majalahsora.com, Kota Bandung – Badan SAR Nasional (Basarnas) Jabar rencananya akan melatih mahasiswa Universitas Widyatama (UTama), untuk dilibatkan dalam kegiatan operasi SAR atau evakuasi bencana alam.
Hal tersebut dipaparkan oleh Deden Ridwansyah, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Basarnas Bandung/Jabar, usai melakukan penjajakan kerjasama pelatihan SAR dengan UTama/Biro Kemahasiswaan UTama, Selasa (23/2/2021) di Ruang Seminar, Lantai 6, Jalan Cikutra No 204-A.
“Kami menyambut baik, mudah-mudahan ini bisa segera terwujud. Untuk memudahkan tugas Basarnas di lapangan ke depannya,” kata Deden.
“Ini juga merupakan kordinasi awal bagaimana membuat suatu program. Basarnas akan melakukan pembinaan kepada mahasiswa yang ada di kampus Widyatama. Gayung bersambut dengan kami, karena kami bisa berbuat banyak, kami bisa bekerja. Salah satunya akan tumbuh di kampus Universitas Widyatama,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, rencananya pihak Basarnas, akan membina dan melatih mahasiswa UTama, sampai memiliki pengetahuan dan keterampilan Search and Rescue (SAR) yang mumpuni. Sehingga ke depan bersama Basarnas bisa terjun langsung dalam menangani masalah banjir, longsor dan lainnya.
(Universitas Widyatama, kampus berkualitas di Kota Bandung. Info penerimaan mahasiswa baru klik pmb.widyatama.ac.id)
Kedua dari kiri: Djoko S. Roespinoedji, S.E., PG., DIP. Ketua Yayasan Widyatama (poto)
“Di lapangan masyarakat bisa melihat, dan tentunya di situ ada satu rangsangan kepada mahasiswa untuk membantu operasi SAR, bagi masyarakat,” kata Deden.
Kerjasama serupa juga sudah dilakukan di beberapa kampus yang ada di Tasikmalaya, Garut dan Bandung.
“Ternyata di Basarnas banyak alumni Widyatama, sehingga itu memudahkan untuk pelaksanaannya,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Prof. H. Obsatar Sinaga Rektor UTama, sangat mendukung hal itu. Semua mahasiswa akan turut serta dalam Webinar dengan Basarnas Jabar.
“Nanti kalau ada yang tertarik akan kita saring, untuk melatih fisiknya. Seperti yang telah dilakukan dengan Rindam III Siliwangi, mengenai kepemimpinan,” kata Prof Obi, Rektor UTama biasa disapa.
Dirinya juga menjelaskan bahwa akan dilaksanakannya program itu, mengacu kepada undang-undang Nomor 22 Tahun 2014, setiap warga negara memiliki kewajiban untuk melakukan SAR.
Kanan: Pipin Sukandi, SE., M.M., Kepala Biro Kemahasiswaan UTam (Poto)
“Maknanya sama dengan bela negara, mereka kalau ada apa-apa (bemacam alam) harus melakukan pertolongan. Tapi kalau mahasiswa tanpa pengetahuan, bisa jadi malah bukan menolong, malah jadi korban yang jatuh. Untuk itu kita memerlukan menguasai teknik melakukan SAR. Paling memungkinkan kita Bekerjasama dengan Basarnas Jabar,” kata Prof Obi.
Setelah melakukan MoU, Kepala Biro Kemahasiswaan UTama, Pipin Sukandi akan bertemu dengan deputi dari Basarnas Pusat. [SR]***