majalahsora.com, Kabupaten Bandung Barat – Momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2021, yang digaungkan Pemprov serta Dinas Pendidikan Jabar meluncurkan tiga inovasi di bidang pendidikan, Minggu (2/5/2021).
Pertama Aplikasi Sistem Informasi Lapor Penahanan Ijazah (Silapiz) berikutnya Pekan Pengambilan Ijazah, serta Jabar Eksis (Ekspose Karya Siswa).
Terkait program Silapiz dan pekan pengambilan ijazah, SMAN 2 Padalarang yang dikepalai oleh Toto Suharya meresponnya dengan cepat.
Malamnya langsung menginformasikan program itu di medsos.
H. Dedi Supandi. S.STP, M.Si., saat menerima Kaos Kapol cinderamata khas Lembang buatan Siswa SMAN 2 Padalarang (poto Instagram kaos_kapol)
Ketika diposting di medsos kata Toto, keesokan harinya, Senin (3/5/2021) para lulusan SMAN 2 Padalarang antusias datang langsung mengambil ijazah, ke sekolah yang berada di Jalan GA Manulang No. 165.
“Melalui Pak Aip Wakasek Humas kami, saya mengintruksikan agar menginformasikan pengambilan ijazah itu di Instagram SMAN 2 Padalarang,” kata Toto, di ruang kerjanya, Selasa (4/5/2021).
Hal itu menurutnya lebih efektif, dibanding diberitahukan melalui surat biasa.
Aip Syarif, M.Pd., Wakasek Humas, SMAN 2 Padalarang
Karena siswa SMAN 2 Padalarang banyak yang memiliki medsos, sekaligus menjadi pengikut IG SMAN 2 Padalarang yang kini sudah memiliki lebih dari 5400 followers.
“Kalau instruksinya (dari Pemprov/Disdik Jabar) sih untuk lulusan tahun 2019-2020. Namun untuk angkatan sebelumnya juga bisa mengambil ijazah. Walaupun sebenarnya mereka masih memiliki tunggakan untuk membayar kewajiban ke sekolah (sebelum diberlakukannya dana BOPD), namun tidak boleh ditagih. Adanya program itu juga, seperti memberi ide,” kata Toto, yang aktif menulis buku motivasi Islami.
“Jadi siswa yang telah lulus tidak punya hutang. Terlebih ini dilakukan di bulan Suci Ramadhan. Mereka diringankan bebannya oleh Allah SWT, semoga kami juga begitu,” kata Toto, yang sebelumnya mewakili MKKS SMA KBB mengikuti sosialisasi di Pemprov Jabar dan ditugaskan ikut Upacara Hardiknas tahun 2021 di Gedung Sate, Kota Bandung.
Suasana SMAN 2 Padalarang 23 Ramadhan 1442 H
Saat ditanya syarat apa saja yang harus dibawa, menurut Toto tidak ada syarat yang memberatkan. Lulusannya hanya diminta untuk subscribe SMAWA Tv Channel (channel YouTube SMAN 2 Padalarang) dan IG SMAN 2 Padalarang.
Di samping itu juga diminta untuk mengikuti dan mempromosikan IG Kaos Kapol (Kaos Positif Lembang), produk siswa SMAN 2 Padalarang, yang memuat kata-kata inspiratif.
“Mereka yang sudah menjadi alumni ke depan bisa membantu mempromosikan bahkan membeli kaos Kapol. Kaos Kapol ini harapannya bisa menjadi oleh-oleh khas Lembang, seperti di Bali ada Joger, di Yogyakarta ada Dagadu,” terangnya.
Sementara itu Aip Syarif, Wakasek Humas SMAN 2 Padalarang menambahkan, kebanyakan lulusan yang belum membawa ijazah sudah bekerja dan tersebar. Mereka juga umumnya siswa yang secara ekonomi betul-betul tidak mampu, sebagian kecil lagi kuliah.
Tercatat dari 624 siswa lulusan tahun 2019-2020, sudah 551 lebih ijazah yang sudah dibagikan.
Suasana ruang tata usaha SMAN 2 Padalarang saat pembagian ijazah, Selasa (4/5/2021)
“Selain diinformasikan di IG, kami juga informasikan mengenai pengambilan ijazah itu di media sosial resmi kami lainnya, seperti wa, facebook dan website sekolah. Namun paling efektif di IG SMAN 2 Padalarang. Tidak usah membuat undangan secara resmi,” kata Aip.
“Mereka juga saling berkomunikasi dengan alumni seangkatannya, jadi infonya semakin tersebar,” imbuhnya.
Aip pun menegaskan bahwa selama ini pihaknya tidak pernah menahan ijazah.
Sebelum ada kebijakan program Silapiz dan Pekan Pengambilan Ijazah, SMAN 2 Padalarang sudah memberi kebijakan serupa sejak tahun 2018. Dengan membuat edaran bagi alumni yang belum mengambil ijazah karena punya kewajiban. Mereka diberikan keleluasaan asal diambil didampingi orangtuanya bukan oleh pihak ketiga.
“Mengundang orangtuanya karena kadang-kadang pernah kejadian ada yang menggunakan pihak ketiga malah jadi repot,” kata Aip.
Kebahagiaan tampak dari wajah orangtua wali dan alumni saat menerima ijazah
Pihaknya juga tidak memberikan batas waktu kepada para alumninya, mereka bisa mengambil kapan pun ke sekolah. Meskipun himbauan dari Disdik hanya sampai tanggal 7 Mei 2021.
Karena kenyataannya, menurut Aip banyak angkatan yang belum mengambil ijazah.
Pihaknya secara berkesinambungan akan terus menginformasikan pengambilan ijazah di sekolah.
Juniarsih (orangtua siswa lulusan tahun 2019) dan Santi (wali siswa lulusan tahun 2018) merasa senang dengan pengambilan ijazah itu. Selama ini mereka malu untuk mengambil ijazah, karena memiliki tunggakan SPP. [SR]***