majalahsora.com, Kabupaten Bandung – Mahasiswa Universitas Bale Bandung (UNIBBA) diharapkan mampu memanfaatkan peluang yang ada melalui dana hibah yang disediakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek). Dana tersebut tersedia untuk program kreativitas mahasiswa (PKM), program penguatan kapasitas organisasi kemahasiswaan (PKK Ormawa), serta program pembinaan mahasiswa wirausaha (P2MW), baik dalam bentuk digital maupun non-digital.
Untuk memastikan pemahaman yang baik, para mahasiswa UNIBBA mengikuti kegiatan “Sosialisasi Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan dan Kiat Memperoleh Dana Hibah dari Kemendiktisaintek untuk Kegiatan Mahasiswa” yang diadakan di Aula R.H. Lily Sumantri, Jalan R.A.A. Wiranata Kusumah, Baleendah, Kabupaten Bandung, pada hari Selasa (14/1/2025).
Soecipto, S.T., M.H., yang merupakan tim IT dari PKM Kemendiktisaintek, menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut. Pada kesempatan itu, Soecipto menjelaskan bahwa total dana hibah yang tersedia mencapai miliaran rupiah.
Rektor Universitas Bale Bandung, Dr. Ir. H. M. Ibrahim Danuwikarsa, M.S., saat memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan
Bantuan hibah yang ditawarkan bervariasi. Untuk hibah Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PKK Ormawa), dana yang diberikan bisa mencapai Rp 40 juta untuk satu tim yang terdiri dari 10 hingga 15 mahasiswa. Sementara itu, untuk program PKM, nilainya mencapai Rp 10 juta dengan anggota antara 3 hingga 5 orang. Program P2MW juga menawarkan dana hibah hingga Rp 25 juta untuk bisnis mahasiswa.
“Ini adalah peluang yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa UNIBBA. Dukungan dari pimpinan, terutama dari Pak Rektor, sangat besar. Semangat dosen dan mahasiswa UNIBBA pun tinggi, sehingga diharapkan hibah dapat diperoleh oleh mahasiswa UNIBBA,” ujar Soecipto.
Ia juga memberikan beberapa tips untuk meraih bantuan dana hibah ini. Mahasiswa harus mentaati panduan yang telah ditetapkan. Banyak proposal yang diajukan mahasiswa yang dibimbing dosennya tidak memenuhi syarat dan gugur di tahap awal karena tidak sesuai dengan panduan atau tidak taat pada administrasi.
Wakil Rektor II UNIBBA bidang Bidang Adm. Umum, Keuangan, dan Kepegawaian, Muhammad Iqbal, S.E., M.M., (tengah), Wakil Rektor III UNIBBA bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Humas, Dra. Rinayanti Laila Nurwulan, M.Pd., dan Kepala Biro Administrasi, Kemahasiswaan, Alumni dan Hubungan Masyarakat UNIBBA, Aditya Achmad Fathony, S.E., M.M., AK., CA
“Panduan untuk tahun 2025 akan segera terbit dan akan tersedia di laman masing-masing program bantuan tersebut. Saat ini, sudah dapat diakses di laman baru Kemendiktisaintek, seperti SIMBELMAWA, PHP2D, dan P2M, yang semuanya dapat diunduh secara online. Kami akan membagikannya kepada mahasiswa dan pimpinan di kampus,” terang Soecipto.
Intinya, semua peluang terbuka untuk mendapatkan dana hibah, yang dibutuhkan hanyalah semangat dalam menyiapkan proposal yang berkualitas. Oleh karena itu, penting untuk diadakan bimbingan teknis mengenai pembuatan proposal yang sesuai dengan panduan.
“Harapannya, semua proposal yang diajukan telah memenuhi standar panduan, ini untuk memperbesar peluang lolos. Tahap berikutnya berfokus pada konten, agar kontennya lebih baik dan berkualitas melalui seleksi internal dari kampus,” tambah Soecipto.
Berfoto bersama pemateri kegiatan
“Misalnya, untuk PKK Ormawa, mencari 20 proposal terbaik atau proposal unggulan lainnya dari semua kegiatan di Belmawa ini,” imbuhnya.
Tema pengajuan proposal untuk bantuan hibah ini terdiri dari 13 topik, antara lain mengenai desa wisata, desa hutan, smart farming, desa cerdas, dan desa wirausaha.
“Contohnya, Giriharja (Jelekong) sebagai desa budaya dengan Asep Sunandar Sunarya yang terkenal dengan seni wayang golek, memiliki prospek yang baik. Selain itu, di Arjasari ada ubi Cilembu yang juga menjanjikan. Ada pula Kampung Batu, Ciwidey, dan Pangalengan yang dikenal sebagai desa wisata. Terdapat banyak peluang, seperti desa cerdas yang dapat memaksimalkan pendidikan, serta desa sehat yang fokus pada penanganan stunting dan masalah gizi,” kata Soecipto.
Ketua Pelaksana, Chanra Satria Putra S.S., M.A.B., saat memberikan laporan kegiatan
Proposal untuk tahun 2025 harus segera disusun oleh mahasiswa. Pengusulan tersebut diharapkan sudah siap pada bulan Februari dan Maret mendatang, agar tidak terlambat dalam menguploadnya. “Saran saya, mulai sekarang, draft proposalnya harus sudah dibuat berdasarkan panduan tahun sebelumnya. Nanti tinggal dilakukan penyesuaian,” pungkas Soecipto.
