majalahsora.com, Kabupaten Tasikmalaya – Akibat kurangnya ruang kelas di SMAN 2 Singaparna, pada Palaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024 hanya menerima tujuh rombongan belajar (rombel).
Padahal pada PPDB tahun 2022/2023, SMAN 2 Singaparna menerima siswa baru sebanyak delapan rombel, dengan jumlah 272 siswa.
“Untuk PPDB di tahun ini kita menerima tujuh rombongan belajar, dengan jumlah kuota sebanyak 238 peserta didik. Tentunya berbeda dengan tahun sebelumnya, kami menerima delapan rombongan belajar yang artinya kami menyiapkan kuota di tahun sebelumnya itu sebanyak 272 siswa,” kata Taufiq Hidayat Hadiansyah, S.Pd., Wakil Kepala Sekolah bidang Kasiswaan, di SMAN 2 Singaparna, Jalan Kampung Pameungpeuk, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (15/6/2022)
Kepala SMAN 2 Singaparna, Drs. Agus Edi Suryana, M.M
“Kenapa terjadi perbedaan antara tahun sebelumnya dengan tahun sekarang, mohon maaf kepada masyarakat, dikarenakan jumlah ruang kelas yang tersedia di SMAN 2 Singaparna belum memadai,” imbuhnya.
Di samping itu di tahun 2023 ini, SMAN 2 Singaparna juga meluluskan siswa kelas XII, sebanyak tujuh rombel. Itu yang menjadi patokannya, sehingga tahun ajaran ini pun harus menerima tujuh rombel.
“Karena kalau dipaksakan delapan rombel tidak ada ruangan kelasnya,” kata Taufiq.
Salah satu komplek bangunan permanen SMAN 2 Singaparna
Padahal apabila melihat pelaksanaan PPDB tahap I tanggal 6-10 Juni 2023, antusias masyarakat yang mendaftar ke SMAN 2 Singaparna sebagai sekolah pilihan pertama sangat tinggi.
Terbukti dengan jumlah pendaftar yang membludak ada di angka 201 orang, sedangkan kuota PPDB tahap I hanya untuk 119 siswa.
“Mudah-mudahan di tahun yang akan datang bisa ada penambahan kelas. Mungkin bantuan dari pemerintah. Di tahun yang sebelumnya dengan kuota 272, kurang lebih sekitar 90 siswa yang tidak diterima,” kata Taufiq.
Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana Prasarana, Enjang Suryana
“Nah untuk di tahun sekarang tahap I pendaftar sudah 201 padahal kuotanya hanya 119 orang. Belum nanti ditambah dengan di tahap II (pendaftaran dibuka tanggal 26-30 Juni 2023), kuotanya sebanyak 119, kemungkinan pendaftar untuk sistem zonasi sangat banyak juga,” Taufiq menambahkan.
Apabila dijumlahkan sacara keseluruhan siswa SMAN 2 Singaparna di tahun pelajaran 2022/2023 ada 759 orang siswa. Kelas X yang akan naik ke kelas XI, 279 orang, kelas XI yang naik ke kelas XII 242 orang dan siswa kelas XII yang baru lulus ada 238 orang.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana Prasarana Enjang Suryana, menambahkan bahwa SMAN 2 Singaparna, usianya kini sudah sembilan tahun.
Siswa SMAN 2 Singaparna, sedang melakukan kegiatan Porak
Sampai saat ini baru memiliki 20 ruang kelas pembelajaran, sedangkan jumlah rombel lebih banyak, yakni 23 rombel.
“Kalau tahun sekarang ditambah lagi menjadi delapan rombel, maka kekurangan kelasnya menjadi bertambah, jadi empat kelas,” kata Enjang.
Makanya kata Enjang sangat terpaksa di PPDB SMAN 2 sekarang, kuotanya jadi diturunkan, seharusnya delapan rombel sekarang menjadi tujuh rombel.
Taufiq Hidayat Hadiansyah, S.Pd., Wakil Kepala Sekolah bidang Kasiswaan
“Terus terang kami juga merasa keberatan sebetulnya. Itu kan berarti tidak ada progres. Tapi ya bagaimana lagi sekarang sarana prasarana dari mulai lab komputer, lab biologi dan fisika itu sudah dipakai kelas,” kata Enjang.
“Sedangkan kalau sekarang nambah kelas lagi satu kelas berarti ruang perpustakaan harus dipakai,” imbuhnya.
Makanya pihaknya memutuskan untuk PPDB siswa baru tahun ini diturunkan, menjadi tujuh rombel.
Lahan samping sekolah untuk perluasan SMAN 2 Singaparna
Sedangkan Kepala SMAN 2 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya, Drs. Agus Edi Suryana, M.M., membenarkan apa yang dituturkan oleh kedua Wakaseknya.
Akibat jumlah ruang kelas yang kurang, masyarakat yang ingin menyekolahkan putra-putrinya ke SMAN 2 Singaparna tidak sesuai harapan jumlahnya.
Selain kekurangan kelas SMAN 2 Singaparna juga kekurangan lahan, karena dengan jumlah siswa 759 orang siswa idealnya menempati lahan di atas 4.000 meter persegi.
Tampak muka SMAN 2 Singaparna
“Secara standar luas lahan sekolah pun masih kurang. Artinya kami memang ada rencana untuk memperluas lahan sekolah. Lahan sebelah SMAN 2 Singaparna berharap bisa dibeli. Kami sudah beberapa kali mengajukan permohonan untuk penambahan pembangunan ruang kelas baru dan perluasan lahan ke Cadisdik XII dan Dinas Pendidikan Provinsi Provinsi Jawa Barat,” kata Agus.
Agus pun berharap banyak kepada pemangku kebijakan, secepatnya bisa membantu merealisasikannya. Terlebih untuk memberikan pelayan optimal kepada siswanya.
Khawatir selama ini siswa melakukan pembelajaran menggunakan lab komputer, kimia dan fisika. Proses belajar mengajar pun menjadi tidak optimal. Sedangkan antusias masyarakat yang ingin menyekolahkan putra-putrinya ke SMAN 2 Singaparna semakin tahun semakin meningkat. [SR]***