majalahsora.com, Kota Bandung – SMK Kimia Permentasi Kota Bandung, konsisten menjadi salah satu sekolah yang mengupayakan siswanya bisa menimba ilmu tanpa memikirkan pembiayaan pendidikan, alias gratis, khususnya bagi masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi, melalui program dhuafa.
Meskipun gratis, tidak mengurangi pelayanan prima yang diberikan pihak sekolah kepada siswa.
Kepala SMK Kimia Permentasi, Dra. Cicah, kepada awak media majalahsora.com, mengungkapkan mengenai pembelajaran di tahun ajaran 2024/2025.
Tahun ini kata Cicah, semua tingkat sudah mengimplementasikan kurikulum merdeka.
“Kalau tahun lalu kelas XII nya masih menggunakan kurikulum 2013, sekarang (tahun 2024) dari kelas X sampai XII sudah menggunakan kurikulum merdeka,” kata Cicah di ruang kerjanya, Jalan Kopo Belakang No 401, Selasa (8/10/2024).
SMK Kimia Permentasi Kota Bandung berada di Jalan Kopo Belakang No 401
Berikutnya perubahan Praktek Kerja di Industri (Prakerin) siswa, yang tadinya dilangsungkan pada semester empat (kelas XI), sekarang dilaksanakan pada semester lima (kelas XII), selama enam bulan.
“Itu kami mengikuti. Hanya kami mengikuti aturan pemerintah dan program dari industri. Contohnya ada beberapa perusahaan yang meminta kepada kami, pada saat anak-anak di kelas XI untuk Prakerin,” kata Cicah.
Hal ini dilakukan karena pihak industri yang meminta dan membutuhkan siswa Prakerin dan kebetulan masih duduk di bangku kelas XI. Ini pun merupakan kesempatan emas bagi siswa SMK Kimia Permentasi melakukan Prakerin.
“Kalau dilihat seperti yang melanggar aturan, tapi sebetulnya tidak. Karena kurikulum merdeka itu fleksibel, tidak kaku. Ada modifikasi, contohnya mengikuti kebutuhan dari industri, sehingga ada sebagian siswa kelas XI yang sudah Prakerin,” kata Cicah.
Kepala SMK Kimia Permentasi Kota Bandung, Dra. Hj. Cicah saat diwawancarai oleh majalahsora.com, perwakilan Forum Wartawan Pendidikan Jabar
Hal tersebut pun merupakan, salah satu bentuk kepercayaan dari industri. Contohnya pabrik cat PT Rajawali Hiyoto. “Alhamdulillah, anak-anak kami saat Prakerin selama enam bulan diberikan honor. Kadang sebelum selesai Prakerin pihak Hiyoto, sudah meminta lagi siswa kami yang Prakerin,” kata Cicah.
“Kami juga bersyukur perusahaan percaya kepada kami, contohnya PT Rajawali Hiyoto, dan beberapa perusahaan lainnya. Kami pun sudah lapor kepada Pengawas Pembina serta mengikuti kurikulum merdeka,” ia menambahkan.
Masih diutarakan Cicah, SMK Kimia Permentasi memiliki lahan yang tidak begitu luas, sehingga untuk pembelajaran olahraga biasanya menyewa lahan di lingkungan komplek, sekitar sekolah.
“Namun sekarang lahan sekitar sekolah sudah mulai dibangun. Jadi tahun ini untuk kegiatan olahraga dilakukan di lapang Tegalega, sebulan sekali bergantian tiap tingkat, seharian full,” kata Cicah.
Saat pembelajaran di dalam kelas
“Makanya hari ini tidak ada siswa kelas X, karena sedang belajar olahraga di lapangan Tegalega. Selain dibimbing oleh Guru Olahraga, juga ada guru lainnya yang mengajar kelas X, ikut memperhatikan siswa,” sambungnya.
Tujuannya tidak lain agar semua program sekolah bisa berjalan dengan baik. Di samping itu siswa bisa terwadahi hobi dan bakatnya, seperti ada yang sepakbola, bulutangkis, voli, basket dan lari.
Cicah pun mengungkapkan siswa baru tahun ajaran 2024/2025 yang berjumlah 102 orang meningkat dari Penerima Peserta Didik Baru (PPDB) tahun sebelumnya, yang berjumlah 96 orang (sekarang kelas XI), sedangkan siswa kelas XII ada 108 orang.
“Alhamdulillah kami bersyukur, setiap tahun bisa memenuhi tiga rombel dan dipercaya oleh masyarakat,” kata Cicah.
SMK Kimia Permentasi Kota Bandung, memberikan pelayanan optimal kepada seluruh siswa yang berjumlah 306 orang siswa
Berkenaan dengan pembiayaan sekolah, pihaknya selama ini mengandalkan dana BOS dari pemerintah pusat, BPMU dari pemerintah Provinsi Jawa Barat, serta PIP, dana aspirasi dari anggota dewan.
