majalahsora.com, Kab. Cirebon – Aksi nyata Jabar Bergerak Kabupaten Cirebon dalam membantu meringankan beban masyarakat terdampak COVID-19 diapresiasi oleh Atalia Praratya Kamil, Istri Gubernur Jabar yang menjadi Ketua Tim Penggerak PKK Jabar.
Jum’at 15 Mei 2020, Atalia sengaja berkunjung ke Kabupaten Cirebon
meninjau kegiatan dapur umum, Gerakan Nasi Bungkus (Gasibu) termasuk ke Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Majalengka.
Kepada awak media Atalia mengatakan, peninjauan tersebut bertujuan untuk memastikan desa/kelurahan dan kecamatan di seluruh Jabar membuka dapur umum dan menjalankannya dengan baik.
“Kami hadir, sesuai dengan instruksi Gubernur Jawa Barat, untuk memastikan bahwa dapur umum di kabupaten/kota di Jawa Barat berjalan dengan baik dan ini untuk memastikan bahwa tidak boleh ada warga Jawa Barat yang kelaparan, karena mereka mengalami yang namanya darurat pangan,” kata Atalia, Jum’at (15/5/2020).
Kiri ke kanan: Atalia Praratya Kamil, Ketua TP PKK/Ketua Umum Jabar Bergerak Provinsi Jabar & Nunung Imron, Ketua TP PKK Kabupaten Cirebon/Ketua Jabar Bergerak Kabupaten Cirebon
Selain mengapresiasi pelaksanaan Gasibu di tiga kabupaten tersebut, Atalia terkesan dengan solidaritas sosial masyarakat, salah satunya yang dilakukan oleh warga Kabupaten Cirebon melalui program Warung Barokah.
Menurut Atalia, kegiatan yang sama bisa dilakukan dan menjadi inisiatif warga dalam membantu warga lain yang membutuhkan.
Dia pun berharap aksi nyata #dariwargauntukwarga_jabar yang dilakukan oleh PKK se-Jabar maupun Jabar Bergerak diikuti oleh masyarakat lainnya.
“Namun, selain Gasibu yang telah digelar seminggu tiga kali ini, ada juga Warung Barokah yang sudah dilakukan selama satu tahun. Ini digerakkan oleh ibu-ibu juga, saya kira ini bagus sekali. Ternyata gerakan dari warga untuk warga ini telah dilakukan semenjak lama,” ucapnya.
Kanan: H. Asep Suhendi, S.Pd., M.M., Korwas SMA Cadisdik Wilayah X, yang juga Sekretaris Jabar Bergerak Kabupaten Cirebon saat memberikan nasi dus
“Saya kira yang terpenting apa yang kita lakukan bisa menjadi inspirasi bagi orang lain. Jadi, apabila ada kebaikan seperti ini sampaikan beritanya, sehingga orang lain pun akan melalukan hal yang sama,” imbuhnya.
Untuk mendukung gerakan dapur umum ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan bantuan berupa 100 kilogram beras per kelurahan/desa. Namun, Atalia meminta bantuan beras tersebut diberikan kepada masyarakat sudah dalam bentuk nasi atau nasi bungkus.
“Jadi, berasnya tidak boleh dibagikan dalam bentuk beras. Tapi kalau dalam kondisi tertentu tempatnya jauh, tidak memungkinkan (bantuan) di tempatkan di titik kantor kepala desa atau kelurahan, itu bisa dilakukan sesuai dengan kemampuan masing-masing tetapi tetap harus dilakukan,” jelasnya.
Atalia juga meninjau bantuan wastafel di Pasar Sumber, Kabupaten Cirebon.
Jabar Bergerak Kabupaten Cirebon berupaya membantu peran pemerintah meringankan beban masyarakat terdampak COVID-19
“Alhamdulillah, dari provinsi (Pemprov Jabar) juga sudah diberikan bantuan wastafel lima unit. Nanti kita tambah lagi empat unit untuk ditempatkan di lokasi yang memang betul-betul membutuhkan,” katanya.
