majalahsora.com, Kota Cimahi – Bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-94 tahun, Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah VII Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) melangsungkan kegiatan launching atau puncak salam sapa Tujuh Hari Berkarakter (7 Harkat), di Lantai III, Kantor Cadisdik VII, Jalan Baros No 64, Kota Cimahi. Jum’at (28/10/2022).
Mengusung tema “Bersatu Bangun Bangsa”.
Dimeriahkan dengan berbagai tampilan seni, termasuk ekspo dari sekolah penggerak dan pusat keunggulan, memamerkan produknya.
Deklarasi duta 7 Amanah gerakan 7 Harkat
“Ini merupakan sosialisasi bagaimana kita menginformasikan ke sekolah-sekolah ada gerakan yang namanya tujuh hari berkarakter,” kata Kepala Cadisdik Wilayah VII, Firman Oktora, di sela-sela kegiatan.
Tujuan 7 Harkat kata Firo, biasa disapa untuk membentuk pembiasaan-pembiasaan yang dilakukan siswa setiap hari, untuk menumbuhkan karakter.
“Temanya tiap hari berbeda, hari pertama (Senin), gerakan aku bangga Indonesia ini dalam rangka menumbuhkan cinta tanah air. Hari kedua (Selasa) gerakan aku warga dunia, menumbuhkan kesadaran bahwa anak-anak kita merupakan bagian dari warga dunia sehingga mereka punya pemikiran dan pandangan terbuka, sehingga bisa bersaing di dunia internasional,” kata Firo.
Dukungan MKKS SMA SMK SLB yang sangat luar biasa terhadap program 7 Harkat
“Hari ketiga (Rabu) gerakan literasi dan cinta bumi ini, bagaimana anak-anak cinta lingkungan hidup kemudian memiliki literasi media, finansial dan literasi lainnya. Kemudian di hari keempat (Kamis) mencintai budaya kearifan lokal, misalnya budaya Sunda. Menghidupkan nilai-nilai luhur Sunda sehingga anak-anak kita memiliki jati diri. Di hari kelima (Jum’at) sehat jiwa raga ingin menumbuhkan anak-anak sehat secara fisik, mental jiwa yang kuat,” imbuhnya.
Lanjutnya di hari keenam (Sabtu) gerakan rumahku istanaku, gerakan di rumah agar para siswa memiliki kesadaran aman, nyaman tenang di rumah, sehingga terbangun ketahanan keluarga. Di hari ketujuh (Minggu) gerakan sosial kemasyarakatan, siswa terbiasa berbagi, berkunjung dengan tetangga kerjabakti, untuk membangun jiwa sosial di masyarakat.
Masih kata Firo, dalam acara puncak salam sapa 7 Harkat ini, ingin menunjukan bahwa kegiatan tersebut merupakan hasil gotong royong semua unsur.
Forum Kesiswaan, Erwin, M.Pd., Wakasek Kesiswaan SMKN 1 Kota Cimahi, Momo Suratma, S.Pd., Wakasek Kesiswaan SMAN 23 Kota Bandung, Tatang Suhendar, M.Pd., Wakasek Kesiswaan SMAN 3 Kota Cimahi dan Asep Suwarno, S.E., M.M.Pd,. Wakasek Kesiswaan SMKN 3 Kota Cimahi (kiri ke kanan)
Dari mulai Cadisdiknya, Musyawarah Kerja Kepaka Sekolah (MKKS), Forum Wakil Kesiswaan, Forum-forum siswa hingga terwujud kegiatan ini, termasuk membangun kesadaran bersama.
“Sesuai dengan tema sumpah pemuda, bersatu membangun bangsa melalui dunia pendidikan,” kata Firo.
Firo pun mengapresiasi para siswa yang menginisiasi tujuh aman nyaman di sekolah (7 amanah) implementasi dari sekolah ramah anak, seperti anti bullying, anti korupsi, anti kekerasan seksual, anti tawuran, anti merokok dan narkoba, anti vandalisme dan anti intoleransi.
Siswa SMKN 2 Kota Bandung, sedang membantu pengunjung mencoba mesin praktek las virtual, didampingi Agus Salim, S.Pd. Wakasek Kesiswaan (mengenakan batik)
“Anak-anak dengan kepeduliannya mendeklarasikan bahwa mereka menolak itu semua, maka muncullah duta-duta mereka bersama-sama di kelas juga ada duta, saling mengingatkan dan menjaga kepedulian dari anak-anak ini, luar biasa,” kata Firo.
Seperti dikatakan Firo, bahwa bisa berjalannya kegiatan masif salam sapa 7 Harkat di SMA SMK SLB tidak terlepas dari peran Forum Kesiswaan, Asep Suwarno dari Forum Kesiswaan (Forkes) pun mengatakan bahwa Forkes seoptimal mungkin mendukung dan menyukseskan 7 Harkat, bisa betul-betul terlaksana di sekolah.
“Hari ini kita mengundang beberapa sekolah dan perwakilan-perwakilan yang ditunjuk, nanti menyebar (7 Harkat) ke sekolah lainnya,” kata Asep, Wakil Kepala Sekolah SMKN 3 Kota Cimahi.
Pameran produk teaching factory SMKN 15 Kota Bandung, sebagai sekolah pusat keunggulan
Di samping itu akan dikembangkan dan disosiasikan melalui Forkes ke sekolah.
Saat ditanya mengenai apakah ada keterkaitannya dengan kurikulum kata Asep hal itu tidak bisa dipungkiri, oleh sebab itu semua komponen di sekolah akan terlibat, termasuk dalam implementasi kurikulum merdeka.
“Intinya untuk pembentukan karakter,” kata Asep.
Forum Wartawan Pendidikan Jabar, selalu hadir selain untuk kontrol sosial juga sebagai mitra dalam mewujudkan dunia pendidikan Jabar semakin maju
Dirinya pun tidak memungkiri bahwa peran MKKS SMA SMK SLB sangat dirasakan perannya.
Diketahui, sebelum puncak acara salam sapa 7 Harkat di kantor Cadisdik Wilayah VII, telah dilakukan sosialisasi di tujuh sekolah yakni di SMA BPI Kota Bandung, SMAN 6 Kota Cimahi, SMAN 15 Kota Bandung, SMKN 3 Kota Cimahi, SLBN A Citeureup Kota Cimahi, SLBN A Pajajaran Kota Bandung dan SMKN 14 Kota Bandung. [SR]***