majalahsora, Kota Bandung – Asep B Kurnia atau dikenal Asep Maung nonoman Sunda yang memimpin beberapa organisasi di Jabar, mengkritisi kinerja Wali Kota Bandung Oded M Danial yang akrab disapa Mang Oded.
“Menilik Kinerja Wali Kota Bandung sekarang (Mang Oded) selama menjabat kurang lebih setengah tahun berjalan, saya belum melihat kinerja yang signifikan. Cenderung agak melempem sejak ditinggalkan oleh Ridwan Kamil, wali kota terdahulu,” kata Asep, Rabu (1/5/2019) kepada majalahsora.
“Dari kacamata saya, hampir di semua sektor (roda pemerintahan) masih kurang berjalan. Contohnya beberapa jabatan kepala dinas masih banyak yang kosong atau dijabat oleh PLT (pelaksana tugas). Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap roda pemerintahan yang baik. Terutama dalam hal mengambil keputusan serta kebijakan. Berbeda apabila dinas nya dipimpin langsung oleh kepala dinas tetap/definitif,” kata Asep.
Dirinya pun menyoroti belum adanya langkah-langkah nyata terutama dalam sektor pembangunan, salah satunya perbaikan jalan dan perbaikan saluran air (drainase).
“Apalagi sekarang masih musim hujan yang dampaknya sangat terasa. Setiap hujan usai warga siap-siap merasakan banjir cileuncang dan banjir. Kalau dalam bahasa Sundanya teu jongjon sieun kakeueum,” tegas Asep.
Ia mengakui kalau dalam hal banjir tidak bisa menyalahkan wali kota (Mang Oded) saja, tetapi juga melibatkan banyak peran dan aspek. Di antaranya masyarakat dalam menjaga lingkungan sekitar.
“Tentunya perlu penanggulangan atau perhatian khusus melalui program pemerintah. Dalam hal ini dengan kebijakan yang segera dilakukan atau dilaksanakan. Sehingga kelihatan hasil nyatanya. Meskipun belum banyak terasa oleh masyarakat, namun hal itu lebih baik daripada belum terasa sama sekali seperti sekarang ini,” katanya.
Hal lain yang disorotinya yaitu mengenai tunjangam kesejahteraan tenaga honorer di Kota Bandung.
“Baru wacana dan rencana saja pemkot akan memberikan tunjangan dan kesejahteraan tenaga honorer dengan lanyak,” kata Asep.
“Perlu diingat upah layak para honorer ini ditunggu oleh keluarganya dirumah karena sangat membutuhkan. Namun perlu diingat juga bahwa pemberian tunjangan untuk honorer ini juga jangan dipersulit syarat dan prosesnya. Sehingga memakan waktu yang lama, karena sedikitnya perhatian terhadap mereka, akan sangat mempengaruhi pada hasil dan semangat bekerja,” tambah Asep.
Dirinya berharap ke depan Wali Kota Bandung lebih cepat tanggap dan jeli melihat permasalahannya.
“Tentu ini harus dilakukan dan dirundingkan dengan ahli-ahli yang ada dan tokoh-tokoh di Kota Bandung untuk dimintai sarannya. Agar permasalahan yang lebih prioritas didahulukan. Tidak “Melempem” tapi akan tampak “Ngabret”. Tapi jangan Ngabret seperti Jawa Barat hanya sebuah nama saja tapi buktinya tidak jauh beda,” pungkasnya. [SR]***