majalahsora.com, Kota Bandung – Dosen Fakultas Desain Komunikasi Visual dan Multimedia, Universitas Widyatama (UTama) memberikan pelatihan “Klinik Desain Kemasan” produk secara offline/langsung, kepada puluhan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat.
Dilaksanakan selama dua hari, tanggal 10-11 Desember 2021, di Ruang Seminar Gedung B, Lantai 6, UTama, Jalan Cikutra No 204-A, Kota Bandung.
Dekan FDKV UTama, Deden Maulana. Drs. M.Ds, menjelaskan, acara tersebut merupakan rangkaian kegiatan dari bentuk program kerja integratif, Lembaga Penelitian Pengabdian Kepada Masyarakat (L2PM) UTama dan Fakultas DKV.
“Branding Masuk Desa” yang disampaikan oleh Rudi Farid. Drs. M.Ds
Dalam dua hari kegiatan, para peserta pelatihan diberikan pengetahuan secara terapan dan kegiatan dalam bentuk analisa, konsultasi dan praktik.
“Kegiatannya dilaksanakan di kampus Universitas Widyatama dengan jumlah terbatas serta memenuhi prokes yang berlaku secara umum. Peserta UMKM terdiri dari 25 pelaku usaha, 15 mahasiswa sebagai mentor dan 6 Dosen sebagai pelatih dalam bidang branding dan kemasan,” kata Deden baru-baru ini.
“Pelatihan diselenggarakan hanya dua hari. Memang akan terasa sangat singkat. Tetapi dengan materi pamahaman mendasar, akan membawa makna yang lebih kuat untuk mereka, para pelaku UMKM di kemudian hari,” imbuhnya.
Antusias menyimak paparan materi dari dosen DkV
Di samping itu, kegiatannya diaplikasikan dalam studi kasus nyata, yaitu “Branding Masuk Desa” yang disampaikan oleh Rudi Farid. Drs. M.Ds selaku Dosen DKV UTama.
Menurut Rudi, branding adalah kegiatan strategis untuk memenangkan persaingan bisnis.
“Dengan branding yang baik, maka suatu merek atau entitas, akan dapat membentuk anggapan positif, kepercayaan dan preferensi dalam benak konsumen,” kata Rudi.
Para Dekan yang hadir di acara pembukaan
Apalagi kata Rudi di era kelumpuhan media masa. Di mana media yang paling berpengaruh dalam keputusan membeli adalah media personal, seperti pada sosial media.
“Maka kegiatan branding versi mutakhir, yaitu branding yang tidak mengandalkan iklan di media tradisional seperti media masa. Semakin mutlak diperlukan oleh setiap entitas bisnis. Tidak saja usaha yang sudah besar dan mapan, tapi juga pelaku UMKM,” kata Rudi.
Oleh sebab itu para UMKM yang turut serta dalam kegiatan terintegrasi ini, diharapkan akan semakin cerdas untuk menyusun langkah, dalam mengembangkan produk dan jasa mereka melalui pencitraan yang lebih baik.
Poto bersama dengan para peserta
Sementara itu Ayu salah satu peserta mengatakan, bahwa dirinya sangat terbantu dengan kegiatan “Branding Masuk Desa”.
“Kebetulan saya dan ibu saya memiliki usaha makanan ringan, dengan merek Mamah Intan yang sudah berjalan satu tahun. Makanannya ada kicimpring, permen jahe, keripik dan lainnya,” kata Ayu.
“Dengan pelatihan brand/merek ini produk dan kemasannya harus dibuat semenarik mungkin. Agar konsumen lebih tertarik membeli produk saya. Selama ini dititipkan di Borma serta warung-warung di daerah Ciwaruga. Namun saat pandemi agak berkurang penjualannya (omsetnya). Makanya kegiatan ini banyak manfaatnya,” imbuhnya.
Ayu peserta pelatihan
Sedangkan Iwan Mustawan, Camat Kecamatan Parongpong, beharap implementasi program kerja sama dengan UTama bisa terus dilakukan secara berkelanjutan.
“Diharapkan para peserta UMKM mendapat perhatian serius untuk pemajuan kewirausahaan mereka. Terutama dari berbagai disiplin ilmu terapan guna pertumbuhan ekonomi masyarakat lebih maju,” kata Iwan.
Diketahui saat pembukaan dan kegiatan disaksikan langsung oleh Iwan termasuk dihadiri para Dekan UTama dari lima fakultas.
Pihak Rektorat pun sangat mendukung kegiatan PKM DKV sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Terlebih dukungan dari Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga. M.Si., Rektor UTama, Prof. Dr. H. Dadang Suganda M.Hum., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, serta Dr. H. Deden Sutisna, Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Sumber Daya Manusia.
Kata pihak penyelenggara kegiatan itu pun dilaksanakan atas kerjasama dengan Satuan Kerja Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Budaya, dan Prestasi Olahraga Kementerian Koordinasi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Dengan penyampaian misi mengenai bagaimana membangun sikap dan mental, diantaranya misi integritas, etos kerja dan sikap gotong royong. [SR]***