majalahsora.com, Kota Bandung – Hasan Iskandar, hampir dua tahun menjadi Kepala SMKN 2 Kota Bandung. Sebelumnya ia menjabat sebagai Kepala SMK PU Negeri Provinsi Jawa Barat.
Di bawah kepemimpinannya, ada sekian banyak program sekolah yang sudah dijalankan. Termasuk tiga program utama yang dicanangkan Hasan untuk meningkatkan kompetensi keahlian guru dan siswa di SMKN 2.
Pertama SMKN 2 menjadi SMK Pusat Keunggulan (SMK PK), kedua menerapkan sekolah Pola Pengelolaan Keuangan (PPK) Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) dan ketiga menjadi Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW).
Rencana tersebut pun akhirnya terwujud, di tahun 2021, SMKN 2 dipercaya mendapat bantuan untuk menjadi SMK PK bagi kompetensi keahlian Teknik Pengelasan Logam.
Adapun salah satu syarat yang telah dipenuhi SMKN 2 untuk menjadi SMK PK yakni memiliki kerjasama dengan industri dan adanya kelas industri.
SMKN 2 telah menjalin kerjasama dengan PT Komatsu di bidang pengelasan. Kelas industri tersebut telah ada sebelum Hasan menjadi pucuk pimpinan di SMKN 2. Namun ia terus menata semua unsur pendukungnya agar lebih baik.
“Kami memiliki enam kelas industri PT Komatsu, dua kelas di kelas X, XI dan XII yang menggunakan kurikulum PT Komatsu,” terang Hasan di ruang kerjanya, Jalan Ciliwung No.4, Kota Bandung, Selasa (8/3/2022).
SMKN 2 Kota Bandung SMK PK, perwajahannya banyak perubahan
Lebih lanjut Hasan menjelaskan, untuk kelas industri PT Komatsu telah memenuhi 8+i, sesuai apa yang diutarakan oleh Dirjen PSMK, seperti magang guru, magang siswa, rekrutmen, instruktur tamu, hibah mesin.
Masih berkaitan dengan kelas industri, pihaknya juga sedang menjajaki kerjasama dengan PT Pindad untuk jurusan Teknik Permesinan.
Di samping itu juga dengan perusahaan Pudak Sciencetific, ada beberapa siswanya yang sedang magang di perusahaan itu.
“Ada siswa kelas XII sudah beres melakukan PKL lalu diteruskan magang di Pudak Sciencetific, setelah selesai magang nantinya mereka akan direkrut sesuai dengan klasifikasi yang dibutuhkan” kata Hasan.
Dalam implementasi program SMK PK, SMKN 2 mendapat bantuan sebesar Rp 3,6 miliar. Anggarannya dialokasikan untuk memperbaiki bengkel pengelasan dan bangunan agar tertata lebih baik.
“Kami perbaiki bangunan bengkel pengelasan dengan RAB Rp 1,8 miliar, berikutnya untuk membeli peralatan sebesar Rp 1,6 miliar,” kata Hasan.
Ia pun mengungkapkan memiliki orientasi ke depan agar kompetensi keahlian Teknik Pengelasan Logam bisa menjadi lembaga pelatihan bertaraf internasional.
Bengkel teknik pengelasan yang akan dijadikan tempat untuk pelatihan
Oleh sebab itu melalui anggaran yang ada, tidak hanya membeli alat-alat produksi saja, tapi juga membeli alat untuk mendukung sebagai pusat pelatihan.
“Salah satu contohnya, kita membeli alat simulator welding, menggunakan teknologi artificial intelligence (alat virtual reality), juga membeli alat robotik welding untuk persiapan pelatihan,” kata Hasan.
Sedangkan alokasi dana sebesar Rp 200 juta digunakan untuk program peningkatan Sumber Daya Manusia. Di antaranya magang guru, penyusunan kurikulum operasional sekolah (KOS), membuat program magang guru, PKL siswa dan lainnya.
Hasan pun sedang mengajukan kembali agar di tahun 2022, SMKN 2 bisa terpilih lagi menjadi sekolah PK.
“Kami mengajukan lagi dengan penawaran konsep yang berbeda yang saya tangkap program SMK PK dari kementerian tahun 2022 dengan program pemadanan industri. Kita kembali mengajukan dengan PT Komatsu,” kata Hasan.
Pemadanan itu karena industri membutuhkan SDM untuk pengembangan industrinya.
“Daripada mendirikan lembaga pelatihan lebih baik di SMK karena lebih efisien ada anggaran tersendiri. Umpamanya dananya Rp 1 miliar dari industri dan Rp 1 miliar dari pihak pemerintah. Industri pun memiliki kontribusi ke sekolah,” kata Hasan.
