majalahsora.com, Kota Bandung – Komite SMKN 3 Kota Bandung, berhasil mengedukasi orangtua siswa kelas X, tahun ajaran 2022-2023.
Pihak komite sekolah, mengundang sekitar 503 orangtua siswa baru, pada hari Kamis dan Jum’at, tanggal 8-9 September 2022, di Aula SMKN 3, Jalan Solontongan No 10, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung.
Hal itu merupakan tindak lanjut sudah keluarnya Peraturan Gubernur (Pergub) No 44 Tahun 2022 mengenai komite sekolah.
Di Pergub itu, ada aturan dan larangan yang mesti dipatuhi. Termasuk adanya payung hukum atau legalnya SMK, SMA SLB Negeri di Jawa Barat (Jabar) menerima bantuan dari orangtua siswa yang secara ekonomi mampu.
Dalam rapat itu, komite dan jajaran manajemen SMKN 3 Kota Bandung, membahas dan memaparkan mengenai program sekolah untuk peningkatan layanan mutu pendidikan. Dipaparkan juga capaian-capaian yang telah diwujudkan di sekolah yang kini dipimpin oleh Agung Indaryatno.
(Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas Bale Bandung, klik http://pmb.unibba.ac.id/index.php/pendaftaran_pmb)
Kepala SMKN 3 Kota Bandung, Drs. Agung Indaryatno, M.Pd.
Ketua Komite SMKN 3 Kota Bandung, Euis Purnama hadir dalam rapat komite.
Euis dan Agung pun menjabarkan mengenai pentingnya peningkatan mutu layanan pendidikan di SMKN 3 Kota Bandung kepada orangtua siswa yang hadir, mengedukasi peran aktif orangtua siswa yang secara ekonomi mampu bergotong royong memajukan sekolah.
“Pak Agung sebagai kepala sekolah memaparkan program unggulan-unggulan setahun sampai program RKAS. Di sana neraca kebutuhannya setelah dibebankan BOS (Bantuan Operasional Sekolah dari pemerintah pusat), BOPD (Biaya Operasional Pemerintah Daerah dari Provinsi Jabar) termasuk dari SMK Pemadanan, kebutuhannya berkisar di Rp 6 miliar,” kata Euis Purnama, usai kegiatan, Jum’at (9/9/2022).
“Akhirnya kita serahkan ke orangtua siswa di dalam rapat. Ini loh kebutuhannya. Kita tidak ada unsur paksaan,” imbuhya.
Masih kata Euis, orangtua yang berperan aktif hanya 70%. Sisanya dari keluarga Keluarga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) tidak ikut serta, digratiskan.
Setelah dibagi ada di angka Rp 6,6 juta, sesuai dengan kebutuhan pembelajaran selama tiga tahun.
Suasana rapat komite sekolah di Aula SMKN 3 Kota Bandung yang sangat megah untuk ukuran sekolah
“Kalau dari segi fasilitas sekolah sudah mumpuni namun pemeliharaan juga lumayan besar bebannya, kami juga tidak memaksa. Kami tawarkan siapa yang mampu? Dan variasi ada yang mampu Rp 7 juta, ada yang sesuai dengan angka Rp 6,6 juta, bahkan ada yang kurang. Dibayar bisa dicicil sesuai kemampuan selama tiga tahun,” kata Euis.
Euis pun menjelaskan bahwa selama ini orangtua siswa sudah banyak yang bertanya kapan ada rapat komite sekolah, dan akhirnya bisa terlaksana.
“Alhamdulillah, kami kan paham dengan Permen 75 tahun 2016. Kita susun AD ART dengan turunnya Pergub. Saya pelajari ternyata sesuai bahkan kita mengapresiasi selaku komite bahwa pemerintah Jawa Barat khususnya Dinas Pendidikan Jabar, mengakomodir mengenai peranan komite. Di Pergub sudah jelas,” kata Euis.
“Sekolah tidak usah memikirkan anggaran, komite saja yang berperan. Dalam aturan sekolah harus membuat proposal ke komite itu bagus ada peningkatan. Proposal di SMKN 3 Kota Bandung untuk program unggulan di tahun ajaran ini luar biasa. Komite mensupport,” imbuhnya.
Saat ditanya antusias orangtua mengikuti rapat komite? Dari pengakuan Euis hampir 100% hadir.
“Intinya mereka sadar ingin membantu sekolah dan rezeki yang akan mereka sumbangkan ke sekolah diisi dalam surat penyataan di atas materai. Orangtua siswa lalu bila akan menyumbangkan bisa langsung ke bendahara komite,” kata Euis.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, SMKN 3 Kota Bandung, Wawan Sunarya, S.Pd., M.M.Pd.
“Intinya tidak ditentukan berapa angsurannya, sesuai kemampuan nya saja. Mau bayar penuh mangga. Nanti sampai tiga tahun juga silahkan, asal setelah selesai pembelajaran beres,” pungkas Euis.
Masih sehubungan rapat orangtua siswa, komite dan pihak SMKN 3 Kota Bandung, membebaskan 30 % siswa tidak mampu dari sumbangan. Namun apabila ada keinginan memyumbang, sekolah juga mempersilahkan.
Sementara itu Agung Indaryatno, Kepala SMKN 3 Kota Bandung memaparkan mengenai keadaan lingkungan, fasilitas penunjang yang ada, program unggulan di SMKN 3 Kota Bandung, Profil Pelajar Pancasila dan lainnya.
Termasuk memaparkan mengenai strategi pengembangan sekolah dari tahun 2020 sampai 2024, seperti link and match kurikulum dengan industri, pendidikan berbasis karakter dan budaya kerja, sekolah pusat keunggulan, sekolah ramah lingkungan seta digitalisasi sistem informasi manajemen.
Program unggulan lainnya yang dijelaskan Agung, yakni mengenai pengembangan lanjutan sekolah pusat keunggulan pemadaman, penguatan Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD) SMK, standarisasi sistem manajemen mutu ISO serta pengembangan Digipreuneur ekosistem.
Tidak kalah penting, dirinya meminta orangtua siswa selalu kerjasama dalam mendidik putra putri mereka, di antaranya pendidikan karakter.
Orangtua siswa SMKN 3 Kota Bandung saat menghadiri rapat komite sekolah
“Minimal setiap hari sholat lima waktu bagi yang muslim tidak terlewat. Tanya juga sebelum sekolah apa sudah sholat Subuh. Kedah ditaros nya Ibu Bapak,” kata Agung di hadapan orangtua Siswa.
Menurutnya itu salah satu bekal dasar membentuk karakter unggul dan itu perlu kerjasama dengan para orangtua, termasuk bekal nanti setelah lulus menjadi pribadi yang baik.
Agung juga dihadapan orangtua siswa khususnya, berpesan kalau ada hal yang berkaitan dengan pihak sekolah harus berkomunikasi langsung dengan sekolah, jangan ke pihak ketiga.
“Pami aya naon-naon narosna ka sakola ulah ka batur. Bisi lepat informasi,” kata Agung.
Dalam kesempatan itu, juga hadir jajaran manajemen, wali kelas dan lainnya. [SR]***