majalahsora.com, Kota Bandung – Pelaksanaan pesantren atau Milenial SmartTren Ramadhan 1444 H, di SMAN 21 Bandung kali ini berbeda dengan tahun sebelumnya, bisa dikatakan juga memiliki perbedaan tersendiri dengan sekolah lain.
Yakni siswanya diinapkan atau mondok di Pondok Pesantren (Ponpes) Cijawura, Kota Bandung.
Hal ini mengacu pada petunjuk teknis dan arahan dari Dinas Pendidikan Jawa Barat (Jabar) dalam SmartTren Ramadhan, sekolah boleh mendatangkan narasumber dari luar sekolah dan menginapkan siswa di sebuah Ponpes (Pondok Pesantren) tertentu.
“Sebelum ada arahan dari Disdik terkait SmarTren tahun ini, kita memang sudah berniat menginapkan siswa di Pondok Pesantren. Dan itu sudah kita awali kerjasamanya dengan Pondok Pesantren Cijawura yang kebetulan satu wilayah dengan SMAN 21 Bandung,” kata Kepala SMAN 21 Bandung, Dani Wardani, S.Pd., M.M.Pd., di ruang kerjanya Jalan Manjahlega, No 30, Kamis (30/3/2023).
(Pendaftaran mahasiswa baru Universitas Bale Bandung tahun akademik 2023-2024, Kampus Berkualitas klik di pmb.unibba.ac.id)
Kepala SMAN 21 Bandung, Dani Wardani, S.Pd., M.M.Pd
Siswa SMAN 21 Kota Bandung mondok di Ponpes Cijawura yang berlokasi di Jalan Margasari No. 221 A, Kota Bandung, merupakan bentuk pengembangan kerjasama sekolah dengan pihak eksternal. Rencananya akan menjadi agenda tahunan SMAN 21 Bandung.
Alasan Dani menginapkan siswanya dalam menjalani SmarTren Ramadhan di Ponpes, agar mereka mendapatkan pendidikan karakter serta lebih beriman dan bertakwa. Di luar itu diharapkan para siswa dapat lebih mandiri sebagai santri.
“Minimal siswa disana diajarkan seperti menata hidup di sebuah kobong seperti apa, mengetahui pola hidup seperti apa, bergaul dengan santri lain itu seperti apa dan masih banyak lagi,” ungkap Dani.
Kemudian target lain dari mondok di Ponpes, kata Dani agar siswa lebih mampu menghargai orangtuanya. Selama ini pada umumnya siswa biasa hidup dengan dipandu orangtuanya. Sehingga selama menginap dan merasakan jauh dari orangtua mereka, para siswa bisa lebih menghargai kehidupan di rumahnya dengan lebih berbakti kepada orangtuanya.
Ketua Pelaksana SmarTren juga Guru PAI SMAN 21, Dra. Erni Suherni
Selain itu, pelaksanaan SmartTren di sekolah pun masih tetap dilakukan. Di kegiatan ini sekolah bekerja sama dengan UIN (Universitas Islam Nasional). Materi yang akan diberikan pun di desain bersama antara sekolah khususnya Guru PAI (Pendidikan Agama Islam) dengan UIN.
“Bentuk kerjasama dengan UIN itu terletak pada mentornya. Kebetulan mahasiswa-mahasiswa UIN yang baru selesai PKL (Praktek Kerja Lapangan) di SMAN 21 Bandung, menawarkan jasanya untuk ikut serta menjadi mentor di SmartTren ini. Kita pasti terima niat baik mereka. Dan selama ini memang UIN yang paling banyak PKL di sekolah kami,” ujar Dani.
Dalam kesempatan yang sama Ketua Pelaksana SmarTren Dra. Erni Suherni, juga Guru PAI SMAN 21, menjelaskan bahwa tema untuk SmartTren SMAN 21 Bandung ‘Ramadhanku Totalitas, Shaumku Berkualitas dan Ibadahku Tuntas’.
Dilaksanakan dari tanggal 27 Maret hingga 13 April 2023. Diikuti oleh siswa laki-laki dan perempuannya dari kelas X serta XI, masing-masing angkatan sebanyak 386 siswa.
Sedang Tadarus di Ponpes Cijawura
Berdasarkan angkatan, kelas X dan XI pun dibagi lagi dalam pelaksanaannya. Kelas X melaksanakan SmarTren di sekolah dibimbing oleh pemateri dari UIN. Sedangkan untuk yang mondok di Ponpes Cijawura hanya kelas XI.
Kelas XI yang mondok pun dibagi sesinya. Tiga hari pertama untuk siswa laki-laki (dari Senin hingga Rabu) dan tiga hari berikutnya (hingga Sabtu) siswa perempuan. Pelaksanaan SmartTren di Ponpes hanya di minggu pertama saja, yaitu 27 Maret hingga 3 April 2023. Sisanya dilaksanakan di sekolah.
