majalahsora.com, Kota Bandung – Kini semua pihak memiliki harapan agar pandemi virus corona COVID-19 yang melanda Tanah Air dan hampir di seluruh penjuru dunia agar secepatnya terputus.
Untuk memutus pandemi COVID-19 di Indonesia khususnya di Jawa Barat (Jabar) berbagai upaya pun dilakukan oleh pemerintah dan pemangku kebijakan.
Di antaranya dengan melakukan social/physical distancing (menjaga jarak fisik), perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), diam di rumah apabila tidak ada keperluan mendesak, bekerja di rumah dan lainnya.
Pandemi itu berdampak terhadap berbagai bidang, seperti terhambatnya perputaran roda ekonomi, karena banyak pabrik yang menghentikan produksinya, tidak sedikit masyarakat yang kehilangan pekerjaan karena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang berpengaruh besar terhadap berkurangnya penghasilan dan daya beli mereka.
Di samping itu dengan adanya PSBB para pedagang dan pengemudi ojek online penghasilannya juga jauh menurun dari biasanya dan banyak lagi.
(Universitas Widyatama kampus berkualitas di Kota Bandung. Info widyatana.co.id)
Ditambah tim medis sebagai garda terdepan yang akhir-akhir ini kekurangan Alat Pelindung Diri (APD), sehingga bisa membahayakan keselamatan mereka.
Melihat kondisi itu tidak sedikit pihak yang tergerak untuk membantu meringankan beban mereka dengan memberikan berbagai bentuk bantuan, baik moril, materil, tenaga serta pikiran.
Kanan: Enok Nurjanah Kepala SMAN 19 Kota Bandung menyerahkan bantuan mie instan untuk warga sekitar sekolah yang terdampak COVID-19
Salah satunya seperti yang dilakukan oleh keluarga besar SMAN 19 Kota Bandung. Belum lama ini mereka memberikan bantuan sosial berupa sembako kepada warga sekitar sekolah yang terdampak.
(Universitas Widyatama kampus berkualitas di Kota Bandung. Info widyatana.co.id)
Di samping itu menyerahkan uang tunai Rp 10 juta lebih, di antaranya untuk pengadaan APD. Dana tersebut telah diserahkan kepada Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, Disdik Jabar yang dikepalai oleh Endang Susilastuti.
Enok Kepala Sekolah SMAN 19 Kota Bandung yang dilantik Maret 2020 kepada majalahsora.com mengatakan, bahwa bantuan yang disalurkan merupakan hasil donasi dari guru, tenaga tata usaha serta orangtua siswa.
“Alhamdulillah bisa terkumpul. Secara sukarela keluarga besar SMAN 19 menyisihkan rezekinya,” kata Enok, baru-baru ini.
(Universitas Widyatama kampus berkualitas di Kota Bandung. Info widyatana.co.id)
Pihaknya pun berharap agar bantuan itu bisa membantu dan meringankan beban masyarakat yang secara ekonomi terdampak.
Sedangkan upaya pemutusan COVID-19, di lingkungan SMAN 19 Kota Bandung Jalan Dago Pojok, dilakukan penyemprotan disinfektan, bekerjasama dengan forum anak sadar hukum, dilaksanakan pada bulan April 2020.
Selain berdampak pada bidang ekonomi, pandemi COVID-19 pun berdampak pada dunia pendidikan. Dimana Proses Belajar Mengajar (PBM) tidak bisa berjalan seperti biasa. Di Jabar khususnya kegiatan PBM tatap muka langsung di sekolah dihentikan sementara. Hal itu sesuai dengan surat himbauan dari Disdik Jabar. Hampir dua bulan kegiatannya dilakukan melalui moda dalam jaringan (daring).
(Universitas Widyatama kampus berkualitas di Kota Bandung. Info widyatana.co.id)
Menurut Enok, pembelajaran daring di SMAN 19 sendiri secara umum berjalan lancar. Namun dirinya tidak memungkiri kalau ada 10 persen siswanya terkendala dalam pembelajaran daring, karena keterbatasan sarananya termasuk kuota internet.
Penyemprotan disinfektan di sekitar lingkungan SMAN 19 Kota Bandung
Pihaknya tidak berdiam diri, memberikan solusi dengan membantu mensubsidi kuota bagi siswa tersebut.
Di samping itu menyarankan kepada para gurunya agar tidak selalu mengggunakan flatform dalam pembelajaran. Namun juga dapat memvariasikan dengan pembelajaran yang menyenangkan dan ada hubungannya dengan kecakapan hidup.
(Universitas Widyatama kampus berkualitas di Kota Bandung. Info widyatana.co.id)
Pembelajaran daringnya bervariasi ada yang malalui wa grup, google classroom, youtube, webex maupun zoom.
Sedangkan selama work from home (WFH) keamanan sekolah tetap terjaga, dengan cara menugaskan piket secara bergiliran, dengan mengikuti prosedur tetap (protap) pemerintah dalam memutus pandemi COVID-19 yang berlaku.
Ia menambahkan agar memudahkan dalam berkomunikasi, sengaja dibuat grup whatsapp kepala sekolah dan guru. Di samping itu selama pemberlakuan bekerja di rumah pihaknya selalu memonitoring pembelajaran daring, dengan cara Vcon melalui zoom untuk mendengarkan kendala yang dihadapi oleh siswanya. Termasuk memberikan instrumen monitoring yang harus diisi oleh semua guru. Termasuk memberikan himbauan
(Universitas Widyatama kampus berkualitas di Kota Bandung. Info widyatana.co.id)
Sementara itu terkait dengan kelulusan siswa kelas XII yang diumumkan tanggal 2 Mei 2020, bertepatan dengan Hardiknas, Enok berharap lulusan SMAN 19 senantiasa diberikan kesuksesan di dunia maupun di akhirat.
“Di bulan suci Ramadhan ini semoga keluarga besar SMAN 19 mendapatkan keberkahan dan dapat menjalankan segala aktivitasnya dalam ridho Alloh SWT. Pandemi COVID-19 segera berakhir,” pungkasnya. [SR]***