majalahsora.com, Jakarta – Ketua IOM ITB Wilayah Jakarta, Capt Budi Pramono, menyampaikan secara resmi bahwa dirinya mengundurkan diri dari jabatan Ketua IOM ITB Wilayah Jakarta. Sejak tanggal 5 Mei 2025, ia tidak lagi menjabat posisi tersebut, menyusul terbitnya Surat Keputusan (SK) dari IOM ITB (Pusat).
Pernyataan pengunduran diri tersebut ia sampaikan di hadapan anggota IOM ITB Jakarta saat acara Halal Bihalal Romantis yang digelar di Hotel Cityloog Tebet, Jakarta Selatan, pada hari Sabtu (24/5/2025).
Capt Budi, yang dikenal memiliki prinsip kuat dalam menegakkan marwah IOM ITB, selama menjabat bersama jajaran pengurus—Januar Prasidhi, Rike Permatasari, dan Didi Setiadi—berjuang sekuat tenaga agar IOM ITB tetap berdiri tegak sebagai organisasi orangtua mahasiswa ITB yang resmi dan diakui pihak rektorat. Bahkan, ketika muncul pihak sempalan yang mencoba merongrong eksistensi IOM ITB, Capt Budi dan timnya tetap teguh memperjuangkan agar organisasi ini tetap sah dan kuat.
dr Aisyah Dahlan saat menjelaskan materi, dimoderatori oleh Rike Permatasari
Tak terhitung buah pikiran, dukungan moril, dan materiil yang telah diberikan oleh Capt Budi dan jajaran pengurusnya.
Saat ditanya alasan pengunduran dirinya, Capt Budi dengan jujur menyampaikan bahwa sudah tidak ada lagi kesesuaian dalam banyak aspek.
“Daripada kita hanya berdebat saja tanpa ada akhirnya, yang nantinya bisa berimbas kurang baik, lebih baik saya mundur. Karena banyak mahasiswa yang mesti dibantu itu adalah anak-anak kita sendiri,” ujar Capt Budi yang merupakan seorang Kapten Kapal Laut, berlisensi internasional.
Perwakilan IOM-ITB Wilayah Jakarta, memberikan cinderamata, berupa kain ulos kepada dr Aisyah Dahlan dan Capt Budi Pramono dalam kegiatan Halal Bihalal Romantis
Dalam kesempatan tersebut, Capt Budi juga menjelaskan berbagai program yang telah berjalan selama masa kepemimpinannya. Di antaranya adalah pemberian bantuan beras bagi mahasiswa ITB yang membutuhkan, bantuan lima unit printer untuk asrama ITB Cirebon, bantuan kepada mahasiswa yang sakit, dukungan untuk berbagai kegiatan mahasiswa, bantuan biaya hidup, biaya pendidikan, dan banyak lagi.
“Paling hangat kami memberikan bantuan hukum kepada ananda SSS yang tersandung masalah hukum (usai mengkritisi sisi negatif AI) dan kini sudah bisa berkuliah kembali. Kami juga terus berupaya agar ananda SSS, mendapatkan SP3 secepatnya,” tambah Capt Budi.
IOM ITB Jakarta juga beberapa kali mengadakan kegiatan seminar yang menghadirkan pembicara ternama nasional. Antara lain Helmi Yahya. Kemudian Arcandra Tahar, mantan Menteri ESDM, pada rangkaian kegiatan PMB ITB tahun 2024 dengan tema “Menyiapkan Generasi Emas tanpa Cemas Bersama IOM ITB”.
Orangtua IOM FSRD ITB hadir di acara
“Sekarang di acara Halal Bihalal Romantis, kami mengundang dr Aisyah Dahlan (seorang dokter dan juga seorang ustadzah yang banyak menginspirasi banyak orang dengan berbagai tips psikologi dan neuparenting) dengan tema Peran Orangtua Dalam Menjaga Kesehatan Mental Anak (Mahasiswa ITB),” jelas Capt Budi.
Tujuan menghadirkan dr Aisyah Dahlan tidak hanya untuk memberikan wawasan dalam mendidik dan menjaga kesehatan mental anak, tetapi juga untuk meningkatkan keharmonisan antara suami dan istri.
“Alhamdulillah, kegiatan Halal Bihalal di Jakarta ini dihadiri oleh 310 anggota, dari undangan yang hanya 200,” ucapnya penuh syukur.
Ida Ayu Suci Levi dan Deasy Ariyani didaulat sebagai MC, memeriahkan suasana
Ia berharap kegiatan seperti ini dapat mempererat kebersamaan antar orangtua mahasiswa, sekaligus menjadi sarana untuk menambah ilmu.
“Jadi tidak hanya kumpul-kumpul, ngobrol, makan-makan saja. Namun juga bisa mendapatkan ilmu dari dr Aisyah Dahlan dalam menjaga kesehatan mental anak. Ternyata orangtua juga diberikan cara bagaimana berkomunikasi yang baik dengan anak, suami, dan istri,” ungkapnya.
“Alhamdulillah semua berjalan lancar. Mudah-mudahan ke depan IOM ITB akan lebih solid, merangkul semua orangtua, karena orangtua itu adalah saudara-saudara kita yang dipertemukan oleh putra-putri kita yang kuliah di ITB.”
Penghargaan kepada Tim Kuasa Hukum SSS, oleh IOM-ITB Wilayah Jakarta
Capt Budi juga sempat mengulas materi dari dr Aisyah Dahlan, yang menekankan pentingnya doa orangtua untuk keberhasilan anak-anaknya sebagai mahasiswa ITB, di antaranya saat berdo’a memvisualisasikan wajah anak kita, dengan do’a terbaik.
Meski sudah tidak menjabat sebagai Ketua IOM ITB Wilayah Jakarta, Capt Budi menegaskan akan tetap mendukung program-program IOM ITB baik di tingkat Jakarta maupun Pusat agar lebih solid dan erat. Ia juga berpesan kepada seluruh orangtua mahasiswa ITB untuk tidak segan memberikan sumbangan.
Terkait penggantinya, menurut Capt Budi, akan ditunjuk oleh IOM ITB Pusat. Namun, sesuai dengan AD/ART, biasanya dilakukan melalui pemilihan dalam Munas Cabang.
Perwakilan IOM-ITB Bandung, hadir dalam kegiatan Halal Bihalal Romantis 2025
“Saat ini status saya sudah demisioner ya, sudah tidak menjabat lagi. Namun tetap akan memberikan support kepada siapapun orangtua, selagi saya masih orangtua ITB,” ucapnya.
Ia pun mengungkapkan rasa bangganya karena banyak orangtua dari kampus lain merasa heran sekaligus kagum melihat masih adanya ikatan orangtua mahasiswa seperti di ITB.
“Ini jadi pengalaman kami di angkatan IOM ITB 2023, jangan sampai terulang di angkatan 2024 bahkan 2025. Apapun itu, dengan perbedaan-perbedaan dalam pemahaman AD/ART, harus dibahas secara baik,” harapnya.
“Posisinya saya sebagai orangtua tetap akan membantu. Meskipun sudah ada SK pemberhentian, namun bantuan akan tetap kami berikan semampu kami. Terimakasih atas dukungannya selama ini. Saya pun memohon maaf apabila ada salah kata dan sikap. Salam hormat untuk semua,” pungkas Capt Budi. [SR]***
