majalahsora.com, Kota Bandung – Kurang lebih ada sekitar 658 pendaftar yang memperebutkan kursi masuk ke SMAN 4 Kota Bandung, pada PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) tahun ajaran 2019-2020.
Pendaftarannya dibuka hari Senin-Sabtu, tanggal 17-22 Juni 2019 lalu. Membludaknya pendaftar ke sekolah yang kini dipimpin Andang Segara baru terjadi di tahun ini. Tahun-tahun sebelumnya jumlah pendaftarnya tidak sebanyak ini.
“Setelah kami simpulkan (PPDB 2019) banyak masyarakat yang masih belum paham mengenai sistem PPDB ini. Mereka beranggapan siapa cepat dia dapat, dengan alasan merasa ketakutan akan kehabisan kursi,” papar Rd. Rita Patriani, SE., Wakasek Kesiswaan merangkap Ketua PPDB SMAN 4, baru-baru ini.
“Padahal jika rumah dan titik koordinatnya dekat ke SMAN 4, ketika daftar di hari Sabtu (hari terakhir pendaftaran) pun tidak masalah. Tahun ini yang daftar membludak ada 658 orang pendaftar. Kalau tahun sebelumnya saat masih menggunakan sistem nem/nilai UN, pendaftarnya hanya berkisar 400 orang,” tambahnya.
Masih kata Rina tahun-tahun sebelumnya, saat pendaftaran masih menggunakan nilai UN yang daftar untuk hari pertama masih “ngintip-ngintip”, tidak langsung mendaftar.
Rd. Rina Patriani, SE., Wakasek Kesiswaan & Ketua PPDB SMAN 4 Kota Bandung
Tetapi tahun ini memberlakukan sistem zonasi sebesar 90% (zonasi murni 55 persen, zonasi KETM & ABK 20 persen, zonasi kombinasi 15 persen). Sisanya 5 persen menggunakan jalur perpindahan orangtua. Selain itu pendaftar bias masuk melalui jalur prestasi 5 persen (akademik 2,5 persen & non akademik 2,5 persen).
Oleh karena itu banyak masyarakat sedari hari pertama pembukaan PPDB sudah banyak yang daftar. Sepagi mungkin mereka datang ke SMAN 4 Kota Bandung, yang berada di Jl. Gardujati No.20, Kb. Jeruk, Kec. Andir.
“Ada kesan harus mendaftar dulu, yang penting udah daftar gitu,” ujar Rina.
Berkaitan dengan fasilitas serta pelayanan yang diberikan oleh paniti PPDB SMA 4, ada beberapa ruangan yang disiapkan, seperti ruang informasi, ruang bimbingan konseling, lalu ada ruangan pengaduan yang digunakan layaknya pos pelayanan masyarakat.
Di aula pun di tata sedemikian rupa agar terasa lebih leluasa dalam melaksanakan PPDB. Dibagi menjadi beberapa bagian yang terdiri dari ruang untuk memverifikasi berkas-berkas, pengukuran titik koordinat, verifikator dan operator (entry data).
“Sekarang segala sesuatunya untuk terciptanya keamanan dan kenyamanan saat memasukan data bersama-sama dengan orangtua. Ketika pendaftar sudah memverifikasi berkas kemudian siap untuk mendaftar dan menentukan titik koordinat, itu harus bersama-sama dengan orangtua, jadi tidak saling menyalahkan, ada tanda tangan orang tua dan tanda tangan petugas,” katanya.
“Dan yang dijadikan patokan adalah ketika pendaftar sudah menunjukkan alamat mereka, apakah sudah sesuai dengan titik koordinat. Setelah selesai dari titik koordinat mereka sesuai jalur, baru mau mendaftar kemana, entry data pun dilihat oleh orang tua.” tambahnya.
Drs. Rusdita Wakasek Sapras SMAN 4 Bandung
Menurut pengakuan Rina saat pelaksanaan PPDB di SMAN 4 umumnya berjalan lancar, hanya saja ada sedikit kendala seperti internet error pada saat proses upload data misalnya pada hari terakhir, namun bisa teratasi.
Terkait siswa baru yang akan diterima di SMAN 4, akan membuka 10 rombel (rombongan belajar). Setiap kelas mewadahi 32 siswa.
Sedangkan untuk kuotanya terdiri dari zonasi murni 55% (sebanyak 176 orang), zonasi KETM dengan ABK 20% (64 orang), zonasi kombinasi 15% (48 orang), zonasi prestasi 5% dan terbagi 2 yaitu NHUN 2,5% dan non-NHUN 2,5% (16 orang) karena masing-masing 8 orang).
Sementara itu pendaftar pada jalur prestasi non akademik terdiri prestasi olahraga, seni, PMR, Paskibra, agama dan masih banyak lagi.
Uji kompetensinya dilakukan di SMAN 4, namun untuk bidang olahraga dilaksanaan di Tegalega. Kemudian pengumuman mengenai hasil PPDB (untuk semua jalur), diumumkan di sekolah tanggal 19 Juni 2019. Sehingga masyarakat tetap harus ke sekolah untuk mengetahuinya.
Setelah itu bagi yang diterima, harus melakukan daftar ulang tanggal 1-2 Juli 2019.
Sedangkan untuk pelaksanaan tahun ajaran baru di SMAN 4 dan SMA/SMK Negeri lainnya di Jabar akan dimulai, hari Senin, tanggal 15 Juli 2019 dengan kegiatan MPLS (masa pengenalan siswa).
“Harapannya ke depan SMA 4 tetap ingin mencetak siswa-siswa yang berkualitas namun dengan adanya sistem zonasi ini Ibu/Bapak Guru harus bekerja keras lebih extra lagi,” pungkasnya. [SR]***