majalahsora.com, Kota Bandung – Bantuan Rawan Melanjutkan Pendidikan atau RMP sudah didistribusikan oleh Pemerintah Kota Bandung ke sekolah yang berhak mendapatkannya khususnya jenjang SMP.
Begitu pun dengan SMP Muhammadiyah 6 Kota Bandung yang dikepalai oleh Lisda Nurul Jamilah, S.Pd., telah menyalurkan bantuan ini kepada siswa penerima manfaat, pada hari Kamis, tanggal 19 Desember 2024.
Lisda yang menjabat sejak bulan Juni 2024, mengungkapkan kepada majalahsora.com, bahwa program RMP di sekolahnya berjalan dengan baik.
Kepala SMP Muhammadiyah 6 Kota Bandung, Lisda Nurul Jamilah, S.Pd
“Alhamdulillah berjalan dengan baik dan lancar. Diterima kepada penerima dengan utuh tanpa ada potongan dari pihak apapun serta dibelanjakan sesuai dengan yang seharusnya oleh masing-masing, baik yang operasional maupun personal,” ungkap Lisda.
Manfaat RMP sangat terasa, khususnya bagi para orang tua. Para orangtua yang datang sangat antusias dalam menggunakan bantuan RMP, suasana di sekolah terlihat cukup ramai dan padat akan siswa dan orangtua siswa. Terlebih pada hari tersebut berbarengan dengan pengambilan raport siswa dan pekan karya P5.
Masih dari penjelasan Lisda, RMP tahun 2024 ini dibagikan untuk siswa kelas VIII dan IX terlebih dahulu, untuk kelas VII menyusul kemudian. Pihaknya mengajukan bantuan personal dan operasional bagi 421 orang siswa.
Pihak yayasan saat menyerahkan bantuan personal kepada siswa penerima bantuan
Untuk personal, berupa seragam putih biru, seragam Pramuka atau HW, tumbler atau tempat minum, kotak makan, tas, sepatu, kaos kaki dan alat tulis.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, tidak ada pembagian antara kebutuhan personal dan operasional. Hanya operasional saja.
Maka dengan adanya kebutuhan personal, menurut Lisda menjadi lebih mudah dalam mengatur, membelanjakan dan memilah jenis barang untuk dibagikan kepada siswa RMP.
Para orangtua siswa terbantu dengan program Pemerintah Kota Bandung
“Seragam dari Disdik yang diwajibkan itu kan Pramuka. Kalau kita dialihkan ke HW, karena pramuka tidak akan terpakai. Intinya semua dilancarkan juga, baik dari segi belanja maupun sosialisasi dengan para orangtua sampai dengan para vendor. Tidak ada kendala sesuatu apapun,” ujar Lisda.
Kemudian, untuk kebutuhan operasional pihaknya akan memperbaiki toilet sekolah yang bocor serta memfasilitasi perlengkapan ekstrakurikuler yang ada.
Seperti ekskul silat, ekskul yang selalu juara ini akan difasilitasi sarana prasarananya.
Kemajuan SMP Muhammadiyah 6 Kota Bandung, dari tahun ke tahun begitu terasa
“Untuk sarana itu dilebihkan anggarannya karena memang rusak berat. Kemudian untuk prasarananya itu toilet dan Lab IPA. Kita mendapat bantuan alat peraga IPA, namun lemari-lemarinya sudah harus diganti,” imbuhnya.
Ke depannya, Lisda menyarankan kepada pemerintah agar bantuan RMP cair di awal tahun ajaran baru, bukan akhir tahun, berbarengan dengan tahun ajaran baru bukan tahun anggaran.
Pasalnya pihaknya cukup kerepotan dalam mensosialisasikan program RMP kepada para orangtua siswa jika turunnya di akhir tahun.
SMP Muhammadiyah 6 Kota Bandung, bagian penting dalam mencerdaskan anak bangsa menyiapkan generasi unggul 2045
“Waktu untuk sosialisasi jadi sedikit. Memang di bulan September sudah sosialisasi tentang RMP ini. Yang ditakutkan adalah para orangtua yang mengharapkan dapat namun kartu keluarganya dari luar kota Bandung, malah tidak dapat. Sedangkan RMP ini dikhususkan untuk warga kota Bandung,” kata Lisda menegaskan.
“Kalau sekarang para orangtua saat dapat RMP, mereka keburu beli sendiri seragamnya. Jadinya banyak yang dialihkan.”
“Misalnya tadinya ingin baju HW, namun mereka alihkan dan ganti item ke baju kebaya karena sudah kekecilan. Kalau jumlahnya banyak mudah, tapi kalau hanya satu atau dua itu harus nyicil,” tandasnya. [SR]***