majalahsora.com, Kabupaten Bandung – Kini tidak sedikit lahan di daerah Jawa Barat, khususnya di dataran tinggi kondisinya memprihatinkan dan gundul. Salah satunya karena alih fungsi menjadi pemukiman warga.
Di samping itu dijadikan lahan pertanian, bahkan pada tanah dikemiringan 30°.
Hal tersebut bisa mengakibatkan bencana alam, seperti banjir bandang, longsor dan lainnya, yang akhir-akhir ini kerap terjadi di daerah Jawa Barat. Termasuk tanahnya tergerus terbawa ke aliran sungai yang mengakibatkan pendangkalan sungai.
Kelima dari kanan Kepala SMAN Bersama 10 Kota Bandung bersama H. Dadang Naser, Bupati Kabupaten Bandung (Poto)
Seharusnya lahan gundul yang ada di dataran tinggi itu ditanami oleh pohon yang bisa menyerap air dan mengikat tanah.
Melakukan reboisasi, menanam pohon di lahan gundul pun perlu dukungan dan peran aktif dari pemerintah, instansi terkait, komunitas/aktivis lingkungan, masyarakat dan lainnya.
(Universitas Widyatama, kampus berkualitas di Kota Bandung. Info widyatama.ac.id)
H. Ade Suryaman Kepala SMAN 10 Kota Bandung saat menanam pohon (Poto)
Di samping itu para pemangku jabatan di daerah harus benar-benar tegas dalam menegakkan aturan, agar lahan di daerah perbukitan khususnya, tidak beralih fungsinya.
Melihat hal itu pihak SMAN 10 Kota Bandung pun tergerak untuk melindungi dan melestarikan alam. Sekitar 500 siswa kelas X-nya turut serta dalam kegiatan penanaman pohon di daerah Dago Resort, Desa Mekar Saluyu, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.
Berlangsung Selasa (25/2/2020), pada kegiatan penanaman pohon, Pengembalian Fungsi Lahan di Kawasan Bandung Utara, bersama Kodam III Siliwangi dan Sektor 22, Citarum Harum.
Tengah, Deddy Darmawan, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kota Bandung (Poto)
Mereka dibimbing langsung oleh wali kelasnya, menanam sekitar 300 pohon.
Ade Suryaman Kepala SMAN 10 yang turut hadir mengatakan bahwa para siswanya menanam berbagai bibit pohon buah-buahan, kopi dan lainnya.
(Universitas Widyatama, kampus berkualitas di Kota Bandung. Info widyatama.ac.id)
Antusias siswi SMAN 10 Kota Bandung (Poto)
Siswanya sengaja diikutsertakan pada kegiatan itu, untuk menanamkan rasa tanggung jawab menjaga dan melestarikan alam.
“Jenis tanaman yang ditanam ada bibit pohon buah-buahan serta kopi. Tinggi pohonnya telah mencapai 1 meter,” kata Ade, Selasa (25/2/2020) di tempat kegiatan.
“Insya Allah kami bersama-sama dengan Pak Dadang Naser Bupati Bandung, Kodam Siliwangi, Sektor 22 Citarum Harum, serta pimpinan di berbagai unsur, dinas terkait di Jawa Barat, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, menanam pohon, serta memeliharanya,” imbuh Ade.
Menanam pohon di bukit yang gundul di Bandung Utara (Poto)
Ia pun berharap kegiatan tersebut setiap tahunnya terus meningkat.
“Kita meminta oksigen dari siapa tapi dengan adanya produk yang dikeluarkan oleh pepohonan kita menghirup oksigen ini. kita harus mampu menanam dan harus seimbang dengan alami ini,” tegas Ade.
(Universitas Widyatama, kampus berkualitas di Kota Bandung. Info widyatama.ac.id)
Lilis Lisnawati, Wakasek Kesiswaan SMAN 10 Kota Bandung
Lebih lanjut ia mengatakan pihaknya sengaja mengambil satu angkatan untuk turut serta dalam kegiatan penanaman pohon.
“Tahun lalu kelas XI. Para siswa merasakan tanggung jawab bersama-sama. Instansi sekolah dan komunitas lingkungan bersama-sama bertanggung jawab. Jangan sampai lahan-lahan terlihat gundul,” kata Ade.
Nilai-nilai penting yang bisa dipetik dari kegiatan itu yaitu pendidikan karakter. Seperti menumbuhkan kepedulian sosialnya, tolong menolong.
Yulianti, Staf Wakasek Kesiswaan sedang diwawancara oleh awak media (Poto)
“Jangan sampai musibah terjadi lagi akibat dari gundulnya hutan atau lahan yang ada di dataran tinggi. Makanya kami menjaga agar jangan sampai terjadi musibah di kemudian hari,” paparnya.
Sementara itu Yuli Staf Wakasek kesiswaan yang mendampingi kegiatan itu mengatakan, bahwa siswa-siswi SMAN 10 Kota Bandung sangat semangat dengan kegiatan ini.
(Universitas Widyatama, kampus berkualitas di Kota Bandung. Info widyatama.ac.id)
Berfoto bersama para walikelas (Poto)
Menurunya para siswa dan sekolah ingin memberikan bakti terbaiknya untuk negara dan bangsa ini. Dalam menjaga lingkungan tetap lestari jangan sampai hutan-hutan yang gundul dibiarkan begitu saja.
Ia menambahkan tidak sedikit bencana alam diakibatkan oleh hutan yang gundul karena pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Pihaknya serius dalam melibatkan siswa-siswinya dalam kegiatan menanam pohon ini. Termasuk dalam rangka milad SMAN 10 kota Bandung ke-53.
Guru yang turut serta (Poto)
Pada kesempatan yang sama Vina Siswa kelas X yang turut serta, sangat antusias mengikuti kegiatan itu.
Vina memaparkan bahwa kegiatan tersebut sangat baik bagi dirinya dan generasi milenial, karena diperkenalkan cara menanam pohon dan lainnya.
(Universitas Widyatama, kampus berkualitas di Kota Bandung. Info widyatama.ac.id)
Senada dengan Vina, Fadelino mengatakan bahwa kegiatan tersebut bagus buat pengenalan terhadap anak muda zaman sekarang, terutama tentang kepedulian terhadap alam, menjaga alam dan melestarikan alam.
Tanamkan rasa tanggungjawab dan kepedulian terhadap lingkungan (Poto)
“Semua anak muda khususnya di Kota Bandung jadi sadar akan lingkungan yang ada di sekitarnya,” kata Fadelino.
Ia sangat bangga dengan kegiatan kegiatan atau program sekolah yang diberikan selama ini termasuk kegiatan penanaman pohon.
“Sekolah kami sangat peduli terhadap lingkungan, kami bangga, bukan lingkungan terdekat saja tetapi semua lingkungan yang ada. Bumi jangan dirusak meskipun dalam era pembangunan, seperti dalam Al Qur’an, bahwa bumi tidak boleh dirusak harus dijaga,” imbuh Vina dan Fadelino.
Mereka pun berharap di hari jadinya SMAN 10 Kota Bandung ke 53 tahun, sekolahnya semakin berkembang dan maju, namanya pun lebih harum. [SR]***