majalahsora.com, Kota Bandung – Sekitar 1200 orang guru dan tenaga kependidikan, termasuk petugas KUA di wilayah Bojongloa Kaler, divaksin secara massal.
Dilangsungkan di SMAN 18 Kota Bandung, Jalan Madesa No.18, Kelurahan Kopo, Kecamatan Bojongloa Kaler, Senin (12/4/2021).
Tujuannya agar para guru dan tenaga kependidikan di Kota Bandung, merata sudah tervaksinasi.
Nani Mulyani, S.Pd., M.P.Mat., Kepala SMAN 18 Kota Bandung, memaparkan bahwa pihaknya ingin membantu dan berkontribusi menyukseskan program pemerintah dan vaksinasi.
Ayi Sutarsa, Camat Bojongloa Kaler (kiri)
“Kebetulan Pak Maman Ketua PGRI Kecamatan Bojongloa Kaler memilih SMAN 18 untuk menjadi tempat vaksinasi. Alhamdulillah kami bangga bisa menvasilitasi vaksinasi massal ini. Kami siapkan tempat dan fasilitasnya, seperti komputer, internet dan fasilitas pendukung lainnya,” kata Nani, Kepala SMAN 18 Kota Bandung, Senin (12/4/2021).
Lebih lanjut Nani menjelaskan guru dan karyawan SMAN 18 yang divaksin jumlahnya ada sekitar 85 orang.
Di samping itu ada juga guru dan tenaga kependidikan SD, SMP, SMA, SMK yang ada di Kecamatan Bojongloa Kaler.
dr. Fardian
“Kegiatan vaksinasi ini untuk persiapan pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Besar harapan kami bisa terealisasi. Kemungkinan tatap muka akan berhasil, apabila semua guru telah tervaksin. Dengan vaksinasi ini akan lebih menguatkan imun tubuh,” kata Nani.
“Siswa-siswi, mungkin juga divasilitasi di lingkungannya masing-masing. Mudah-mudahan akan berhasil dengan baik, sehingga pembelajaran tatap muka bisa dilakukan, sesuai harapan semua pihak,” pungkas Nani.
Di Kota Bandung sendiri, rencanannya kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas, pada masa adaptasi kebiasaan baru (AKB), akan dilaksanakan di bulan Juli 2021.
Hj. Herlina, S.Pd., salah satu guru SMAN 18 yang telah divaksin
Sementara itu Ayi Sutarsa Camat Bojongloa Kaler, mengatakan bahwa bisa berjalannya kegiatan vaksinasi massal bagi guru dan tenaga kependidikan di wilayahnya, tidak terlepas dari dukungan semua pemangku kepentingan. Terutama SMAN 18 Kota Bandung.
“Alhamdulillah saya bangga terhadap SMAN 18 Kota Bandung yang bersedia menjadi tempat vaksinasi massal. Saya haturkan terimakasih, SMAN 18 telah memberikan dukungan sarana prasarana yang cukup mumpuni. Meskipun ada sedikit gangguan internet, namun bisa teratasi dengan baik,” kata Ayi.
Kemudian kata Ayi, pelaksanaan vaksin massal di SMAN 18, selain dari faktor sarana prasarana yang memadai juga lokasinya mudah dijangkau oleh penerima vaksin.
Guru-guru SMAN 18 Kota Bandung
Senada dengan Nani, Ayi pun berharap dengan kegiatan vaksinasi massal itu, pembelajaran tatap muka bisa dilangsungkan sesuai rencana.
Pada kesempatan yang sama dr. Fardian, dokter fungsional dari Puskemas Babakan Tarogong yang turut serta menjadi tim vaksinasi COVID-19, menjelaskan tahapan vaksinasi di SMAN 18 Kota Bandung.
Kata dr. Fardian guru dan tenaga kependidikan yang akan divaksin, harus terdaftar terlebih dahulu, kemudian dimasukkan ke dalam meja pendaftaran registrasi. Hal itu untuk memastikan bahwa yang divaksin itu benar-benar guru dan tenaga kependidikan.
Selanjutnya dilakukan skrining, agar terdeteksi apakah mereka sedang sakit akut, panas, batuk, pilek, memiliki riwayat gula serta penyakit alergi. Termasuk tekanan darah harus dibawah 180/100.
Hal itu kata dr. Fardian untuk menentukan apakah mereka boleh divaksin.
“Setelah divaksin sinovac, diobservasi 30 menit. Apabila ada gejala apa-apa ada tim, bekerja sama dengan rumah sakit Imanuel. Setelah beres dikasih surat bahwa mereka betul pernah disuntik vaksin,” kata dr Fardian.
Kemudian para penerima vaksin sinovac pertama itu, akan kembali divaksin untuk kali kedua, setelah 28 hari, kemungkinan dilakukan sesudah hari raya Idul Fitri 1442 H. [SR]***