majalahsora.com, Kabupaten Bandung Barat – SMAN 1 Lembang, merupakan Sekolah Penggerak angkatan pertama di Kabupaten Bandung Barat yang mengimplementasikan kurikulum merdeka.
Dalam setiap semesternya melangsungkan kagiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Berkenaan dengan kegiatan P5 di SMAN 1 Lembang awak media majalahsora.com, mewakili Forum Wartawan Pendidikan (FWP) Jabar sengaja melakukan peliputan, pada hari Kamis, tanggal 17 Oktober 2024.
Pada kesempatan ini Kepala SMAN 1 Lembang Asep Kurniawan, S.Si., M.Pd., menerima hangat awak media majalahsora.com, di ruang kerjanya, Jalan Maribaya No 68.
Dijelaskan Asep kegiatan P5 kali ini mengusung tema “Sehatku, Modal Suksesku” yang bertujuan membangun dimensi “Bangunlah Jiwa Raganya”.
Kepala SMAN 1 Lembang, Asep Kurniawan, S.Si., M.Pd
“Tidak hanya membangun siswanya agar sehat secara jiwa dan raga, namun ada empat tujuan besar yang menjadi target SMAN 1 Lembang, pada kegiatan P5 ini.
Pertama, membangun daya kritis siswa. Daya kritis di jaman kontemporer menjadi modal yang sangat penting bagi kehidupan siswa hingga masa mendatang.
Kedua, membangun kreatifitas siswa. Yang ditampilkan dari kegiatan tersebut adalah kreasi dari sebuah kolabrorasi antara dansa dengan senam pada sebuah gerak atau olah tubuh. Siswa berkreasi dalam menciptakan gerakan-gerakan yang khas di masing-masing kelas.
Ketiga, kolaborasi siswa. Kompetisi sudah tidak begitu relevan dalam memajukan sebuah generasi saat ini, melainkan kolaborasi.
Keempat, pengasahan keterampilan berkomunikasi antar siswa. Di dalam pertunjukkan ini memuat bentuk komunikasi antar siswa dari hasil kreasi dan berpikir yang telah mereka lakukan.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Juaningsih, S.Pd
Asep pun berharap empat tujuan tersebut bisa menjadi bekal hidup para siswa di abad 21 ini.
Sedangkan Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Juaningsih, S.Pd., menambahkan bahwa P5, merupakan salah satu program utama bidang Kurikulum.
Saat pelaksanaannya dibantu oleh tim koordinator dan para pembimbing, dari mulai membuat rancangan hingga selesainya kegiatan.
Kata Jua akrab disapa, dengan perencanaan yang matang, tim koordinator menyiapkan pembuatan modul dan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang jelas. Para pembimbing juga memberikan langkah yang jelas dan sistematis kepada para siswa.
Para peserta P5 mengikuti serangkaian bimbingan dari guru mata pelajaran terkait (khususnya Guru PJOK), dalam proses menampilkan karya siswa. Pesertanya merupakan seluruh siswa kelas XII SMAN 1 Lembang, yang berjumlah 424 orang dari total 12 kelas.
Para Wakasek dan Guru SMAN 1 Lembang menyaksikan tampilan peragaan senam P5
Masih dijelaskan Jua, selain dihadiri oleh kepala sekolah, Wakasek dan guru, pihak sekolah pun mengundang komite sekolah termasuk orangtua siswa hadir di kegiatan.
“Orangtua sangat dilibatkan dalam P5, mereka sangat support kegiatan ini. Misalnya dari segi tempat untuk latihan para siswa hingga dari segi konsumsi. Saat ini mereka hadir untuk mengapresiasi hasil pembelajaran anak-anaknya dan mengisi sebuah google form di handphonenya untuk evaluasi setiap penampilan dari siswa,” kata Jua.
Secara general, Jua menjelaskan bahwa P5 yang diadakannya dikemas dalam bentuk showcase dan merupakan tema pertama bagi siswa kelas XII.
Dari tema yang diusung, siswa menganalisis masalah yang ada di lingkungan sekitarnya, khususnya tentang kesehatan.
Misalnya, mengenai kesehatan jantung. Masyarakat saat ini banyak yang sesak nafas dan sebagainya dikarenakan berbagai faktor. Untuk mengatasi masalah tersebut, siswa memilih senam jantung untuk dianalisis dan ditampilkan ke dalam bentuk senam.
