majalahsora.com, Kota Bandung – 150 Siswa dari Keluaraga Ekonomi Tidak Mampu (KETM) SMAN 9 Kota Bandung, mendapat bantuan kuota internet sebesar Rp 150 ribu termasuk dipinjamkan tablet/gawai.
Bantuan tersebut secara simbolis diserahkan langsung oleh Dedi Supandi, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat kepada perwakilan siswa penerima, di aula SMAN 9, Jalan Suparmin No.1A, Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Senin (31/8/2020) petang.
Saat memberikan paparan di hadapan awak media Dedi mengungkapkan, selama berlangsungnya PJJ atau belajar di rumah (BDR) ada beberapa permasalahan pembelajaran PJJ di tengah pandemi ini. Di antaranya kuota internet para siswa serta keterbatasan gawai sebagai sarana pendukungnya.
H. Dedi Supandi, S.STP., M. Si., Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat
“Untuk kuota internet, sekolah bisa menggunakan anggaran Biaya Operasional Pendidikan Daerah (BOPD),” kata Dedi, Senin (31/8/2020) di SMAN 9 Kota Bandung.
Sedangkan untuk gawainya, pengadaan dari BOS Kinerja tahun 2019. Kadisdik mengungkapkan, tidak semua sekolah memperoleh hal itu. BOS kinerja diberikan kepada SMA SMK di Cadisdik wilayah I-XIII yang mendapatkan bantuan itu.
Secara jumlah, menurut Dedi ada sekitar 38.323 gawai/tablet dari seluruh sekolah yang menerima BOS kinerja.
Ia menambahkan bahwa gawai tersebut awalnya dipakai untuk kemudahan tugas serta tes saat ujian daring dan barangnya disimpan di sekolah.
“Saat pandemi seperti sekarang ini, enggak ada salahnya kalau dipinjamkan kepada siswa yang membutuhkan, dengan tetap menyertakan berita acaranya (berupa serah terima pinjaman),” paparnya.
Bantuan tersebut kata Dedi merupakan komitmen Disdik Jabar untuk memperlancar belajar para siswa secara PJJ.
Drs. H. Suparman, M. M. Pd., Kepala SMAN 9 Kota Bandung
“Pendidikan anak-anak tidak boleh terabaikan. Mereka harus tetap belajar tanpa terkendala di masa pandemi saat ini,” tegasnya.
Sedangkan Suparman kepala SMAN 9 Kota Bandung mengatakan bahwa pihaknya meminjamkan tablet sebanyak 150 buah kepada siswanya yang memang membutuhkan.
“Alhamdulillah, kami mendapat bantuan Bos kinerja. Saat ini kami memiliki 300-an tablet,” kata Suparman.
Saat ditanya kriteria yang mendapatkan bantuan kuota internet dan gawai itu, Suparman menjelaskan bahwa sebelumnya ada beberapa kendala dari keterlibatan siswa dan absensinya saat pembelajaran PJJ.
“Kami mendapat laporan dari walikelas, para siswa kami yang kurang beruntung suka telat dalam belajar dan laporan. Setelah ditelusuri, ternyata mereka terkendala oleh gawai. Di rumahnya kebanyakan hanya memiliki satu gawai yang akhirnya harus bergantian dengan adiknya dan menghambat pembelajaran,” papar Suparman.
Oleh sebab itu pihaknya berupaya memberi bantuan meskipun dalam keterbatasan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, pemberian kuota dan dipinjamkannya gawai kepada siswa KETM itu, untuk menghindari mereka belajar secara berkelompok, kumpul di salah satu rumah.
“Hal itu bisa membahayakan. Makanya kami tetap fokus, bahwa anak-anak belajar di rumah masing-masing, tidak berkelompok,” tegas Suparman.
Dengan begitu kini siswa SMAN 9 Kota Bandung 100% bisa mengikuti pembelajaran secara daring. Di antaranya dengan memanfaatkan media sosial Youtube, TV bertajuk “Sembilan TV Streaming” yang diharapkan mampu menyajikan pembelajaran dari rumah yang lebih menarik minat belajar siswanya.
Berikut merupakan salah satu materi pembelajaran via YouTube SMAN 9:
https://youtu.be/ckOa3kud-Pg. [SR]***