**
Sementara itu Asep Suhendi Korwas SMA Cadisdik Wil X, yang juga Sekretaris Jabar Bergerak Kabupaten Cirebon di waktu berbeda kepada majalahsora.com memaparkan, dalam upaya meringankan beban masyarakat terdampak pandemi COVID-19 tim Jabar Bergerak Kabupaten Cirebon telah membagikan ribuan nasi dus program Gerakan Nasi Bungkus (Gasibu).
Ada sekitar 500 nasi dus yang dibagikan oleh tim Jabar bergerak Kabupaten Cirebon setiap kali pendistribusiannya, di dua desa, pada satu kecamatan. 300 nasi dus merupakan bantuan dari Jabar Bergerak Provinsi Jabar dan 200 dus dari Jabar Bergerak Kabupaten Cirebon.
Jumlah kecamatan di Kabupaten Cirebon ada 40, ditambah 12 kelurahan serta 412 desa.
Tempat cuci tangan portable di Pasar Sumber Kabupaten Cirebon
Mereka membagikan nasi dus kepada warga yang benar-banar rawan dan kesulitan pangan, seperti masyarakat yg melaksanakan isolasi mandiri; kaum dhuafa yg tidak memiliki penghasilan tetap (no maden); masyarakat yang terkena dampak langsung dari pandemi (tukang becak, sopir angkot, ojek lokal, dll); masyarakat miskin yg berada di pelosok desa (kerjasama dengan Kuwu, Babinsa dan babinkamtibmas); serta lansia yang tidak bisa lagi menyiapkan masakan.
“Bahkan pada hari Jum’at, tanggal 15 Mei 2020, tim Jabar bergerak Kabupaten Cirebon membagikan sekitar 1000 nasi bungkus,” kata Asep kepada majalahsora.com, Minggu (16/5/2020).
Asep pun menjelaskan bahwa nasi dus tersebut dalam sepekan dibagikan sebanyak tiga kali, pada hari Senin, Rabu serta Jum’at.
Gasibu di Kabupaten Cirebon sendiri berjalan sejak awal puasa Ramadhan 1441 H.
“Saat kami dilantik tanggal 4 Mei 2020, besoknya tanggal 5 Mei 2020 kami langsung bergerak langsung membagikan nasi bungkus, menyalurkan ke dua desa,” terangnya.
Atalia di dapur umum Gasibu Jabar Bergerak Kabupaten Cirebon
Sebagai tempat memasaknya mereka sengaja membuka dapur umum, salah satunya dapur umum TP PKK Kabupaten Cirebon. Mulai beroperasi sejak tanggal 20 April 2020, dengan frekuensi kegiatan mempersiapkan bantuan paket Gasibu tiga kali dalam seminggu berbarengan dengan program Gasibu Jabar Bergerak.
Di samping itu ada titik dapur umum utama yang berada di halaman Kodim 0620 Sumber dan di tiap kantor kecamatan. Mulai tanggal 12 Mei 2020 pun ada dapur umum di desa dan kelurahan.
Secara keseluruhan Gasibu di Kabupaten Cirebon akan membagikan sekitar 14.000 nasi dus. 1500 dus dari Jabar Bergerak Provinsi Jabar, 3000 dus dari Jabar Bergerak Kabupaten Cirebon, serta 9500 dus dari organisasi wanita se-Kabupaten Cirebon.
Menjelang minggu terakhir bulan Ramadhan 1441 H, Asep mengatakan pembagian nasi dus akan dilakukan hampir setiap hari.
“Pembagian nasi tersebut dibagikan secara on the spot ke desa-desa, ke dusun ke kecamatan dengan penanggung jawab istri camat. Biasanya pembagiannya dihadiri oleh Pak Kuwu,” terang Asep.