Kreasi senam karya siswa termasuk penggunaan kostumnya
Sehubungan dengan itu, karakter siswa yang dibangun adalah bernalar kritis, kolaborasi, mandiri, serta beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dari enam dimensi P5 beserta elemen-elemennya.
“P5 di kita itu berbasis masalah. Dari pengamatan yang terjadi di sekitar hingga tema yang akan diangkat, semuanya digali dari diri mereka. Apapun idenya, sebanyak-banyaknya, mereka cari data dan fakta dengan bimbingan para pembimbing. Dan akhirnya diangkatlah satu solusi,” ungkap Jua.
“Untuk topik saat ini, kelas XII menampilkan Senam Kolosal. Dibantu dari oleh tim guru PJOK untuk bertanya atau diskusi hingga wawancara (guru PJOK) guna memperdalam tema. Seperti bagaimana senam jantung yang baik, atau pernafasan itu apa saja dalam senam,” kata Jua menambahkan.
Selain berkonsultasi, para siswa juga mencari referensi dari jurnal dan sumber pustaka lainnya baik secara daring (dalam jaringan) maupun luring (luar jaringan). Sehingga penampilan senam dari para siswa pun bermacam-macam gerakan.
Ada penampilan senam murni atau hanya gerakan senam seperti biasa saja. Ada penampilan senam dengan pembukaan layaknya kabaret. Ada pengkombinasian hampir secara keseluruhan antara kabaret dan senam. Serta dari kombinasi konsep tersebut, ada juga sejenis dance atau tari modern yang diselipkan pada penampilan senam.
Guru menilai setiap kelompok yang tampil
Penampilan senam dengan kombinasi-kombinasi tersebut membuat acara pertunjukkan semakin seru. Terlebih para siswa-siswi kelas X dan XI yang turut hadir dalam mengapresiasi kakak-kakak kelasnya, menambah suasana semakin ramai.
Selain kombinasi gerakan dan konsep, penampilan senam lebih menarik dengan ragam kostum yang dikenakan. Di antaranya mengenakan kostum seragam SD, SMP dan lainnya.
Ini membuat penampilan senam semakin menarik untuk ditonton dan membuat motivasi baru bagi para penonton untuk menonton pertunjukkan.
Sebagai rangka dari puncak P5, para pembimbing menilai proses para siswa peserta dari tahap pertama hingga akhir bimbingan. Tidak fokus menilai hasil akhir atau penampilan senam para siswanya. Contohnya, apakah ada perubahan dari setiap tahap bimbingan yang mereka jalani atau tidak.
Kemudian, tim penilai atau para jurinya adalah para guru PJOK SMAN 1 Lembang. Poin penting dari penilaian penampilan senam adalah sesuai dengan tema yang diambil.
Senam hamil hasil dari riset yang dilakukan siswa
Jua pun bersyukur atas berlangsungnya kegiatan P5 ini. Saat pelaksanaan tidak ada masalah atau kendala yang berarti.
Ia berharap pembelajaran P5 dapat membentuk karakter siswa SMAN 1 Lembang. Proses pembentukan karakter siswa dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, baik oleh siswanya maupun oleh para guru pembimbing.
Dengan begitu lulusannya bisa sukses dengan memiliki karakter yang kuat. Karena akhlak tingkatannya lebih tinggi di atas ilmu pengetahuan.
Sementara itu, Rulla Nazwa Sutia, siswi kelas XII F 10 yang merupakan salah satu peserta P5, menampilkan senam dengan variasi senam jantung.
Secara pembagian kelompok, satu kelompok dari setiap penampil adalah 34 orang atau dapat dikatakan satu kelas terdiri dari satu kelompok.
Rulla Nazwa Sutia, siswi kelas XII F 10
“Kami menambah beberapa gerakan baru satu minggu sebelum tampil. Kami menambahkan drama juga di awal dan di akhir penampilan,” ungkap Rulla.
Dari keterangan Rulla yang dinilainya, seperti kekompakan, kreatifitas dan tenaga dari gerakan-gerakan tersebut.
Ia juga mengakui, bagian tersulit saat proses P5 adalah menyamakan jadwal antar teman-temannya.
“Ketika kelas XII sudah tidak ada showcase, itu rasanya kangen. Sehingga dari sini saya mendapatkan pendewasaan dan kerja sama dengan pola komunikasi yang benar,” kata Rulla.
Ia berharap proses P5 tidak hanya sebagai pembelajaran, namun kenangan manis dan kenangan terindah dari masa SMA yang tidak tergantikan dan bermakna. [SR]***