majalahsora.com, Kota Bandung – Kepala sekolah, Jajaran Manajemen serta Guru SMKN 2 Tebo, Provinsi Jambi, melaksanakan kunjungan studi tiru ke SMKN 3 Kota Bandung di Jalan Solontongan No 10, Kamis (13/11/2024).
Kunjungan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan mengadopsi model Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) serta Teaching Factory (TeFa) yang sudah diterapkan oleh SMKN 3 Bandung.
Kepala SMKN 3 Kota Bandung Drs. Agung Indaryatno, M.Pd., dan jajarannya menyambut hangat kedatangan rombongan SMKN 2 Tebo Jambi.
Kepala SMKN 3 Kota Bandung Drs. Agung Indaryatno, M.Pd., berbagi praktik baik
Dalam kesempatan ini pihak SMKN 3 Kota Bandung menjelaskan mengenai pengelolaan Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD), TeFa, kurikulum dan lainnya.
Rombongan pun diajak untuk berkeliling, melihat sarana prasarana yang ada serta pelaksanaan BLUD. Mereka pun terlihat sangat antusias.
“Ini langkah positif. SMKN 2 Tebo menerima bantuan Pusat Keunggulan, jadi mereka perlu melihat langsung bagaimana SMK Pusat Keunggulan lainnya beroperasi,” Agung, di ruang jurusan Desain Komunikasi Visual saat diwawancarai majalahsora.com.
Kepala SMKN 2 Tebo, Evi Novalia, S.E., ingin menjadikan sekolahnya sebagai sekolah BLUD
Agung pun berharap agar seluruh SMK di Indonesia dapat maju bersama-sama, tidak ada yang tertinggal.
Sedangkan, Nina Mardiana, S.Pd., M.M., Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana SMKN 3 Bandung, menjelaskan mengenai komponen-komponen BLUD yang disahkan melalui SK Gubernur Jawa Barat (Jabar).
Kata Nina di dalam struktur pengelolaan sekolah BLUD terdapat Pemimpin BLUD (Kepala Sekolah), Pejabat Teknis (pengatur operasional), dan Pejabat Keuangan.
Wakil Kapala Sekolah bidang Kurikulum, Yulius Maulana, S.Pd., sedang menjelaskan program kurikulum
Pejabat Teknis bertanggung jawab memastikan produk yang dihasilkan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) yang telah ditentukan.
Di bawah Pejabat Keuangan, terdapat Bendahara Penerimaan dan Bendahara Pengeluaran dengan tiga jenis rekening: Bendahara Pengeluaran, Bendahara Penerimaan, dan Rekening Kas Umum (RKU). Setiap transaksi melalui proses pemasaran terlebih dahulu, memastikan pesanan konsumen dikelola oleh jurusan terkait.
Setelah konsumen menyetujui harga, dana akan masuk ke Bendahara Penerimaan dan selanjutnya disalurkan ke Pejabat Pengeluaran untuk proses produksi.
Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana Prasarana, Nina Mardiana, S.Pd., M.M., mejelaskan terkait pelaksanaan BLUD di SMKN 3 Kota Bandung
Nina juga menekankan bahwa mekanisme keuangan di BLUD ini bertujuan menjaga transparansi dan akuntabilitas, serta meminimalkan pengeluaran yang melebihi pendapatan.
Jurusan yang mengelola TeFa di SMKN 3 Bandung meliputi Akuntansi, Perkantoran, Pemasaran, dan Usaha Layanan Perjalanan Wisata.
Masih dijelaskan Nina, siswa bertindak sebagai pekerja di bawah bimbingan guru yang berperan sebagai manajer.
Rombongan SMKN 2 Tebo, Jambi melihat Kantor Pos dan Alfamart SMKN 3 Kota Bandung bagian dari program TeFa
Misalnya kata Nina, di jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), siswa mencetak desain pada kaos pesanan konsumen, dan aktivitas tersebut masuk ke dalam penilaian kurikulum.
“Siswa bukan bekerja untuk sekolah, tetapi menerapkan keterampilan dalam pembelajaran praktik,” kata Nina.
Salah satu contoh nyatanya, seperti jurusan Perkantoran berperan sebagai Event Organizer (EO) untuk kunjungan SMKN 2 Tebo ini.
Pelaksanaan TeFa SMKN 3 Kota Bandung yang sudah berjalan baik
Dana sebesar 50 ribu rupiah per peserta dialokasikan untuk konsumsi dan kebutuhan lain selama kegiatan. Dana tersebut juga mencakup kebutuhan konsumsi siswa yang menjadi panitia dalam acara ini.
Meningkatkan Kualitas Kurikulum SMKN 2 Tebo, Jambi
Sementara itu, Kepala SMKN 2 Tebo, Evi Novalia, S.E., mengatakan bahwa tujuan utama kunjungan ini adalah meningkatkan kualitas kurikulum di sekolahnya.
“Kurikulum adalah jantung pendidikan. Kami melihat bagaimana SMKN 3 Bandung menyusun kurikulum, mengelola jadwal, dan aspek-aspek lain yang akan kami adopsi,” ungkap Evi.
Selain kurikulum, Evi juga mempelajari Hubungan Industrial (Hubin) dan bagaimana SMKN 3 Bandung menjalin kerja sama dengan industri, menerapkan konsep Teaching Factory, hingga mencapai status BLUD.
Studi tiru SMKN 2 Tebo Jambi, ke SMKN 3 Kota Bandung, menjadi hal yang bermanfaat dan bisa diadopsi
“Kami juga ingin mengimplementasikan BLUD di SMKN 2 Tebo karena sekolah kami berpotensi menjadi BLUD di Provinsi Jambi,” lanjut Evi, sembari mengabadikan momen bersama para wakil kepala sekolah dan staf di taman SMKN 3 Bandung.
Dengan belajar dari SMKN 3 Bandung, SMKN 2 Tebo berharap dapat menerapkan sistem berbasis data dan Teaching Factory di sekolah mereka, serta berupaya untuk meraih status BLUD.
Evi pun menyatakan keinginannya untuk terus berbenah dan mengadopsi praktik terbaik demi kemajuan sekolah.
“Target kami adalah mengimplementasikan sistem berbasis data dan Teaching Factory di SMKN 2 Tebo, serta mencapai status BLUD. Kami optimis, pengalaman yang didapat dari kunjungan ini akan memperkuat langkah kami,” pungkas Evi. [SR]***