majalahsora.com, Kota Bandung – SMK Pasundan 3 Bandung dalam tahun ajaran 2024/2025, terus mengoptimalkan berbagai program unggulan guna mempersiapkan lulusannya menghadapi tantangan dunia kerja dan kewirausahaan.
Kepala SMK Pasundan 3 Bandung, Drs. Saeful Hermansyah, M.M., mengungkapkan rasa syukurnya atas kelancaran beberapa program penting yang telah terlaksana hingga November 2024 ini.
Salah satu program utama yang sedang berjalan adalah Asesmen Bakat dan Minat (ABM), yang ditujukan bagi siswa kelas XII. Program ini bertujuan untuk membekali siswa dengan kemampuan yang dapat membantu mereka membuka peluang usaha setelah lulus, tidak sekadar melamar pekerjaan.
“ABM memberikan bekal penting bagi siswa agar saat terjun ke masyarakat, mereka mampu membuka lapangan kerja sendiri, tidak hanya sebagai pencari kerja,” ungkap Saeful.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Ningrum Suryatiningsih, S.Pd., M.M
Sebagai bagian dari program ABM, SMK Pasundan 3 Bandung mendirikan Bank Mini Sekolah (BMS). Program BMS ini difokuskan pada edukasi perbankan bagi siswa jurusan Akuntansi, bekerja sama dengan BMT Pasundan. Melalui BMS, siswa diajak untuk belajar menabung dan mengenal berbagai aspek teknis perbankan.
“Ini bagian dari pembelajaran nyata untuk siswa jurusan Akuntansi,” tambahnya.
Asesmen Bakat dan Minat untuk Pemetaan Potensi Siswa
Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Ningrum Suryatiningsih, S.Pd., M.M., menambahkan bahwa program ABM di SMK Pasundan 3 Bandung dilakukan secara rutin setiap tahun dengan tujuan memantau potensi dan bakat siswa hingga saat kelulusan.
“Program ini bukan wajib, tetapi kami melaksanakannya setiap tahun untuk memastikan setiap siswa mendapat arahan yang sesuai dengan minat dan bakat mereka,” kata Ningrum.
Bank Mini Sekolah SMK Pasundan 3 Kota Bandung, bekerja sama dengan BMT Pasundan
ABM dilaksanakan dalam format digital melalui tes psikotes, matematika, dan kemampuan berpikir logis. Dengan melibatkan seluruh siswa kelas XII yang berjumlah 252 orang, kegiatan ini berlangsung pada tanggal 11 hingga 13 November 2024 di laboratorium sekolah, dibagi ke dalam tiga sesi per hari.
“Dalam ABM ini, kami mengukur bakat, minat, dan potensi siswa melalui tes yang dilakukan dalam format digital,” jelas Ningrum.
Bahkan, bagi siswa jurusan Akuntansi dan MPLB yang sedang menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL), pihak sekolah mengatur agar mereka dapat mengikuti ABM dengan izin satu hari dari perusahaan.
Setelah hasil ABM keluar, Ningrum bekerja sama dengan guru Bimbingan Konseling (BK) untuk memberikan arahan lanjutan sesuai minat siswa. Bagi yang ingin melanjutkan pendidikan, mereka dibantu memilih perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.
Menabung bagian dari menyiapkan masa depan
Sementara itu bagi yang ingin bekerja, tim Hubungan Industri (Hubin) SMK Pasundan 3 Bandung membantu mencarikan peluang kerja.
Sedangkan bagi yang berminat untuk berwirausaha, SMK Pasundan 3 Bandung telah menyediakan Sekolah Pencetak Wirausaha (SPW) dengan fasilitas seperti warung sekolah di lantai dua gedung sekolah.
“Sekolah ini memberikan peluang usaha bagi siswa melalui warung sekolah yang juga mendukung kegiatan ABM. Semua produk dihasilkan siswa atau bekerja sama dengan masyarakat sekitar. Konsumsi kegiatan ABM pun disediakan oleh SPW,” kata Ningrum.
Bank Mini Sekolah, Edukasi Perbankan Praktis bagi Siswa Akuntansi
Program Bank Mini Sekolah atau BMS adalah inisiatif SMK Pasundan 3 Bandung untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam bidang perbankan.
Ningrum menjelaskan bahwa BMS adalah bagian dari pembelajaran bagi siswa jurusan Akuntansi dan telah menjalin kerja sama dengan BMT Pasundan.
SMK Pasundan 3 Kota Bandung, Jalan Kebonjati No 31, sekolah vokasi berkualitas di Bandung
Meski baru beroperasi beberapa hari, BMS membuka layanan bagi seluruh siswa di lingkungan Kebon Jati, termasuk bagi para guru yang ingin menabung.
Untuk mengoperasikan BMS, siswa jurusan Akuntansi dilatih oleh pihak BMT Pasundan dalam berbagai aspek, termasuk pengisian database dan pelayanan nasabah.
“Siswa kelas X dan XI Akuntansi kami latih untuk menjadi teller dan belajar langsung menggunakan aplikasi perbankan. Saat ini, siswa bertugas dengan jadwal piket, didampingi pihak BMT selama satu minggu,” papar Ningrum.
Program ini diluncurkan pada tanggal 11 November 2024, meski belum diresmikan.
Dengan adanya ABM dan BMS, SMK Pasundan 3 Bandung berharap dapat terus mendukung pengembangan potensi siswa serta mempersiapkan mereka menghadapi tantangan di dunia kerja atau menciptakan usaha mandiri. [SR]***