Dra. Hj. Heniyati, M.M. Pd., Kepala SMAN 20 Kota Bandung
majalahsora.com, Kota Bandung – SMAN 20 Kota Bandung yang dipimpin Dra. Hj. Heniyati, M.M. Pd., (Heni,) berhasil menorehkan prestasi yang membanggakan. Kali ini dibidang hemat energi, khususnya energi listrik yang diselenggarakan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE).
Dra. Hj. Euis Sopiah, (jilbab biru), Wakasek Humas berhasil menjadi Manajer Terbaik ajang Hemat Energi tahun 2017
Tercatat ada tiga juara yang diborongnya, yaitu sebagai; 1) Sekolah Hemat Energi Terbaik, 2) Manajer Hemat Energi Terbaik dan 3) Video Hemat Energi Terbaik tahun 2017. Pialanya diserahkan langsung oleh Direktur Jenderal EBTKE, Rida Mulyana, di Hotel JS Luwansa Jakarta, Jum’at (3/11/2017).
Pada tahun ini, Lomba Hemat Energi yang berhadiah total Rp.350 juta ini melibatkan sekolah-sekolah di lima kota, yaitu Palembang, Wilayah Jakarta Bogor Depok Tangerang Bekasi (Jabodetabek), Bandung, Surabaya, dan Denpasar.
Hendi Syahmadi, M.Pd., Wakasek Kurikulum pada upacara bendera, menerima piala Sekolah Hemat Energi tahun 2017
Selama periode lomba, peserta ditantang untuk menunjukan upaya serta komitmen dari seluruh elemen sekolah dalam menerapkan penghematan energi. Selain itu, para siswa juga mengikuti berbagai kompetisi bulanan, yaitu kompetisi membuat video, jingle, mural, artikel, poster dan fotografi dengan tema hemat energi.
Siswi SMAN 20 Kota Bandung secara simbolis memberikan piala Manajer Hemat Energi Terbaik 2017
Dra. Hj. Euis Sopiah (Euis), Wakasek Humas SMAN 20 Kota Bandung yang juga menjadi ketua tim Hemat Energi SMAN 20, menuturkan bahwa keikutsertaan sekolahnya pada kompetensi hemat energi bermula dari tawaran Kementerian ESDM. “Setelah ada penawaran dari Kemeteriaan ESDM kami langsung berkoordinasi dengan kepala sekolah. Respon dari Bu Heni sebagai pimpinan kami, cukup responsiv dan positif, apalagi beliau mendukung hemat energi untuk dijadikan program unggulan sekolah. Setelah itu kami ikut bergabung dalam kompetisi tersebut,” lanjut Euis, Senin (6/11/2017).
Drs. Surya Mijaya, Wakasek Kesiswaan, (tengah) berfoto bersama setelah selesai upacara bendera hari Senin (6/11/2017)
“Salah satu alasan SMAN 20 mengikuti ajang tersebut, karena programnya sangat baik untuk pembentukan karakter siswa, terutama dalam perilaku hemat energi, baik di sekolah maupun di rumahnya. Kami rasa ini merupakan pembiasaan yang penting terutama untuk perilaku hemat energi, untuk pendidikan karakter,” sambungnya.
Partisipasi Guru SMAN 20 Kota Bandung mensukseskan karakter hemat energi di sekolahnya
Masih menurut Euis, setelah ada dukungan dari kepala sekolah, langkah awal mereka menghadapi kompetisi tersebut yaitu dengan membuat tim hemat energi yang terdiri dari guru dan siswa siswi SMAN 20 Kota Bandung. “Setelah itu kami investasi, dengan mengganti hampir sebagian besar lampu yang ada di sekolah dengan lampu LED,” tuturnya.
Di samping itu tim hemat energi melakukan sosialisasi ke warga sekolah dan ke luar sekolah, agar melakukan 3 M, yaitu mematikan, mencabut dan mengatur penggunaan listrik. Selama empat bulan penilaian dari Juli sampai Oktober 2017, mereka menerapkan pembiasaan tersebut.
Siswa-siswi SMAN 20 Kota Bandung diajak aktif menghemat energi
Setelah melaksanakan semua pembiasaan dan investasi, hasilnya pun sangat terasa. Pembayaran rekening lisrik yang biasanya bisa mencapai Rp. 10 juta sampai Rp. 12 juta per bulan, kini menurun menjadi 50 %-nya. “Alhamdulillah kini bayar listrik pun menurun secara signifikan. Listrik pun bisa digunakan secara adil untuk kepentingan bersama. Alhasil kami bisa meraih juara umum, pada ajang hemat energi, tahun ini, menyisihkan 35 sekolah di Kota Bandung yang ikut serta pada ajang tersebut,” ujar Euis yang meraih Manajer Terbaik di ajang Hemat Energi tahun 2017.
Siswa-siswi SMAN 20 Kota Bandung, selalu serius dalam mendukung program-program sekolahnya
Pada kesempatan lainnya, Heni, Kepala SMAN 20 Bandung merasa bangga dengan capaian prestasi sekolahnya pada ajang kompetisi hemat energi tahun 2017. “Alhamdulillah saya sangat bersyukur karena tercapainya menjadi juara umum di ajang tersebut. Sebelumnya program hemat energi menjadi program unggulan sekolah kami. Ini merupakan karunia dari Alloh SWT,” kata Heni.
Hemat energi bukan hanya jadi simbol saja tapi menjadi kebiasaan warga SMAN 20 Kota Bandung
Dengan raihan tersebut dirinya berharap supaya program terebut tidak terhenti. Tetapi menjadi pembiasaan bagi warga sekolahnya. Bukan hanya di sekolahnya tapi dilakukan di rumahnya bahkan di lingkungannya. “Secara hitungan di sekolah kami ada lebih dari 1000 siswa, apabila meraka melakukan hemat energi, berarti mereka telah membantu program pemerintah dalam penghematan energi. Contoh nyata setelah melakukan hemat energi, pembayaran rekening listrik kami menjadi 50 persennya. Bisa hemat Rp. 6 jutaan kalau dikalikan selama 12 bulan maka kita bisa berhemat Rp. 72 juta. Uangnya bisa digunakan untuk program lain, ” tegas kepala sekolah berkacamata.
Heni pun menjelaskan bahwa semua pembiasaan bukan semata untuk mengikuti lomba tapi benar-benar menjadi pembiasaann pada siswa didiknya, guru, tata usaha dan semua warga SMAN 20 Kota Bandung. [SR]***