Spirit Kewirausahaan Harus Dibangun
Dalam kesempatan yang sama, Dr. Ir. Okke Rosmaladewi, M.M.Pd., dosen Universitas Islam Nusantara (UNINUS), memberikan materi tentang pentingnya memiliki jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa UNIBBA.
“Mahasiswa tidak hanya harus menjadi pencari kerja setelah lulus, tetapi juga harus mampu membuka lapangan pekerjaan, terutama dalam wirausaha,” tegas Okke.
Kepala Biro Administrasi, Kemahasiswaan, Alumni dan Hubungan Masyarakat UNIBBA, Aditya Achmad Fathony, S.E., M.M., AK., CA., saat menjadi moderator sesi pertama
“UNIBBA perlu membangun atmosfer akademik yang mendorong mahasiswa untuk menjadi entrepreneur sejati. Ini adalah spirit yang harus dikembangkan. Usaha-usaha yang dirintis dan dibimbing oleh dosen bisa menjadi start-up kebanggaan UNIBBA,” tambahnya.
Selanjutnya, dibutuhkan penguatan kelembagaan melalui inkubator bisnis serta pembinaan yang berkelanjutan bagi mahasiswa dengan beragam ide kreatif. Jika mahasiswa tidak diberikan arahan dan bimbingan dalam inkubator bisnis, dikhawatirkan usahanya tidak akan terwujud. Selain itu, mental mahasiswa juga perlu dikembangkan agar tangguh menghadapi berbagai tantangan, sehingga bisa menjadi wirausaha yang handal.
Dia juga mengemukakan pentingnya pemberdayaan dalam satu persepsi. Semua civitas akademika UNIBBA harus menjadi pangsa pasar potensial untuk produk yang dihasilkan oleh mahasiswa.
Hadir dosen dan mahasiswa dalam kegiatan “Sosialisasi Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan dan Kiat Memperoleh Dana Hibah dari Kemendiktisaintek untuk Kegiatan Mahasiswa”
Okke menyebutkan fakta bahwa angka wirausahawan di Indonesia masih tergolong rendah, sehingga perlu ada upaya lebih untuk melahirkan wirausahawan muda yang potensial.
Sebagai pengampu Agribisnis dan Kewirausahaan di UNINUS, Okke selalu berupaya memotivasi mahasiswa serta mengembangkan kreasi dan inovasi melalui project-based learning dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
“Setiap mahasiswa harus memiliki ide kreatif di bidang agribisnis. Kami akan membantu dan mendampingi dengan memberikan stimulus modal usaha, meskipun dalam jumlah terbatas. Dengan bimbingan yang tepat, mereka akan mampu memulai usaha-usaha kecil, dan kami akan mendampingi mereka dalam pengembangan kuantitas dan kualitas usaha dengan cara membangun model canvas dan sistem dalam inkubator bisnis,” ujar Okke.
Produk Mahasiswa UNIBBA yang dipamerkan dari mata kuliah kewirausahaan
Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM), rasio wirausaha di Indonesia hingga Oktober 2024 hanya mencapai 3,35 persen dari total angkatan kerja. Jika Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah angkatan kerja sebanyak 149 juta orang, berarti jumlah wirausaha hanya sekitar 4,99 juta orang.
Tridharma Perguruan Tinggi Harus Terintegrasi
Menanggapi kegiatan tersebut, Rektor UNIBBA, Dr. Ir. H. M. Ibrahim Danuwikarsa, M.S., menjelaskan pentingnya menyiapkan kualitas akademik yang melibatkan mahasiswa.
“Tridharma perguruan tinggi tidak boleh terkotak-kotak antara pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Harus ada integrasi yang saling mendukung,” ungkap Rektor UNIBBA.
Dr. Ir. Okke Rosmaladewi, M.M.Pd., Dosen Universitas Islam Nusantara (UNINUS), saat menjadi pemateri sesi kedua
“Jika memungkinkan, harus ada program yang melibatkan dosen dan mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat,” tambahnya.
Ibrahim menekankan bahwa kesempatan ini dapat dimanfaatkan untuk mengajukan dana hibah dari Belmawa Kemendiktisaintek. Dana hibah ini juga penting bagi mahasiswa yang telah memiliki produk atau usaha sebagai implementasi dari mata kuliah kewirausahaan.
“Kami mengundang ahli serta dosen berpengalaman untuk membagikan ilmu mereka kepada mahasiswa dan dosen di UNIBBA,” kata Ibrahim.
Antusias mahasiswi UNIBBA saat sesi tanya jawab
Hal ini sejalan dengan visi dan misi Universitas Bale Bandung yang bertujuan untuk mencetak lulusan berkualitas, berkepribadian, serta memiliki kemampuan kewirausahaan yang mumpuni.
Salah satu tujuan lainnya adalah untuk mencapai pembelajaran lulusan UNIBBA sesuai dengan visi dan misi tersebut melalui Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa), yang merupakan program pengabdian masyarakat yang diinisiasi, direncanakan, dan dilaksanakan oleh organisasi kemahasiswaan.
Dengan demikian, Rektor UNIBBA menegaskan bahwa arah civitas akademika yang dipimpinnya harus terus bergerak ke arah kewirausahaan, termasuk mengaktifkan kembali koperasi UNIBBA. [SR]***