majalahsora.com, Kota Bandung – Menjelang akhir semester ganjil, SMA PGRI 2 Kota Bandung yang dipimpin oleh Tatang Jatnika, S.Pd., semakin menegaskan komitmennya pada pendidikan berkarakter dan inovatif.
Melalui Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Heru Budianto, S.E., pihak sekolah memaparkan program-program unggulan yang telah terlaksana, dengan total siswa berjumlah 199 orang dari kelas X hingga XII.
Heru menjelaskan bahwa program unggulan utama yang diluncurkan pada awal tahun ajaran baru 2024/2025 ini adalah Karya Tulis Ilmiah (KTI).
Kepala SMA PGRI 2 Kota Bandung, Tatang Jatnika, S.Pd
“KTI ini dirancang layaknya skripsi di tingkat universitas. Siswa memilih tema yang ditentukan oleh sekolah, lalu membuat judul karya tulis yang sesuai,” jelas Heru, di Jalan Cipagalo Girang No 42, Rabu (13/11/2024).
Program ini berlangsung selama kurang lebih tiga minggu, dilanjutkan dengan satu minggu revisi jika diperlukan. Penilaian akhirnya dilakukan dalam bentuk sidang terbuka, memungkinkan siswa lain untuk belajar dari presentasi teman-temannya.
Selain itu, SMA PGRI 2 Bandung telah menggelar kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang dilaksanakan bersamaan dengan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) pada tanggal 3-5 Oktober 2024 di lokasi Tani Kota.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Heru Budianto, S.E
“Kegiatan ini diakhiri dengan sidang LDKS di sekolah. Para siswa mempresentasikan pengalaman, tujuan, serta harapan yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut. Kami menilai berdasarkan laporan dan kegiatan mereka,” ungkap Heru.
Materi LDKS mencakup kepemimpinan, kesehatan mental, dan anti-bullying, yang diperuntukkan bagi siswa kelas X dan XI.
“Materi kepemimpinan, kesehatan mental, dan anti-bullying ini kami sampaikan sebagai bagian dari upaya membentuk siswa yang tangguh dan peduli lingkungan sosialnya,” tambah Heru.
Pembentukan karakter siswa SMA PGRI 2 Kota Bandung, salah satunya melalui kegiatan Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS)
Selain program-program tersebut, sekolah juga telah menjalankan kegiatan ekskul dan pembiasaan yang melibatkan beragam aktivitas seperti basket, futsal, voli, seni tari, dan karawitan sebagai pilihan ekskul tidak wajib.
Sedangkan ekskul wajib terdiri dari Pramuka dan KKR/PMR (Palang Merah Remaja). Di sisi akademik, siswa kelas X telah mengikuti Kurikulum Merdeka, sementara kelas XI dan XII masih menggunakan Kurikulum 2013.
Meski berjalan dengan sukses, Heru mengakui adanya beberapa tantangan, terutama terkait anggaran.
Guru SMA PGRI 2 Kota Bandung, sungguh-sungguh membentuk karakter siswa
“Kami harus memaksimalkan anggaran yang ada. Selain itu, pengkondisian siswa dengan latar belakang beragam juga menjadi tantangan tersendiri,” jelasnya.
Heru berharap program-program yang dihadirkan SMA PGRI 2 Bandung dapat memberi manfaat bagi para siswa dan membentuk generasi yang disiplin serta bertanggung jawab.
“Kami ingin seluruh kegiatan bermanfaat dan dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan siswa, baik akademik maupun karakter,” pungkasnya. [SR]***