sekolah. Jangan sampai nanti masyarakat, ragu dengan tampilan sekolah yang belum meyakinkan.
Jadi tampilan perwajahan bangunan dan gerbang SMKN 2, menjadi target Yayat berikutnya, karena belum tersentuh.
“Mudah-mudahan ada rezekinya ada bantuan, dan ada sumbangsih mungkin dari masyarakat. Agar tampilan SMK Negeri 2, performnya berubah menjadi lebih cantik lebih indah. Apalagi kita berseberangan dengan Kantor Cabang Dinas Pendidikan wilayah X. Reprensentasi Cabang Dinas,” kata Yayat.
SMKN 2 Kota Cirebon menyiapkan siswa sebagai SDM yang beriman, bertaqwa, dan memiliki kompetensi yang kompetitif seusai jaman
“Itu target-target yang insya Allah dipembenahan. Kemudian juga untuk peningkatan SDM, mendorong para guru mengikuti berbagai kegiatan untuk meningkatkan up skilling,” imbuhnya.
Makanya kata Yayat, para Guru SMKN 2 Kota Cirebon, didorong mengikuti program guru penggerak untuk kaderisasi manajemen, melahirkan calon kepala sekolah dari SMK 2 yang sudah cukup lama terputus.
“Agar muncul lagi. Nanti bisa menjadi pemimpin, meneruskan gairah. Melahirkan pemimpin-pemimpin dari SMK Negeri 2 yang kompeten untuk berkompetisi dengan teman-temannya yang lain,” sambung Yayat.
Berkaitan dengan sekolah bidang kepariwisataan, pria berperawakan tinggi besar ini, ingin agar SMKN 2 bisa menonjolkan sisi kepariwisataannya, terlebih Kota Cirebon dikenal dengan wisata budayanya.
Kondisi lapangan upacara dan olahraga SMKN 2 Kota Cirebon yang sudah diperbaiki
“Saya ingin menampilkan kepariwisataan SMKN 2 bisa lebih terlihat lagi,” kata Yayat
Makanya hal yang tidak kalah penting pihaknya pun akan terus meningkatkan kerjasama dengan industri dan mitra pasangan.
Saat disinggung mengenai teaching factory di SMKN 2 Kota Cirebon, akan mengembangkan bidang kuliner, busana dan edotel.
“Saya ingin ke depan Hotel SMK Negeri 2, bisa seperti Edotel SMKN 9 Kota Bandung. Bisa menerima dan melayani tamu. Kemudian juga bisa eksis karena SMKN 2 Kota Cirebon letaknya sangat strategis, di tengah Kota Cirebon,” kata Yayat.
Kepala SMKN 2 Kota Cirebon, Yayat sedang berbincang dengan para Wakasek nya
“Sekarang belum disewakan belum memiliki nilai jual sadang berbenah, agar menjadi kepercayaan masyarakat,” imbuhnya.
Disela-sela wawancara perwakilan Forum Wartawan Pendidikan Jabar, pun menanyakan mengenai pelaksanaan PPDB tahun 2023, kata Yayat semua berjalan lancar.
“Alhamdulillah tidak ada kendala. Tidak ada hal-hal yang mengganggu pelaksanaan PPDB. Semuanya kondusif baik kepanitiaan maupun juga masyarakat yang mendaftar. Sepertinya sudah mulai paham dari sosialisasi,” pungkas Yayat.
Tahun pelajaran 2023/2024 ini tercatat ada sekitar 540 siswa baru kelas X yang terwadahi dalam program keahlian perhotelan tiga kelas, kuliner lima kelas, kecantikan dan spa dua kelas, busana tiga kelas serta akuntansi dan keuangan lembaga dua kelas. [SR]***
