majalahsora.com, Kabupaten Bandung – SMAN 1 Soreang bertekad meningkatkan mutu pendidikan, di antaranya meningkatkan kompetensi pengajaran para tenaga pendidik, dan merubah pola pikir untuk bersama sama memajukan peserta didik.
Apalagi SMAN 1 Soreang tepat berada di jantung Ibu Kota Kabupaten Bandung, menjadi barometer warga Kabupaten Bandung.
Namun dilihat dari mutu lulusannya, masih di bawah SMAN 1 Margahayu, SMAN 1 Baleendah, SMAN 1 Cicalengka, dan lainnya.
Hal itu menjadi fokus Kepala SMAN 1 Soreang, Arif Hardiana, yang baru empat bulan menjabat.
Menurutnya peningkatan kualitas sekolah, berawal dari mutu pengajaran para pendidik yang teruji dan memiliki kompetensi, yang berakhir pada kecerdasan siswa.
Langkah strategis Arif, sebagai pucuk pimpinan, langsung membangun suprastruktur para guru dan tenaga kependidikan SMAN 1 Soreang, dengan mengoptimalkan sumber daya manusia dan sumber dana yang ada.
“Hal pertama saya menjabat sebagai kepala sekolah adalah merubah suprastruktur para pengajar, guru dan tenaga kependidikan, untuk selalu meningkatkan kompetensi pemikiran akan menjadi perubahan menuju peningkatan mutu pendidikan,” ungkap Arif, di ruang kerjanya, Selasa (19/4/2022).
Ia mengemukakan, suprastruktur terdiri dari disiplin, tidak mudah menyerah dalam menghadapi permasalahan, bergotong royong, berfikir kreatif, selalu belajar meningkatkan kompetensi dan respek terhadap masyarakat Soreang.
“Kami ditakdirkan untuk memberikan pendidikan yang memajukan generasi bangsa. Hal itu yang selalu saya tanamkan kepada warga sekolah, memang dinilai berat, tetapi itu menjadi barometer tujuan dari tugas kami. Kami mempunyai motto SMA Maju Bersama, Hebat Semua,” kata Arif.
Dirinya juga sangat mendukung, para gurunya untuk mengikuti berbagai pelatihan, juga melanjutkan pendidikan di jenjang yang lebih tinggi baik S2 maupun S3.
Adapun pendekatan untuk lebih mencairkan suasana kerja dan soliditas, Arif melakukan olahraga bersama. Salah satunya tea walk, berjalan menyusuri kebun teh yang melibatkan seluruh guru serta tenaga kependidikan SMAN 1 Soreang.
“Kami tea walk dengan para guru dan tenaga kependidikan ke lokasi wisata di daerah kami (Ciwidey, Kabupaten Bandung). Tujuannya untuk memberikan semangat berolahraga, yang berimbas pada jiwa dan tubuh yang sehat. Murah meriah namun banyak manfaatnya. Para guru dan tenaga kependidikan tidak pantang menyerah berjalan selama dua jam, namun akhirnya semua sampai tujuan. berikutnya ke perkebunan teh Pangalengan,” ucapnya.
“Alhamdulillah, 90 persen guru dan tenaga kependidikan ikut semua yang tidak ikut memang karena berhalangan dan sakit. Olah raga di alam terbuka lebih memungkinkan juga di saat masih pandemi,” imbuhnya.
Disinggung dirinya menjadi Kepala SMAN 1 Soreang dalam proses menjadi Sekolah Penggerak, dikatakan Arif, tentunya menjadi ikhtiar menuju pembaharuan pola pendidikan, juga menjadi tantangan.
“Alhamdulilah, saya sudah seleksi ke 2 dan 3, juga sudah diwawancara, mudah mudahan hasilnya sesuai yang diharapkan,” katanya
Sementara itu sehubungan dengan jumlah siswanya yang lolos SNMPTN, dikatakan Arif, merupakan ukuran sekolah dalam peningkatan mutu pengajaran.
“Menurut saya peningkatan siswa yang masuk SNMPTN, menjadi indikator bahwa sekolah tersebut meningkat dalam mutu pendidikan, dan ini menjadi tanggung jawab saya sebagai pimpinan dan guru, untuk mempertahankan dan ditingkatkan dari tahun ke tahun,” tandasnya.
Untuk diketahui, siswa SMAN 1 Soreang yang masuk PTN melalui SNMPTN tahun 2022, berjumlah 39 siswa. Meningkat 200 persen dari tahun sebelumnya.
Perubahan-perubahan itu tidak serta merta bisa berjalan begitu saja. Pengalaman Arif membawa perubahan besar di SMAN 1 Ciwidey juga menjadi modal dirinya, dalam melakukan loncatan tinggi SMAN 1 Soreang, meraih berbagai prestasi.
Pengalaman lainnya, Arif dipercaya menjadi manajer karate Jabar, dua kali penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jabar 2016, dan PON XX Papua 2021 berhasil menjadi juara umum.
Dirinya pun akan menggunakan beberapa strategi, seperti saat berhasil membawa tim karate Jabar Juara PON. [SR]***