H. Sugiarto, M.M., Kepala SMAN 18 Kota Bandung
majalahsora.com, Kota Bandung – Sebanyak 238 siswa SMAN 18 Kota Bandung, menerima bantuan dana PIP (Program Indonesia Pintar), yang merupakan program dari pemerintah pusat melalui Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas Dirjen Disdakmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Berlangsung hari Kamis, (16/11/2017) di aula sekolahnya.
Ayi Sutarman, S. Sos., Kasubag Tata Usaha SMAN 18 Kota Bandung
“Alhamdulillah, ada 238 siswa SMAN 18 dari kelas X, XI sampai XII yang menerima bantuan PIP. Hari ini (Kamis, 16/11/2017) ada penyerahan kartunya. Sekalian sosialisasi mengenai program PIP dari perwakilan Bu Ledia Hanifa Amaliah, dari komisi X fraksi PKS. Siswa kami yang diaspirasi dari fraksi PKS tercatat ada 147 orang, sedangkan dari fraksi PDIP melalui Niko Siahaan, ada 91 orang,” ujar H. Sugiarto, M.M., (Toto) Kepala SMAN 18 Kota Bandung.
Lina, Wakasek Humas SMAN 18 Kota Bandung
Pada kesempatan itu, seluruh orang tua siswa penerima PIP, oleh sekolah diundang untuk menghadiri kegiatan tersebut. “Sengaja mereka kami undang, agar jelas pemaparannya, dan juga terbuka. Selain itu mereka juga jadi paham dananya digunakan untuk keperluan apa saja,” terang Toto.
Orang tua siswa sengaja diundang oleh pihak sekolah agar lebih transparan dan tepat guna
Selain itu, Rifa salah satu anggota tim dari Ledia Hanifa, menuturkan bahwa PIP merupakan bantuan untuk siswa-siswi SD, SMP, SMA/SMK yang sekarang terus diadvokasi khususnya untuk Kota Cimahi dan Kota Bandung, oleh komisi X DPR RI hagar segera tersalurkan. Besarannya pun berbeda-beda untuk SD Rp. 450 ribu, SMP Rp. 750 ribu dan SMA/SMK Rp. 1 juta.
H. Toto, Kepala SMAN 18 Kota Bandung, berharap penerima dana PIP harus amanah
Semua dana PIP yang disalurkannya masuk ke rekening siswanya masing-masing. Pihak sekolah hanya membantu dan memediasi untuk membantu secara administrasi. Di samping itu memberikan sosialisasi agar bantuan yang mereka terima, seutuhnya dipakai untuk pemenuhan kebutuhan pendidikan.
“Saya berharap dananya betul-betul dimanfaatkan secara baik. Khususnya kepada orang tua siswa, sim kuring (saya) menghimbau agar yang kelas XII dananya bisa disimpan untuk jaga-jaga masuk ke perguruan tinggi. Untuk kelas X dan XI digunakan untuk membeli kebutuhan sekolah yang mendesak,” pungkas H. Toto, yang sebelumnya menjabat kepala di SMAN 5 Kota Bandung. [SR]***