majalahsora.com, Kab Bandung Barat – Pasanggiri Basa Sunda jenjang SMA tingkat Jawa Barat tahun 2019, dibuka oleh Dewi Sartika Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Senin (2/9/2019) malam, di Grand Lembang, Kab Bandung Barat.
Ajang kompetisi bergengsi mengenai kesundaan itu diikuti oleh sekitar 324 peserta terbaik dari 26 kabupaten/kota. Mereka pun dibimbing oleh para guru pendamping masing-masing, sebanyak 164 orang.
Yesa Sarwedi saat memberikan sambutan
Kegiatan tersebut merupakan hajat tahunan dari Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Atas (PSMA) Disdik Jabar yang dikepalai oleh H. Yesa Sarwedi, M.Pd dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Basa Sunda Jabar yang diketuai oleh Encep Ridwan, M.Pd.
Seluruh lomba dihelat di Hotel Grand Lembang dari tanggal 2-4 September 2019.
Jajaran teras Disdik Jabar, Fajar (kanan) Staff PSMA Disdik Jabar salah satu suksesor kegiatan
Mereka akan bersaing pada enam mata lomba, yaitu Pupuh Sunda Buhun, Biantara, Ngadongeng, Kawih Sunda serta Maca dan Nulis Aksara Sunda.
Pada sambutannya Ike sapaan akrab Kadisdik Jabar memaparkan bahwa ajang tersebut sebagai salah satu upaya untuk memelihara dan mengembangkan Basa, Sastra, Seni dan Aksara Sunda di kalangan generasi milenial.
Hata Kepala SMAN 15 Kota Bandung (kiri)
Terlebih untuk mendukung pariwisata di Jabar, yang kaya akan bahasa budaya dan seninya.
“Sebagai orang Jawa Barat dan Sunda harus bangga dengan budaya sendiri. Selain Sunda di Jabar ada budaya Cirebonan, Indramayu, Betawi Bekasi dan Depok,” dalam sambutanya di hadapan para peserta dan undangan.
Juri pasanggiri
“Mudah-mudahan ini pun menjadi sebuah nilai plus untuk anak-anakku dalam menghadapi era abad 21. Di mana semuanya serba terkoneksi dengan yang namanya teknologi,” sambung Ike.
Di samping itu ia pun berpesan agar para siswa meningkatkan budaya literasi dengan meluangkan waktu membaca, baik bacaan bahasa Sunda maupun bahasa-bahasa yang diperlukan untuk pergaulan.
Peserta pasanggiri
Menurutnya mengembangkan kesundaan di Jabar merupakan salah satu cara untuk memperkuat karakter bangsa.
“Siswa di Jabar harus menjadi anak yang baik, cerdas, sehat rajin beribadah serta diberikan penguatan karakter, memperhalus budi pekerti rasa empati, gotong royong yang dimunculkan pada budaya Sunda,” katanya.
Peserta dan guru pembimbing
Pihaknya terus mendorong, mengembangkan dan meningkatkan nilai-nilai luhur di tatar Sunda, Jawa Barat.
Untuk itu Ike pun berterima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya Pasanggiri Basa Sunda jenjang SMA tingkat Jabar tahun 2019.
Tampilan tari dari siswa SMAN 1 Dayeuhkolot Kab Bandung
Senada dengan Kadisdik Jabar Yesa Sarwedi mengatakan bahwa yang paling utama dari kegiatan tersebut yaitu untuk mempertahankan dan mengembangkan budaya Sunda pada era modern.
Poto bersama
Lebih lanjut kata Yesa mempertahankan budaya lokal (Sunda) kini dirasa sangat berat, maka dari itu dalam menyongsong revolusi industri 4.0 akan terus dijaga dan dikembangkan dengan berbagai upaya.
Kadisdik Jabar & Ai bersama peserta
“Insya Alloh pasanggiri Basa, Sastra, Aksara dan Seni Sunda akan terus digelar secara berkesinambungan setiap tahun,” kata Yesa. [SR]***