“Itu didukung oleh sekolah yang menyiapkan tenaga kerja yang dibutuhkan industri. SDM meningkat hal tersebut merupakan format yang ingin diajukan ke pemerintah sudah masuk tidak merubah format yang awal,” imbuhya.
Pihaknya juga telah memberikan laporan pertanggungjawaban ke Direktorat PSMK. Termasuk diaudit oleh Inspektorat Jenderal.
Siswa kompetensi keahlian Teknik Pengelasan Logam
“Alhamdulillah sudah memenuhi kriteria persyaratan administratif juga teknisnya,” kata Hasan.
Sementara itu untuk program PPK BLUD, SMKN 2 menjadi salah satu sekolah dari 35 SMK di Jabar yang terpilih menerapkan program itu.
Bisa dipilihnya SMKN 2 jadi sekolah yang menerapkan PPK BLUD karena potensi sekolah tersebut yang sebelumnya telah menjadi SMK Revitalisasi, di samping itu berkat dukungan guru, tenaga kependidikan di sekolah itu, termasuk dukungan dari PSMK Disdik Jabar.
“Alhamdulillah, untuk PPK BLUD tinggal running nya saja,” kata Hasan.
Sedangkan untuk sekolah pencetak wirausaha, kata Hasan masih menjadi embrio.
“Itu merupakan tiga program utama di SMKN 2 kita berusaha dengan teman-teman kita wujudkan, alhamdulilah sebagian sudah kita wujudkan,” kata Hasan.
Berkaitan dengan SMKN 2 ingin menjadi tempat pelatihan pengelasan bertaraf internasional, nantinya akan ada hubungannya dengan PPK BLUD.
“Pelatihannya untuk umum, nanti ada biaya pelatihan sekitar Rp 7 juta, uangnya dikelola di PPK BLUD. Biasanya diikuti oleh para karyawan yang memang harus memiliki sertifikat pengelasan untuk meningkatkan gradenya,” papar Hasan.
Hasan pun tidak memungkiri bahwa tugas dirinya sebagai Kepala SMKN 2 ada dua yakni memastikan keinginan warga sekolah terwujud.
“Hal itu tercerminkan dari visi misi sekolah, itu yang kita ingin wujudkan. Yang kedua ingin memberikan kesejahteraan kepada rekan-rekan semua yang ada di SMKN 2,” kata Hasan.
“Kesejahteraan bukan hanya uang saja tetapi kenyamanan mereka (guru dan tenaga kependidikan) termasuk anak-anak (siswa SMKN 2) senang berada di sekolah,” imbuhnya.
Kelas industri PT Komatsu
Realisasinya dengan melakukan penataan lingkungan sekolah, menata ruang guru, bengkel, ruang administrasi sehingga mereka nyaman berada di sekolah.
“Harapannya ke depan ingin membuat legacy di SMKN 2 bahwa dirinya pernah berinteraksi dan dirasakan hasilnya oleh warga SMKN 2,” pungkasnya.
Fast Track D2 Dengan Polman Manufaktur dan MoU
Program lainnya yang dilakukan di SMKN 2 yaitu melakukan MoU dengan Polman Manufaktur untuk menyelenggarakan program fast track untuk jurusan Teknik Perancangan Mesin.
Kedua belah pihak sudah mendiskusikan program dan kurikulumnya.
Kata Hasan program fast track merupakan implementasi dari program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yakni kerjasama dengan perguruan tinggi vokasi untuk fast track jenjang D2.
“Alhamdulillah ini sudah ada implementasi, diskusi masalah kurikulum. Di tahun yang akan datang (tahun akademik 2022/2023) ada perekrutan mahasiswa. Selain itu untuk bidang TI juga sedang merintis dengan PT BISA AI. Sama siswa ada yang sedang magang di Patopo Studio sebuah production house membuat animasi, projek di luar negeri. Setiap periode empat siswa berbeda dikirim,” kata Hasan.
Terbaru, Selasa (8/3/2022) SMKN 2 melakukan MoU (penandatanganan nota kesepahaman) dengan PT Bumi Braja Nusantara dan PT Cakrawala Global Yaksa dalam rangka pelaksanaan Uji Kompetensi ( UJIKOM ) dengan mengimpelentasikan 8+i yang diharapkan dapat dilaksanakan sesuai dengan kompetemsi keahlian.
Diketahui di SMKN 2 memiliki kompetensi keahlian Teknik Perencanaan dan Gambar Mesin, Teknik Pemesinan, Teknik Pengelasan Logam, Multimedia, Teknik Komputer Jaringan, Rekayasa Perangkat Lunak, dan Animasi. [SR]***