“Nasi dusnya tidak asal dibagikan begitu saja. Namun dibagikan langsung ke rumah warga penerima sesuai warga yang telah didata. Agar terkordinir dengan baik dan tidak tumpang tindih saat pembagiannya, kami selalu berkomunikasi dengan forum camat. Sisanya diberikan oleh pihak Kodim dan ibu-ibu PKK. Nasi yang disediakan dari warung barokah. Sedangkan dananya rereongan dari ibu-ibu pejabat dan PKK Muspika, berkolaborasi. Jadi dananya murni dari masyarakat yang berempati kepada warga yang membutuhkan,” terang Asep.
Masih kata Asep kebersamaan tersebut pun tidak hanya berbentuk materi saja. Ada juga yang menyumbangkan tenaganya karena memang secara materi mereka belum sanggup.
Di samping nasi bungkus tim Jabar Bergerak Kabupaten Cirebon juga memberikan bantuan lainnya seperti obat-obatan, sembako, membuat sarana cuci tangan umum, pembagian masker, multivitamin, jamu dan lainnya.
“Jadi kami tidak hanya fokus di nasi bungkus saja,” kata Asep.
Ia pun mengungkapkan di Kabupaten Cirebon ada lima Puskesmas yang menangani COVID-19. Di mana ada beberapa pasien yang dirawat di Puskesmas tersebut. Dengan adanya bantuan tersebut para perawat yang merupakan salah satu garda terdepan memutus COVID-19, merasakan manfaat bantuan tim Jabar Bergerak Kabupaten Cirebon, menerima bantuan berupa multivitamin, sembako dan lainnya.
Berkolaborasi salah satu keberhasilan Jabar Bergerak Kabupaten Cirebon
Terkait Atalia Praratya Ketua Tim Penggerak PKK Jabar yang hadir langsung ke Kabupaten Cirebon, Asep mengatakan sangat bangga. Terlebih Istri Gubernur Jabar itu memberikan apresiasi atas apa yang dilakukan oleh tim Jabar Bergerak Kabupaten Cirebon dan Warung Barokah selama ini.
‘Alhamdulillah kami juga mendapat bantuan berupa beras satu kwintal per desa, yang akan dibagikan secara bertahap dari Jabar Bergerak Provinsi Jabar,” kata Asep.
“Pada kesempatan itu kami pun menyerahkan bantuan kepada Jabar Bergerak Provinsi Jabar, yaitu memberikan sumbangan uang sebesar Rp 45 juta dari Barka Nu Kabupaten Cirebon. Sumbangan tersebut terkumpul secara masif dari Barka NU yang dititipkan kepada Jabar Bergerak Kabupaten Cirebon. Kami terharu dengan apa yang dilakukan oleh mereka,” imbuhnya.
Asep pun mengakui secara materil pihaknya tidak kesulitan mengumpulkan donasi, justru sebaliknya kini Jabar Bergerak Kabupaten Cirebon justru kekurangan personil. Namun hal itu tidak menghambat kinerja Jabar Bergerak Kabupaten Cirebon yang secara umum berjalan lancar dalam menyalurkan bantuannya.
“Pada awal-awal hadirnya Jabar Bergerak Kabupaten Cirebon kami berpikir mencari bantuan itu sulit, alhamdulilah tenyata kini malah banyak donatur. Malah kini justru kekurangan personil,” terangnya
Dipenghujung wawancara dirinya mewakili Ketua Jabar Bergerak Kabupaten Cirebon, berterima kasih terhadap Atalia Kamil, Ketua TP PKK Jabar merangkap Ketua Umum Jabar Bergerak.
“Saya ucapkan sangat terima kasih terhadap Ibu Atalia yang telah memberikan bantuan dan dorongannya. Ibu Nunung Imron Ketua Jabar Bergerak Kabupaten Cirebon, karena beliaulah sosok yang bisa menggerakkan penggeraknya. Muspida, pengurus harian dan pengurus lainnya yang setiap hari rela memberikan harta dan tenaga untuk sesama,” pungkasnya. [SR-Humas Jabar]***