“Gratis tidak ada SPP dan DSP, kami berpikir positif, Allah SWT akan memberikan rezeki dari mana saja. Berharap dana RMP dari Pemerintah Kota Bandung masih ada, walaupun RMP hanya diberlakukan bagi warga Kota Bandung, tapi kami perlakukan sama kepada siswa yang di luar Kota Bandung,” kata Cicah.
Dengan begitu program dan kegiatan sekolah bisa berlangsung dengan baik. “Seperti dalam waktu dekat siswa kelas X, akan mengikuti kegiatan outbound, Insya Allah di Grafika Cikole Lembang. Sudah menjajaki biaya berapa dan itu gratis,” kata Cicah.
“Kami juga ingin memberikan bekal, fisiknya kuat sekalian refreshing juga. Biaya persiswa sekitar Rp 325 ribuan, dan itu semua ditanggung oleh sekolah, dan didukung pihak yayasan juga. Ini diadakan setiap tahun,” imbuhnya.
Pada tahun ajaran 2024/2025, semua tingkat sudah menggunakan kurikulum merdeka
Intinya kata Cicah, meskipun sekolah gratis tapi siswa SMK Kimia Permentasi harus memiliki pengalaman dan wawasan yang tidak kalah dengan sekolah swasta yang berbayar.
Sedangkan untuk kegiatan kunjungan industri (Kunjin) dilakukan bagi siswa kelas XI. Tahun ini dilaksanakan pada tanggal 10-13 September 2024 ke Yogyakarta, yakni ke Madukismo.
Untuk biayanya biasanya para siswa menabung sejak mereka duduk di bangku kelas X. “Begitu masuk (saat kelas X) menabung setiap hari. Ada yang Rp 2.000, Rp 5.000, walaupun selanjutnya (saat pelaksanaan Kunjin) ada yang ditalangi oleh sekolah. Suatu saat akan lunas mendapatkan PIP, ataupun bantuan dari alumni dan hibah dari sekolah. Yang penting mereka ikut semua. Tidak ada alasan siswa belum bayar dan tidak ikut,” kata Cicah.
“Ini yang membedakan SMK dengan sekolah lain, harus melakukan kunjungan industri. Siswa jadi tahu budaya di industri, nanti saat Prakerin tidak kaget, setelah Kunjin ada sedikit wisata, itu sambil refreshing ke Gumuk Pasir, naik mobil jeep,” imbuhnya.
Suasana pembelajaran yang nyaman dan tenang, membuat siswa belajar dengan baik
Masih dari keterangan Cicah, di saat Kunjin pun mendapatkan ilmu secara akademik, kekuatan fisik, refreshing serta akan terlihat karakter masing-masing siswa. Intinya siswa SMK Kimia Permentasi harus “Cageur, Bageur, Pinter”.
Saat disinggung mengenai lulusan, khususnya kelas XII yang hampir selesai menyelesaikan pendidikan, kata Cicah untuk bidang kimia industri, prospeknya sangat bagus.
“Banyak alumni kami yang sudah sukses, seperti saat saya diundang ke Anyer Banten banyak alumni yang sudah menjadi HRD, memberi peluang kepada lulusan SMK Kimia Permentasi bekerja di sana (Banten). Lulusan kami juga ada yang bekerja di Qatar dan Arab Saudi. Namun terus terang mental anak-anak kami sekarang menurun. Jangankan bekerja ke Qatar dan Arab Saudi, ke yang dekat juga (Banten dan luar Bandung) nggak mau, inginnya bekerja di Bandung,” kata Cicah.
“Kami terus berupaya meningkatkan mental siswa kami, termasuk memberikan pemahaman kepada orangtua siswa. Saat masih duduk di bangku kelas XII biasanya siswa semangat, tapi setelah lulus bekerja di Bandung,” kata Cicah.
Penghargaan dari Cadiskdik Wilayah VII, SMK Kimia Permentasi Kota Bandung diberi penghargaan sebagai sekolah swasta peduli dhuafa
Bantuan Pemerintah
Meskipun sekolah gratis, Cicah pun memiliki harapan agar ada perhatian dari pemerintah dan para pemangku kebijakan yang bisa terwujud.
“Khususnya kepada Dinas Pendidikan Jawa Barat bidang PSMK dan Cadisdik Wilayah VII, untuk bantuan PIP, usulan kami semua siswa tolong di approve, tolong lebih banyak apalagi untuk siswa kelas XII,” harap Cicah.
“Karena tahun ini sistemnya berbeda berdasarkan tahun pelajaran Sedangkan tahun sebelumnya menggunakan tahun anggaran. Jadi kalau yang dari aspirasi tidak bisa memberikan bantuan ke kelas yang sudah menjadi alumni. Jadi tolong ke Cadisdik VII untuk siswa kelas XII pengajuannya semua diapprove mendapatkan bantuan PIP, bukan hanya sekolah kami saja tapi juga sekolah lain pun sama,” kata Cicah.
“Anggaran ini digunakan untuk praktikum, pembelian alat praktek dan lainnya,” pungkasnya. [SR]***