majalahsora.com, Kota Bandung – Ketua TP-PKK Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil membuka Pelaksanaan Rapid Test Gratis untuk Kaum Perempuan dalam rangka Peringatan Hari Ibu ke-92 di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (16/12/2020).
Turut hadir melalui konferensi video TP-PKK kabupaten/kota di Jabar dan 11 Organisasi Kewanitaan di Jabar. Selain itu, kegiatan tersebut digelar secara serentak pada minggu ini oleh TP-PKK di Indonesia.
“Hari ini adalah rapid test gratis untuk para ibu dan perempuan dalam rangkaian Hari Ibu yang memang digagas sangat luar biasa oleh Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) melalui Ketua Tim Penggerak PKK Pusat, Ibu Tito Karnavian. Jadi, hari ini adalah pelaksanaan launching untuk wilayah Jawa Barat bersama 27 kota/kabupaten,” kata Atalia.
Sebanyak 3.250 rapid test disiapkan dalam kegiatan tersebut. Rapid test tersebut berasal dari bantuan sejumlah pihak. Mulai dari Dinas Kesehatan Jabar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, sampai Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK).
“Kami mendapatkan dukungan luar biasa dari Dinas Kesehatan Jabar, BPBD Jabar, termasuk juga dari IKAPTK, sebanyak 3.250 (rapid test) dan ini kami sebarkan juga sebagai stimulan kepada 27 kota/kabupaten,” ucap Atalia.
“Harapannya, mereka (TP-PKK kabupaten/kota) akan mampu terus menambah jumlah rapid test tersebut sehingga bisa juga sampai ke wilayah kecamatan dan juga desa,” imbuhnya.
Atalia mengatakan, mereka yang reaktif rapid test akan langsung menjalani pengetesan (testing) metode uji usap (swab test) Polymerase Chain Reaction (PCR).
“Kita kerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat. Ada labkesda masing-masing (kabupaten/kota) yang akan melakukan pengecekan ulang untuk swab-nya,” katanya.
Melalui kegiatan tersebut, Atalia berharap kaum perempuan dan ibu dapat menjadi pendorong sekaligus pengingat budaya sehat dalam keluarga. Tujuannya supaya mampu melindungi diri dan anggota keluarganya dari berbagai macam penyakit, termasuk COVID-19.
“Kami hadirkan juga hari ini adalah perwakilan dari organisasi perempuan di Jawa Barat, dengan harapan mereka pun tetap mampu menjaga diri juga menginformasikan terkait Ingat Pesan Ibu 3M itu kepada seluruh pengurus dan anggotanya,” ucapnya.
Atalia menyatakan, TP-PKK turut berkontribusi dalam penanganan COVID-19. Sebab, TP-PKK Jabar intens menjalankan tiga fungsi dalam Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar, yaitu pendataan, sosialisasi-edukasi, dan penggerakan.
Oleh karena itu, Atalia mengajak seluruh kaum perempuan dan organisasi kewanitaan yang ada di Jabar untuk terus menyosialisasikan dan mengedukasi pencegahan COVID-19 dimulai dari lingkungan keluarga.
“Saya ingin pada momen ini kita sama-sama bergandengan tangan, saling merangkai kekuatan, berkolaborasi terkait pencegahan COVID-19. Kita masing-masing perempuan bisa menyuarakan berkaitan dengan sosialisasi edukasi di tengah masyarakat termasuk keluarga kita,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar Berli Hamdani Gelung Sakti dalam sambutannya menekankan pentingnya menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai upaya mencegah penularan COVID-19.
Menurut Berli, mencuci tangan yang menjadi kebiasaan atau budaya masyarakat Jabar, seperti akan makan menggunakan tangan, penting diterapkan dalam setiap kesempatan di masa pandemi. Mencuci tangan pakai sabun, bisa menekan angka penularan penyakit, tidak hanya COVID-19, lebih dari 90 persen.
“Dengan kearifan lokal kita di Jawa Barat sebenarnya sudah bisa sangat menyadari pentingnya kebersihan baik untuk diri kita sendiri maupun untuk lingkungan keluarga kita, yang merupakan salah satu upaya di mana kita ingin menekan penyebaran COVID-19 itu dengan mencuci tangan pakai sabun atau menggunakan hand sanitizer,” kata Berli.
“Itu satu sisi yang menurut semua ahli mengatakan bahwa itu (mencuci tangan pakai sabun) bisa menekan lebih dari 90 persen penularan. Dan bukan hanya COVID-19, tapi semua penyakit termasuk penyakit menular. Jadi, sekali lagi upaya kita dengan kearifan lokal di Jawa Barat, berseka. Mari kita budayakan ini, kita sampaikan kepada masyarakat,” tambahnya.
Sedangkan kegiatan rapid test termasuk yang digagas TP-PKK, menurut Berli, merupakan bagian dari upaya Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar dalam meningkatkan kualitas kesehatan kepada masyarakat.
“Dalam testing dan tracing tentunya juga upaya untuk mengurangi dampak dari penularan COVID-19, di mana Insyaallah akan bisa menekan angka pesakitan maupun angka kematian dari COVID-19,” ucapnya. [SR-Humas Jabar]***