“Selain menginap di Ponpes dan SmarTren di sekolah, kita juga ada penulisan Mushaf Quran dan Tabligh Akbar. Inti materi yang disampaikan berkaitan fiqih, ibadah, akhlak, akidah, Qur’an dan lainnya. Kami juga mengusung salah satu kitab, yaitu Kitab Durotun Nasihin, yang disampaikan juga di dalam SmarTren di sekolah,” kata Erni.
Fairuz Azra, kelas XI Mipa 1, memaparkan apa saja kegiatan yang dilakukan di Ponpes Cijawura.
Siswa kelas XI serius mengikuti SmartTren di Ponpes Cijawura
Menurut keterangan Fairuz dimulai dari waktu subuh, melakasanakan shalat Subuh berjamaah, shalat Sunnah, shalat Tahajud, shalat hajat dan shalat Taubat. Kemudian ada sahur bersama di aula Ponpes. Sambil menunggu waktu shalat Subuh, diselingi dengan menyetorkan hafalan Qur’an dan membaca Qur’an kepada pembimbing.
Usai shalat Subuh para santri kembali ke kobongnya masing-masing. Diberi waktu sekitar dua jam untuk membersihkan diri dalam persiapan shalat Dhuha di pukul 08.00 WIB. Setelahnya barulah pemberian materi.
Adapun materi yang diberikan tentang toharoh, shalat, puasa, zakat, akidah dan akhlak. Lalu menyetorkan hafalan do’a serta surat-surat pendek ke pembimbing.
Menurut Fairuz, materi yang diberikan tidak begitu berat untuk dipahami. Interaksi antara pemateri dan peserta pun tidak sulit. Pada saat sesi tanya jawab pun ia gunakan dengan kesempatan tersebut dengan baik, menjadi siswa yang bertanya.
Pemateri dari UIN Sunan Gunung Djati
Shalat Dzuhur dan shalat Ashar pun berjamaah. Shalat Ashar digabungkan dengan kultum (kuliah tujuh menit/ceramah). Ustadz Asep, pendiri Ponpes Cijawura yang berdakwah di kultum tersebut. Kemudian dari Ashar menuju Maghrib, melakukan bersih-bersih diri terlebih dahulu. Tadarus bersama dan sholawatan setelahnya, sambil menunggu berbuka puasa.
Usai berbuka puasa dari Maghrib ke Isya tidak ada materi. Lalu ada shalat Isya berjamaah dan shalat tarawih berjamaah. Pukul 21.00 WIB diberikan materi keagaaman selama satu jam. Tidur pun diperbolehkan dari pukul 22.00 hingga 02.00 WIB.
“Sebelumnya saya berterima kasih kepada Kepala Sekolah yang telah menyiapkan SmarTren seperti ini dari jauh-jauh hari. Menginap di Ponpes menurut saya sangat bermanfaat, dibandingkan kita berdiam diri di rumah,” kata Fairuz.
“Materi yang saya sukai adalah tentang akidah dan akhlak. Karena itu membentuk kita dalam menghadapi sesuatu lewat sikap kita. Semoga di tahun berikutnya ada lagi acara seperti ini,” harapnya.
Sedangkan Nadindra Astutiningtyas atau lebih akrab disapa Nadin, siswa perempuan kelas X3, mengungkapkan bahwa kegiatannya menyenangkan. Ia juga menceritakan SmarTren yang dilaksanakan di sekolah.
Fairuz dan Nadin
Dimulai dari pagi pukul 08.00 WIB dengan shalat Dhuha hingga 08.30 WIB. Saat masuk kelas dibagi ke dalam dua sesi. Sesi pertama diisi dengan materi. Sesi kedua hingga ketika diisi dengan istirahat dan shalat. Lalu pukul 10.15 WIB dilanjutkan kembali dengan materi hingga 12.45 WIB. Dilanjutkan shalat Dzuhur berjamaah.
“Saya mendapatkan ilmu tentang akidah dan akhlak, shalat sunnah, adab dan lainnya. Menurut saya akidah dan akhlak menentukan arah kita ke depannya akan dipandang seperti apa,” kita Nadin.
Nadin pun mengungkapkan bahwa kegiatan SmartTren nya seru.
“Saya dulu terbiasa mondok di ponpes, dengan kegiatan Pasaran (mengaji dari kitab),” kata Nadin menjelaskan.
Ke depannya ia berharap akan terus menjadi pribadi yang haus akan ilmu, dengan tidak pernah merasa cukup akan satu wawasan saja. [SR]***